Minggu, 21 Juni 2015

Odoh 263, bolehnya berpuasa dikala safar

ONE DAY ONE HADIST ( 263)
BOLEHNYA BERPUASA KETIKA SAFAR

عَنْ عَائِشَةَ رَضْيَ الله عَنْهَا: أنَ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرو الأسلمي، قال للنبي صلى الله عليه وسلم: أأصُوْمُ في السًفَرِ (وكان كثير الصيام) . قال: " إِنْ شِئْتَ فَصُمْ، وَإنْ شِئْتَ فَأَفْطِر".

Dari Aisyah Istri Nabi bahwa Hamzah bin amr Al Aslami berkata kepada Nabi “ apakah saya boleh berpuasa ketika bepergian jauh ( dia banyak berpuasa ) maka beliau berkata : “ jika kamu mau berpuasalah dan jika kamu mau maka berbukalah “ ( mutafaqun alaihi )

MAKNA DAN FAEDAH HADIST :

1. Para sahabat mengetahui bahwa syari’at islam yang mengatur adalah Allah dan rasulNya karena itu mereka selalu bertanya kepada Rasulullah ketika hendak melakukan suatu hal yg belum mereka ketahui hukumnya.

2. Hamzah as salami mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk berpuasa dan dia sangat cinta kepada kebaikan dan banyak berpuasam Karena itu dia bertanya hukum berpuasa ketika safar kepada Rasulullah.

3. Diidzinkan berbuka saat bepergian karena pada umumnya orang yang bepergian itu mengalami kesulitan dan kelelahan .

4. Bolehnya memilih antara berpuasa atau berbuka itu bagi mereka yang mempunyai kekuatan untuk berpuasa , jika tidak mampu baiknya berbuka.

5. Puasa yang dimaksud dalam hadist diatas adalah puasa ramadhan sebagaimana dalam riwayat abu dawud dan hakim bahwa hamzah bin amr berkata :

يا رسول الله إني صاحب ظهر أعالجه، أسافر وأكريه، وربما صادفني هذا الشهر ـ يعني رمضان – وأنا أجد القوة عليه وأجدني أن أصوم أهون على من أن أؤخره، فيكون ديناً على. فقال: "أي ذلك شئت يا حمزة".

Ya Rasulullah saya memiliki punggung yang kuat dan kekar, dan saya sering bepergian dengan jarak yang jauh, terkadang bertepatan dengan bulan ramadhan sedangkan saya mampu dan kuat untuk berpuasa, dan saya merasa lebih ringan untuk berpuasa saat itu dari pada saya tunda sebagai hutang, maka beliau bersabda “ terserah padamu wahai hamzah “ ( boleh berpuasa dan boleh tidak )
.

ONE DAY ONE HADIST ( 263)
BOLEHNYA BERPUASA KETIKA SAFAR

عَنْ عَائِشَةَ رَضْيَ الله عَنْهَا: أنَ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرو الأسلمي، قال للنبي صلى الله عليه وسلم: أأصُوْمُ في السًفَرِ (وكان كثير الصيام) . قال: " إِنْ شِئْتَ فَصُمْ، وَإنْ شِئْتَ فَأَفْطِر".

Dari Aisyah Istri Nabi bahwa Hamzah bin amr Al Aslami berkata kepada Nabi “ apakah saya boleh berpuasa ketika bepergian jauh ( dia banyak berpuasa ) maka beliau berkata : “ jika kamu mau berpuasalah dan jika kamu mau maka berbukalah “ ( mutafaqun alaihi )

MAKNA DAN FAEDAH HADIST :

1. Para sahabat mengetahui bahwa syari’at islam yang mengatur adalah Allah dan rasulNya karena itu mereka selalu bertanya kepada Rasulullah ketika hendak melakukan suatu hal yg belum mereka ketahui hukumnya.

2. Hamzah as salami mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk berpuasa dan dia sangat cinta kepada kebaikan dan banyak berpuasam Karena itu dia bertanya hukum berpuasa ketika safar kepada Rasulullah.

3. Diidzinkan berbuka saat bepergian karena pada umumnya orang yang bepergian itu mengalami kesulitan dan kelelahan .

4. Bolehnya memilih antara berpuasa atau berbuka itu bagi mereka yang mempunyai kekuatan untuk berpuasa , jika tidak mampu baiknya berbuka.

5. Puasa yang dimaksud dalam hadist diatas adalah puasa ramadhan sebagaimana dalam riwayat abu dawud dan hakim bahwa hamzah bin amr berkata :

يا رسول الله إني صاحب ظهر أعالجه، أسافر وأكريه، وربما صادفني هذا الشهر ـ يعني رمضان – وأنا أجد القوة عليه وأجدني أن أصوم أهون على من أن أؤخره، فيكون ديناً على. فقال: "أي ذلك شئت يا حمزة".

Ya Rasulullah saya memiliki punggung yang kuat dan kekar, dan saya sering bepergian dengan jarak yang jauh, terkadang bertepatan dengan bulan ramadhan sedangkan saya mampu dan kuat untuk berpuasa, dan saya merasa lebih ringan untuk berpuasa saat itu dari pada saya tunda sebagai hutang, maka beliau bersabda “ terserah padamu wahai hamzah “ ( boleh berpuasa dan boleh tidak )
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar