ONE DAY ONE HADIST ( 257 )
Penentuan Awal Ramadhan Dengan Melihat Hilal.
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَرَ رَضي الله عنهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: " إذا رَأَيْتمُوه فَصُومُوا، وَإذا رَأَيْتُمُوه فَأفْطِروُا، فَإنْ غُمَّ عَليْكم فاقْدُرُوا لَهُ".
Artinya; dari Abdullah bin umar radhiyallahu anhuma dia berkata : “ aku mendengar Rasulullah berkata apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kamu melihatnya maka berbukalah ( hari raya) jika tertutupi oleh mendung maka tentukanlah dgn mengenapkanlah sya’ban 30 hari ( mutafaqun ‘alaihi )
MAKNA DAN FAEDAH HADIST :
1. bahwa awal bulan ramadhan ditentukan dengan melihat hilal baik oleh semua orang atau sebagian
Ibnu daqiqul ‘ied membantah penentuan awal Ramadhan dengan ilmu hisab dan ahli falaq , dan imam shan’aniy menjelasakan bahwa jika urusan ini bergantung kepada hisab mereka, maka yang mengetahui masuknya hanyalah sebagian kecil orang padahal syari’at dasarnya adalah yang mudah diketahui oleh masyarakat umum
2. begitu juga penentuan hari raya harus berdasarkan terlihatnya hilal atau tidak .
3. Apabila hilal tidak terlihat ( di akhir sya’ban ) maka tidak berpuasa ramadhan tetapi mengenapkan bulan sya’ban 30 hari ,
4. Begitu juga penentuan hari raya jika tidak terlihat hilal di akhir ramadhan maka mengenapkan puasa ramadhan 30 hari.
5. Apabila terjadi mendung atau banyak debu yang menghalangi penglihatan maka hendaklah menghitung bulan sya’ban mengenapkan 30 hari,
Imam Shan’ani berkata : “jumhur fuqoha dan ahlul hadist mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata فاقْدُرُوا لَهُ ( tentukanlah ) adalah sempurnakanlah hitungan bulan sya’ban 30 hari sebagaimana yang Rasulullah jelaskan dalam hadist lain sbb:
عن أبي هريرة مرفوعاً: " صُومُوا لِرُؤيتهِ، وأفْطِروُا لِرؤيتهِ، فَإن غُمَّ عَلَيكم فَأكْمِلوا عِدَّةَ شعْبَانَ ثَلاِثين يَوماً".
.
Dari Abu hurairah marfu’an : Rasulullah bersabda “ berpuasalah karena melihat hilal jika terhalangi mendung maka sempurnakanlah bilangan bulan sya’ban 30 hari ( mutafaqun ‘alaihi )
Dinukil dari kitab taisirul ‘alam , karya Syeikh Abdullah bin abdirrahman Alu bassam , kitab puasa hadist no 174 hal 303-306 cet. Maktabah Rasyid Riyadh KSA.
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ ♥♥
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar