Selasa, 24 Mei 2016

PUASA TATHAWWU

Puasa Tathawwu’
Oleh: Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi /
Publikasi: Kamis, 26 April 2007 13:22
Rasulullah saw. sangat menganjurkan kita
mengerjakan puasa pada hari-hari berikut ini:
a. Enam hari pada bulan syawal
Dari Abu Ayyub al-Anshari r.a. bahwa Rasulullah
saw. bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan,
kemudian dilanjutkan dengan enam hari pada bulan syawal,
maka sama dengan puasa setahun (pahalanya). " (Shahih :
Shahih Abu Daud no: 2125, Muslim II:822 no:
1164, Tirmidzi II:129 no:756, ‘Aunul Ma'bud VII:86
no: 2416 dan Ibnu Majah I:547 no: 1716).
b. Hari ‘Arafah bagi selain jama'ah haji, hari ‘asyura,
dan sehari sebelumnya
Dari Abu Qatadah r.a. ia bertutur, Rasulullah saw.
pernah ditanya perihal (fadilah) shiyam pada hari
‘Arafah. Maka beliau menjawab, "Dapat menghapus
(dosa) tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." Dan
Rasulullah pernah ditanya tentang (keutamaan)
puasa hari ‘Asyura. (Asyura yaitu tanggal 10
Muharram). Maka beliau menyatakan, "Dapat
menghapus (dosa) setahun yang lalu." (Shahih : Irwa-ul
Ghalil no:955 dan Muslim II:818 no:1162).
Dari Ummu Fadhl binti al-Harits, ia bercerita,
bahwa banyak sahabat yang berbeda pendapat di
dekatnya pada hari Arafah tentang puasa
Rasulullah saw.. Kemudian sebagian di antara
mereka berkata, ‘Beliau berpuasa (pada hari itu)'
Sebagian yang lain mengatakan, ‘Beliau tidak
berpuasa.' Kemudian kukirimkan segelas susu
kepadanya ketika beliau berada di atas untanya di
‘Arafah, lalu beliaupun
meminumnya." (Muttafaqun ‘alaih: Fathul Bari
IV:236 no:1988, Muslim II: 791 no: 1123, ‘Aunul
Ma'bud VII: 106no:2424).
Dari Abi Ghathafan bin Tharif Al-Murri berkata,
"Saya pernah mendengar Ibnu Abbas r.a. berkata,
‘Ketika Rasullah saw. berpuasa pada hari ‘asyura
dan beliau memerintah (para sahabatnya) agar
berpuasa juga. Mereka berkomentar, ‘Ya
Rasulullah, hari ‘asyura adalah hari yang
diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.'
Maka jawab Rasulullah saw. "(Kalau begitu) insya Allah
tahun depan kami akan berpuasa pada hari kesembilan
(tasu'ah)." Maka kata Ibnu Abbas, Tidaklah sampai
pada tahun berikut, hingga Rasulullah saw.
(keburu) wafat." (Shahih : Shahih Abu Daud
no:2136, Muslim II:797 no:1134, ‘Aunul Ma'bud
VII: 110 no:2428).
c. Memperbanyak puasa pada bulan al-Muharram
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Puasa yang paling afdhal setelah puasa
Ramadhan adalah (puasa) pada bulan Allah di Muharram;
dan shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah
shalat tengah malam." (Shahih : Shahih Abu Daud
no:2122, Muslim II: 821 no:1163, ‘Aunul Ma'bud
VII: 82 no:2412, Nasa'i III: 306 dan Tirmidzi I: 274
no: 436).
d. Memperbanyak puasa bulan Sya'ban
Dari Aisyah r.a. ia berkata, "Aku tidak pernah
melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa
sebulan penuh, kecuali (pada) bulan Ramadhan;
dan saya tidak melihat Beliau memperbanyak
puasa di lain-lain bulan seperti bulan
Sya'ban." (Muttafaqun ‘alaih: Fathul Bari IV:213
no:1969, Muslim II: 810 no:715 dan 1156 dan
‘Aunul Ma'bud VII:99 no:2417).
e. Senin dan Kamis
Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata, Sesungguhnya
Nabiyullah saw. biasa berpuasa hari Senin dan
(hari) Kamis; dan Rasulullah segala amal segenap
hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.
(Shahih : Shahih Abu Daud no: 2128 dan ‘Aunul
Ma'bud VII: 100 no:2419).
f. Tiga hari setiap bulan
Dari Abdullah bin Amr r.a. ia berkata : Rasulullah
saw. pernah bersabda kepadaku, "Berpuasalah setiap
bulan tiga hari; karena sesungguhnya satu kebaikan
dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu sama dengan shiyam
setahun." (Muttafaqun'alaih :Fathul Bari IV: 220 no:
1976, Muslim II : 812 no: 1159, ‘Aunul Ma'bud VII:
79 no: 2410 namun dalam riwayat ini tidak ada
kalimat yang di tengah, dan Nasa'i IV:211).
Dari Abu Dzar r.a. bahwa Rasulullah saw.
bersabda, " Ya Abu Dzar, apabila engkau hendak berpuasa
tiga hari dalam satu bulan, maka berpuasalah pada
(tanggal) tiga belas, empatbelas, dan limabelas." (Shahih :
Shahihul Jami'us Shaghir no: 7817, Tirmidzi II: 130
no: 758, dan Nasa'i IV: 222).
g. Puasa Nabi Daud (Puasa sehari berbuka sehari)
Dari Abdullah bin Amr r.a. bahwa Nabi saw.
bersabda, "Shiyam yang paling dicintai oleh Allah adalah
puasa (Nabi) Daud. Yaitu berpuasa sehari dan berbuka
sehari." (Muttafaqun'alaih :Fathul Bari III: 16 no:
1131, Muslim II : 816 no: 1159, ‘Aunul Ma'bud VII:
117 no: 2431, Nasa'i II: 214, dan Ibnu Majah I: 546
no:1712).
h. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
Dari Hunaidah bin Khalid dari isterinya dari
sebagian isteri Nabi saw. ia berkata, "Adalah
Rasulullah saw., biasa berpuasa pada tanggal
sembilan Dzulhijjah, hari ‘Asyura, dan tiga hari
setiap bulan serta hari Senin dan Kamis pertama
pada setiap bulan." (Muttafaqun'alaih :Fathul Bari
IV: 238 no: 1990, Muslim II : 799, no: 1137, ‘Aunul
Ma'bud VII: 102 no: 2420, dan Nasa'i IV:220).
Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi
al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz ,
atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan
As-Sunnah Ash-Shahihah , terj. Ma'ruf Abdul Jalil
(Pustaka As-Sunnah), hlm. 406–410.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
NASIHAT INI DIHADIRKAN OLEH:
TPA BAITUL JALAL KLATEN
UNTUK INFORMASI TPA BAITUL JALAL KLATEN silahkan menghubungi: 085642493111 (Ust. Ahmad Setiawan, Direktur TPA BAITUL JALAL KLATEN)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
INFORMASI LAHAN INFAK KEGIATAN DAKWAH TPA BAITUL JALAL KLATEN sebagai berikut:

💸 Infak Donasi Uang untuk mukafa'ah/gaji Ustadz TPA BAITUL JALAL KLATEN silahkan mendonasikan infaknya ke nomor rekening BANK SYAR'IAH MANDIRI dgn nomor rekening: 7085671701
A.n. Ahmad Setiawan Kurniadi

📲 Infak Donasi Pulsa untuk Dakwah Online TPA BAITUL JALAL KLATEN silahkan mengisikan ke nomor HP : 0838 6589 8200
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
BAGI ikhwah fillah yang ingin mengajak saudara/temannya untuk mendapatkan tausiyah broadcast TPA BAITUL JALAL KLATEN, silahkan sarankan cara pendaftaran berikut ini:
Daftar broadchast_nama_alamat_nomor Wa-nya.

Dikirim via WhatsApp ke nomor: 085729721203.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar