Kamis, 18 Juni 2015

Salahkah ucapkan subhanallah ketika takjub? #2

SALAHKAH UCAPKAN  SUBHANALLAH KETIKA KAGUM/TAKJUB ? (2)

Dalil Kedua;

Allah membuka surat al-Israa’ dengan ungkapan tasbih:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”[QS al-Israa’: 1]

Ayat yang mengagumkan ini mengandung sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun kecuali Allah semata. Oleh sebab itu Allah membuka surat al-Israa’ dengan tasbih sebagai sebagai bentuk takjub terhadap mu’jizat yang menandakan kebesaran dan keagungan-Nya, kebenaran kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beserta kedudukan beliau yang tingga di sisi Allah [Lihat kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah, hal 33, jilid 2]

Sebagian ulama berkata:

Ungkapan “Subhaana (سبحان)” dalam ayat di atas adalah untuk “ta’ajjub (takjub/kagum)” [Lihat kitan al-Hujjah fiy Bayaani al-Muhajjah wa Syarhi ‘Aqiidati ‘Ahli as-Sunnah 1/511. Kami kutip dari kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah, hal 33, jilid 2]

.::Kesimpulan

1. Ungkapan subhanallah diungkapkan juga untuk kekaguman.

2. Masih banyak nash yang lain mengindikasikan bahwa ungkapan “subhanallah” juga digunakan sebagai bentuk ta’ajjub. Begitu pula ungkapan para ulama dalam tema ini.

3. Penggunaan ungkapan “subhanallah” digunakan atau diungkapkan pada banyak kondisi seperti penyucian terhadap Allah ketika melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disenangi, kesalahan aqidah, ta’ajjub dan kondisi lain yang disebutkan para ulama.

Sumber: http://m.muslim.or.id/doa-dan-zikir/salahkah-ucapan-subhaanallah-ketika-kagumtakjub.html

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar