Selasa, 16 Juni 2015

Keistimewaan hari jumat

Keistimewaan Hari
Jum’at
Oleh: Ryan Arief
Rahman
Allah ta’ala
mengutamakan
sebagian hamba-
hamba-Nya dengan
memilih sebagian
mereka menjadi Nabi
dan memuliakannya
untuk mengemban
risalah kerasulan. Lalu,
Allah mengistimewakan
lima orang Nabi dan
Rasul pilihan-Nya untuk
menempati derajat ulul
azmi dengan pemuliaan
yang lebih lagi,
selanjutnya, Allah
menjadikan Nabi dan
Rasul terkasih-Nya,
Muhammad sebagai
sayyidul anbiya’ wal
mursalin, penghulu
para Nabi dan Rasul.
Allah juga
mengutamakan
beberapa tempat atas
tempat yang lain.
Misalnya, Makah Al-
Mukarramah dan
Madinah Al-
Munawwarah. Allah juga
mengutamakan
sebagian masa dan
waktu atas sebagian
yang lain. Allah pun
menjadikan bulan
Ramadhan sebagai
bulan yang paling
utama dan paling
mulia. Sebab, di
dalamnya terdapat satu
malam yang nilainya
lebih baik daripada
seribu bulan. Selain itu,
Allah menjadikan hari
Kurban dan hari Arafah
sebagai hari yang paling
utama dalam setahun,
serta menjadikan hari
Jum’at sebagai hari
yang paling utama
dalam sepekan. Karena
itu, Allah
mengistimewakan hari
Jum’at dengan berbagai
keutamaan sebagaimana
yang dijelaskan oleh
Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa
sallam melalui
sabdanya. Berikut
penjelasan tentang
keutamaan hari jum’at,
semoga dengan
mengetahuinya kita
dapat mengagungkan,
menghormati,
memuliakan dan
mengistimewakan hari
Jum’at ini dengan
berbagai macam bentuk
ibadah.
Keutamaan Hari Jum’at
Di antara keutamaan
dan keistimewaan hari
Jum’at adalah :
Pertama, Hari Jum’at
adalah hari terbaik.
Rasulullah saw
bersabda; “Sebaik-baik
dimana matahari terbit
pada hari itu adalah
hari Jum’at. Pada hari
itu Adam diciptakan,
dan pada hari itu pula
Adam dimasukkan ke
dalam surga, serta
diturunkan dari surga,
pada hari itu juga
kiamat akan
terjadi.” (HR. Muslim
nomor 854)
Kedua, Hari Jumat
merupakan hari raya
tiap pekan
ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ
ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﻳَﻮْﻡُ ﻋِﻴﺪٍ
ﺟَﻌَﻠَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻓَﻤَﻦْ
ﺟَﺎﺀَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﻠْﻴَﻐْﺘَﺴِﻞْ
ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻃِﻴﺐٌ ﻓَﻠْﻴَﻤَﺲَّ ﻣِﻨْﻪُ
ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴِّﻮَﺍﻙِ
Dari Ibnu Abbas ia
berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
"Sesungguhnya ini
adalah hari raya yang
telah Allah jadikan bagi
kaum muslimin.
Barangsiapa menghadiri
shalat jum'at hendaklah
mandi, jika mempunyai
minyak wangi hendaklah
mengoleskannya, dan
hendaklah kalian
bersiwak. " (Ibnumajah -
1088)
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu, Aku
mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallambersabda,
ﺇِﻥَّ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻳَﻮْﻡُ ﻋِﻴﺪٍ
ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻮﺍ ﻳَﻮْﻡَ ﻋِﻴﺪِﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ
ﺻِﻴَﺎﻣِﻜُﻢْ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻣُﻮﺍ
ﻗَﺒْﻠَﻪُ ﺃَﻭْ ﺑَﻌْﺪَﻩُ
"Sesungguhnya hari
jum'at adalah hari raya,
maka janganlah kalian
jadikan hari raya kalian
sebagai hari kalian
berpuasa, kecuali jika
kalian berpuasa
sebelumnya atau
setelahnya." (HR.
Ahmad nomor 8012)
Dari Ibnu Abbas bahwa
Nabi Muhammad
bersabda,
“Sesungguhnya hari ini
adalah hari raya, Allah
menjadikannya istimewa
bagi kaum muslimin,
maka barangsiapa yang
akan mendatangi shalat
jum’at maka hendaklah
dia mandi.” (Ibnu
Majah no: 1098)
Ketiga, Hari Jumat
merupakan “yaumul
mazid” (hari
tambahan) bagi
penduduk surga
Dari Anas bin Malik
radhiallahu ‘anhu;
bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jibril pernah
mendatangiku, dan di
tangannya ada sesuatu
seperti kaca putih. Di
dalam kaca itu, ada titik
hitam. Aku pun
bertanya, “Wahai Jibril,
ini apa?” Beliau
menjawab, “Ini hari
Jumat.” Saya bertanya
lagi, “Apa maksudnya
hari Jumat?” Jibril
mengatakan, “Kalian
mendapatkan kebaikan
di dalamnya.” Saya
bertanya, “Apa yang
kami peroleh di hari
Jumat?” Beliau
menjawab, “Hari jumat
menjadi hari raya
bagimu dan bagi
kaummu setelahmu.
Sementara, orang
Yahudi dan Nasrani
mengikutimu (hari raya
Sabtu–Ahad).” Aku
bertanya, “Apa lagi yang
kami peroleh di hari
Jumat?” Beliau
menjawab, “Di
dalamnya, ada satu
kesempatan waktu; jika
ada seorang hamba
muslim berdoa
bertepatan dengan
waktu tersebut, untuk
urusan dunia serta
akhiratnya, dan itu
menjadi jatahnya di
dunia, maka pasti Allah
kabulkan doanya. Jika
itu bukan jatahnya
maka Allah simpan
untuknya dengan wujud
yang lebih baik dari
perkara yang dia minta,
atau dia dilindungi dan
dihindarkan dari
keburukan yang
ditakdirkan untuk
menimpanya, yang
nilainya lebih besar
dibandingkan doanya.”
Aku bertanya lagi, “Apa
titik hitam ini?” Jibril
menjawab, “Ini adalah
kiamat, yang akan
terjadi di hari Jumat.
Hari ini merupakan
pemimpin hari yang lain
menurut kami. Kami
menyebutnya sebagai
“yaumul mazid”, hari
tambahan pada hari
kiamat.” Aku bertanya,
“Apa sebabnya?” Jibril
menjawab, “Karena
Rabbmu, Allah,
menjadikan satu lembah
dari minyak wangi
putih. Apabila hari
Jumat datang, Dia Dzat
yang Mahasuci turun
dari illiyin di atas kursi-
Nya. Kemudian, kursi itu
dikelilingi emas yang
dihiasi dengan berbagai
perhiasan. Kemudian,
datanglah para nabi,
dan mereka duduk di
atas mimbar tersebut.
Kemudian, datanglah
para penghuni surga
dari kamar mereka, lalu
duduk di atas bukit
pasir. Kemudian,
Rabbmu, Allah, Dzat
yang Mahasuci lagi
Mahatinggi,
menampakkan diri-Nya
kepada mereka, dan
berfirman, “Mintalah,
pasti Aku beri kalian!”
Maka mereka meminta
ridha-Nya. Allah pun
berfirman, “Ridha-Ku
adalah Aku halalkan
untuk kalian rumah-Ku,
dan Aku jadikan kalian
berkumpul di kursi-
kursi-Ku. Karena itu,
mintalah, pasti Aku
beri!” Mereka pun
meminta kepada-Nya.
Kemudian Allah bersaksi
kepada mereka bahwa
Allah telah meridhai
mereka. Akhirnya,
dibukakanlah sesuatu
untuk mereka, yang
belum pernah dilihat
mata, belum pernah
didengar telinga, dan
tidak pernah terlintas
dalam hati seseorang.
Dan itu terjadi selama
kegiatan kalian di hari
jumat, sehingga tidak
ada yang lebih mereka
nantikan, melebihi hari
Jumat, agar mereka bisa
semakin sering melihat
Rabb mereka dan
mendapatkan tambahan
kenikmatan dari-
Nya.” (HR. Ath-Thabrani
nomor 2084).
Keempat, Pada hari ini
terdapat satu waktu di
mana doa akan
terkabulkan
Pada hari Jum’at
terdapat satu waktu
yang mubarakah
(diberkahi) yang
ditunjukkan oleh hadits
shahih dari Abu
Hurairah Radhiyallahu
‘Anhu,Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam pernah
membicarakan tentang
hari Jum’at lalu beliau
bersabda,
ﻓِﻴﻪِ ﺳَﺎﻋَﺔٌ ﻟَﺎ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﻋَﺒْﺪٌ
ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻭَﻫُﻮَ ﻗَﺎﺋِﻢٌ ﻳُﺼَﻠِّﻲ
ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﻟَّﺎ
ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ , ﻭَﺃَﺷَﺎﺭَ ﺑِﻴَﺪِﻩِ
ﻳُﻘَﻠِّﻠُﻬَﺎ
“Pada hari itu terdapat
satu waktu yang
tidaklah seorang hamba
muslim shalat berdoa
memohon kebaikan
kepada Allah
bertepatan pada saat
itu, melainkan Dia akan
mengabulkannya.” Lalu
beliau mengisyaratkan
dengan tangannya, -
yang kami pahami-
untuk menunjukkan
masanya yang tidak
lama (sangat
singkat).” (HR. Bukhari
nomor 893)
Para ulama berbeda
pendapat tentang
waktu terjadinya dan
pendapat yang paling
kuat adalah dua
pendapat :
Pendapat pertama,
Yaitu saat duduknya
imam sehingga shalat
selesai, dan alasan
ulama yang
berpendapat seperti ini
adalah apa yang
diriwayatkan oleh
Muslim di dalam kitab
shahihnya dari Abi
Barrah bin Abi Musa
bahwa Abdullah bin
Umar berkata
kepadanya, “Apakah
engkau pernah
mendengar bapakmu
membacakan sebuah
hadits yang
berhubungan dengan
saat mustajab pada hari
jum’at? Dia berkata: Ya
aku pernah
mendengarnya berkata:
Aku telah mendengar
Rasulullah  bersabda,
“Dia terjadi saat antara
imam duduk sehingga
shalat selesai
ditunaikan.” (HR.
Muslim no. 853)
Pendapat kedua, Dia
terjadi setelah sholat
asar, dan pendapat
inilah yang paling kuat
di antara dua pendapat
tersebut, sebagaimana
diriwayatkan oleh Al-
Nasa’i dari Jabir d
bahwa Nabi
Muhammad bersabda,
“Hari jum’at itu dua
belas jam, tidaklah
seorang hamba yang
muslim memohon
kepada Allah sesuatu
pada hari itu kecuali
Dia akan
memperkenankan
permohonan hamba -
Nya itu, maka carilah
dia pada akhir waktu
asar” (HR. An-Nasa’i:
no: 1389).
Pendapat inilah yang
dipegang oleh sebagian
besar golongan salaf,
dan telah didukung
oleh berbagai hadits.
(Fathul Bari : 2/421-422)
Kelima, Orang yang
berjalan untuk
menunaikan shalat
Jum’at akan diampuni
Dari Salman Al Farsi
berkata, Nabi
shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda,
ﻟَﺎ ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ
ﻭَﻳَﺘَﻄَﻬَّﺮُ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻣِﻦْ
ﻃُﻬْﺮٍ ﻭَﻳَﺪَّﻫِﻦُ ﻣِﻦْ ﺩُﻫْﻨِﻪِ ﺃَﻭْ
ﻳَﻤَﺲُّ ﻣِﻦْ ﻃِﻴﺐِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﺛُﻢَّ ﻳَﺨْﺮُﺝُ
ﻓَﻠَﺎ ﻳُﻔَﺮِّﻕُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﺛُﻢَّ
ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻣَﺎ ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ ﺛُﻢَّ ﻳُﻨْﺼِﺖُ
ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻜَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺇِﻟَّﺎ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ
ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﺍﻟْﺄُﺧْﺮَﻯ
"Tidaklah seorang laki-
laki mandi pada hari
Jum'at lalu bersuci
semaksimal mungkin,
memakai wewangian
miliknya atau minyak
wangi keluarganya, lalu
keluar rumah menuju
Masjid, ia tidak
memisahkan dua orang
pada tempat duduknya
lalu dia shalat yang
dianjurkan baginya dan
diam mendengarkan
khutbah Imam, kecuali
dia akan diampuni
dosa-dosanya yang ada
antara Jum'atnya itu
dan Jum'at yang
lainnya." (HR. Bukhari
nomor 843)
Keenam, Langkah kaki
orang yang shalat
Jum’at bernilai puasa
dan qiyam selama
setahun
Diriwayatkan dari Aus
bin Aus Ats-Tsaqafi -
Radliyallah ‘Anhu,
berkata, “Aku
mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﻏَﺴَّﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ
ﻭَﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﺛُﻢَّ ﺑَﻜَّﺮَ ﻭَﺍﺑْﺘَﻜَﺮَ
ﻭَﻣَﺸَﻰ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺮْﻛَﺐْ ﻭَﺩَﻧَﺎ ﻣِﻦْ
ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻤَﻊَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻠْﻎُ
ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺧُﻄْﻮَﺓٍ ﻋَﻤَﻞُ
ﺳَﻨَﺔٍ ﺃَﺟْﺮُ ﺻِﻴَﺎﻣِﻬَﺎ
ﻭَﻗِﻴَﺎﻣِﻬَﺎﻣَﻦْ ﻏَﺴَّﻞَ ﻳَﻮْﻡَ
ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻭَﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﺛُﻢَّ ﺑَﻜَّﺮَ
ﻭَﺍﺑْﺘَﻜَﺮَ ﻭَﻣَﺸَﻰ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺮْﻛَﺐْ
ﻭَﺩَﻧَﺎ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻤَﻊَ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻠْﻎُ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺧُﻄْﻮَﺓٍ
ﻋَﻤَﻞُ ﺳَﻨَﺔٍ ﺃَﺟْﺮُ ﺻِﻴَﺎﻣِﻬَﺎ
ﻭَﻗِﻴَﺎﻣِﻬَﺎ
"Barangsiapa yang
mandi dengan
rambutnya pada hari
Jum'at dan mandi
menyiram sekujur
tubuhnya, lalu dia pergi
untuk shalat Jum'at
pada awal waktu dan
sampai mendapatkan
awal khutbah dengan
berjalan kaki dan tidak
berkendaraan, lalu
duduk mendekat kepada
imam untuk
mendengarkan khutbah
dan tidak berbicara,
maka setiap langkahnya
dicatat pahala puasa
dan ibadah malam satu
tahun." (HR. Abu
Dawud nomor 345)
Ketujuh, Antara Jum’at
yang satu dan Jum’at
selanjutnya adalah
pelebur dosa atas apa
yang terjadi di antara
keduanya, dan
ditambah tiga hari
Dari Abu Hurairah, dari
Nabi –Shallallahu alaihi
wa sallam- bersabda,
ﻣَﻦْ ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔَ
ﻓَﺼَﻠَّﻰ ﻣَﺎ ﻗُﺪِّﺭَ ﻟَﻪُ ﺛُﻢَّ ﺃَﻧْﺼَﺖَ
ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻔْﺮُﻍَ ﻣِﻦْ ﺧُﻄْﺒَﺘِﻪِ ﺛُﻢَّ
ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻣَﻌَﻪُ ﻏُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻪُ
ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﺍﻟْﺄُﺧْﺮَﻯ ﻭَﻓَﻀْﻞُ
ﺛَﻠَﺎﺛَﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ
“Barangsiapa mandi lalu
mendatangi shalat
Jum’at. Kemudian shalat
sesuai dengan yang
ditentukan untuknya
kemudian diam
mendengarkan khutbah
hingga selesai lalu
shalat bersama imam,
maka diampunkan
dosanya yang terjadi
antara dua Jum’at
ditambah tiga
hari.” (HR. Muslim
nomor 857).
Kedelapan, Meninggal
pada hari atau malam
Jum’at termasuk tanda
husnul khatimah
Dari Abdullah bin ‘Amr
radhiyallohu anhuma
berkata, Rasulullah
shallallohu alaihi
wasallam bersabda,
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻡَ
ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﺃَﻭْ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﺇِﻟَّﺎ
ﻭَﻗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﺘْﻨَﺔَ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ
‏» ‏(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺃﺣﻤﺪ )
“Tidaklah seorang
muslim meninggal
dunia di hari Jumat
atau pada malamnya
melainkan Allah
melindunginya dari
fitnah kubur” (HR.
Tirmidzi dan Ahmad
serta dinilai hasan atau
shohih oleh Al Albani
berdasarkan banyaknya
jalur periwayatannya
yang saling mendukung
dan menguatkan)
Kesembilan,  Bergegas
pergi shalat Jum’at
termasuk sedekah yang
paling agung
Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ
ﻏُﺴْﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﺛُﻢَّ ﺭَﺍﺡَ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ
ﻗَﺮَّﺏَ ﺑَﺪَﻧَﺔً ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ
ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ
ﺑَﻘَﺮَﺓً ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﻛَﺒْﺸًﺎ
ﺃَﻗْﺮَﻥَ ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻌَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﺩَﺟَﺎﺟَﺔً
ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺴَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﺑَﻴْﻀَﺔً
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺣَﻀَﺮَﺕْ
ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻳَﺴْﺘَﻤِﻌُﻮﻥَ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮَﻣَﻦْ
ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻏُﺴْﻞَ
ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﺛُﻢَّ ﺭَﺍﺡَ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ
ﺑَﺪَﻧَﺔً ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﺑَﻘَﺮَﺓً
ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﻛَﺒْﺸًﺎ
ﺃَﻗْﺮَﻥَ ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻌَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﺩَﺟَﺎﺟَﺔً
ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺍﺡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ
ﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺴَﺔِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻗَﺮَّﺏَ ﺑَﻴْﻀَﺔً
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﺣَﻀَﺮَﺕْ
ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻳَﺴْﺘَﻤِﻌُﻮﻥَ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮَ
"Barangsiapa yang
mandi seperti mandi
janabah pada hari
jum'at, kemudian ia
pergi ke masjid pada
waktu yang pertama,
maka pahalanya seperti
pahala berkurban
seekor unta. Siapa yang
pergi ke masjid pada
waktu kedua, maka
pahalanya seperti
berkorban seekor sapi.
Dan siapa yang pergi ke
masjid pada waktu yang
ketiga, maka pahalanya
seperti berkurban
seekor kambing. Dan
siapa yang pergi ke
masjid pada waktu yang
keempat, maka
pahalanya seperti
pahala berkorban
dengan seekor ayam.
Dan siapa yang tiba di
masjid pada waktu yang
kelima, maka pahalanya
seperti berkurban
sebutir telur. Apabila
imam telah keluar, para
malaikat hadir untuk
mendengarkan khutbah
(dan tidak ada lagi yang
mencatat setelah
itu)." (HR. Bukhari
nomor 841)
Kesepuluh, Keutamaan
agung yang dimiliki
umat Muhammad
adalah ditunjukannya
mereka kepada hari
Jum’at ini
Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah
Shallallahu alaihi wa
sallam,
ﻧَﺤْﻦُ ﺍﻟْﺂﺧِﺮُﻭﻥَ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻟُﻮﻥَ ﻳَﻮْﻡَ
ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﺃَﻭَّﻝُ ﻣَﻦْ
ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺑَﻴْﺪَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ
ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻨَﺎ ﻭَﺃُﻭﺗِﻴﻨَﺎﻩُ
ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻫِﻢْ ﻓَﺎﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ
ﻓَﻬَﺪَﺍﻧَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻤَﺎ ﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ
ﻓِﻴﻪِ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻓَﻬَﺬَﺍ
ﻳَﻮْﻣُﻬُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺍﺧْﺘَﻠَﻔُﻮﺍ ﻓِﻴﻪِ
ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻳَﻮْﻡُ
ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﺎﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻏَﺪًﺍ
ﻟِﻠْﻴَﻬُﻮﺩِ ﻭَﺑَﻌْﺪَ ﻏَﺪٍ ﻟِﻠﻨَّﺼَﺎﺭَﻯ
"Kita (umat Muhammad)
adalah yang terakhir
(datang ke dunia),
tetapi yang terdahulu
(diadili) pada hari
kiamat. Kita adalah
yang paling dahulu
masuk surga, padahal
mereka diberi kitab
lebih dahulu dari kita,
sedangkan kita sesudah
mereka. Lalu mereka
berselisih, kemudian
Allah memberikan
petunjuk kepada kita,
yakni kebenaran dari
apa yang mereka
perselisihkan. Inilah
hari yang mereka
perselisihkan,
sedangkan Allah telah
menunjukkannya kepada
kita." Beliau bersabda
lagi: "Maka hari ini
(Jum'at) adalah untuk
kita. Esok (hari Sabtu)
untuk kaum Yahudi, dan
lusa (Ahad) untuk kaum
Nasrani." (HR. Muslim
nomor 855)
Hadits di atas dikuatkan
dengan hadits
Hudzaifah –
Radhiyallahu anhu,
Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam
bersabda, “Allah telah
menyesatkan umat
sebelum kita perihal
hari Jum’at. Umat
Yahudi memiliki hari
Sabtu dan umat
Nashrani memiliki hari
Ahad. Lalu Allah
mendatangkan kita, lalu
Dia memberikan
petunjuk kepada kita
tentang hari Jum’at.
Dan menjadikan (secara
berurutan); hari Jum’at,
Sabtu, dan Ahad.
Mereka kelak juga
mengikuti kita pada hari
kiamat. Kita adalah
umat terakhir dari
penduduk dunia, tetapi
orang pertama yang
diadili sebelum semua
makhluk.” (HR. Muslim
nomor 856)
Demikianlah keutamaan-
keutamaan hari Jum’at
yang tersebut dalam
hadits Nabi sebagai
motifasi bagi kita agar
senantiasa
menghormati,
mengistimewakan, dan
mengagungkan hari
mulia ini dengan
berbagai amal
kebajikan. Wallahu
a’lam.
Referensi
1. Abu Abdillah Ahmad
bin Muhammad bin
Hanbal bin Hilal bin
Asad Asy-Syaibani,
Musnad Ahmad bin
Hanbal,
2. Tahqiq : Sayyid Abul
Ma’athi An-Nuri,
Cet. I, 1419 H/ 1998
M, Alamul Kutub-
Beirut, juz II.
3. Abul Qasim
Sulaiman bin Ahmad
Ath-Thabrani, Al-
Mu’jamul Ausath,
Tahqiq : Thariq bin
Iwadhullah bin
4. Muhammad dan
Abdul Muhsin bin
Ibrahim Al-Husaini,
1415 H, Darul
Haramain-Kairo, juz
III.
5. Al-Mu’jamul Ausath,
ibid, juz II, hal.  314
6. Muhammad bin
Isma’il Abu Abdillah
Al-Bukhari Al-Ju’fi,
Al-Jâmi’ush Shahîh
Al-Mukhtashar,
Tahqiq : Dr.
7. Musthafa Dieb Al-
Bugha, Cet. III, 1407
H/ 1987 M, Dar Ibni
Katsir-Beirut, juz I.
8. Muslim bin Hajjaj
Abul Husain Al-
Qusyairi An-
Naisaburi, Shahîh
Muslim, Tahqiq :
Muhammad Fu’ad
Abdul
9. Baqi, Dar Ihya’it
Turats Al-Araby-
Beirut, juz II.
10. Shahih Targhib wa
Tarhib, karya Al-
Hafidz Abu ‘Adzim
al-Mundziri
11. Sulaiman bin Asy’ats
Abu Dawud As-
Sajastani Al-Azdi,
Sunan Abi Dawud,
Tahqiq : Muhammad
Muhyiddin
12. Abdul Hamid, Darul
Fikr, juz I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar