Selasa, 24 Mei 2016

Kajian Kitab Al Ushul Ats Tsalaatsah : Pelajaran Keenambelas/Terakhir

Kajian Kitab Al Ushul Ats Tsalaatsah :

Pelajaran Keenambelas/Terakhir

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻤُﺆَﻟِّﻒُ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ :
ﺍﻷُﻭﻟَﻰ ‏) ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺧَﻠَﻘَﻨَﺎ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺘْﺮُﻛْﻨَﺎ ﻫَﻤَﻼ )
Berkata Penulis rahimahullah Ta’ala: “Pertama: Bahwa Allah-lah
yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita, …”
Penjelasan:
Perkataan penulis rahimahullah: “Pertama: Bahwa Allah-lah yang
menciptakan kita.”
Kewajiban yang pertama bagi kita semua adalah mengetahui bahwa
Alla-lah yang menciptakan kita, bahkan Dia-lah yang menciptakan
langit dan bumi beserta apa saja yang ada didalamnya. Semuanya
adalah ciptaan Allah, tiada satu makhluk yang menciptakan dirinya
sendiri.
Diantara dalil-dalil dalam permasalahan ini adalah:
1. Firman Allah Ta’ala;
{ ﺃَﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺮَﻭْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻗَﺎﺩِﺭٌ ﻋَﻠَﻰ
ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﻠُﻖَ ﻣِﺜْﻠَﻬُﻢْ }
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang
menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang
serupa dengan mereka.” [QS. Al-Israa: 99]
2. Firman Allah Ta’ala;
{ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﺎﻟِﻖُ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻭَﻛِﻴﻞٌ }
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia-lah pula yang
memelihara segala sesuatu.” [QS. Az-Zumar: 62]
3. Firman Allah Ta’ala;
{ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ }
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu
perbuat itu.” [QS. Ash-Shaaffaat: 96]
4. Firman Allah Ta’ala;
{ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻲَّ ﻫَﻴِّﻦٌ ﻭَﻗَﺪْ ﺧَﻠَﻘْﺘُﻚَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ
ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﻚُ ﺷَﻴْﺌًﺎ }
“Tuhan berfirman: “Demikianlah. “Rabb-mu berfirman: “Hal itu
adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu
sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama
sekali.” [QS. Maryam: 9]
5. Firman Allah Ta’ala;
{ ﻫَﻞْ ﺃَﺗَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥِ ﺣِﻴﻦٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣَﺬْﻛُﻮﺭًﺍ
‏(1 ‏) ﺇِﻧَّﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﻧُﻄْﻔَﺔٍ ﺃَﻣْﺸَﺎﺝٍ ﻧَﺒْﺘَﻠِﻴﻪِ ﻓَﺠَﻌَﻠْﻨَﺎﻩُ
ﺳَﻤِﻴﻌًﺎ ﺑَﺼِﻴﺮًﺍ ‏(2 )}
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang
dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani
yang bercampur (antara benih lelaki dengan perempuan) yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat.” [QS. Al-Insaan: 1-2]
6. Firman Allah Ta’ala;
{ ﺃَﻡْ ﺧُﻠِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﻡْ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﻘُﻮﻥَ }
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)?.” [QS. Ath-huur: 35]
7. Berkata Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu:
ﺑَﻠَﻎَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻵﻳَﺔَ : } ﺃَﻡْ ﺧُﻠِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﻡْ ﻫُﻢُ ﺍﻟﺨَﺎﻟِﻘُﻮﻥَ،
ﺃَﻡْ ﺧَﻠَﻘُﻮﺍ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ ﺑَﻞْ ﻻَ ﻳُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ، ﺃَﻡْ ﻋِﻨْﺪَﻫُﻢْ ﺧَﺰَﺍﺋِﻦُ
ﺭَﺑِّﻚَ ﺃَﻡْ ﻫُﻢُ ﺍﻟﻤُﺴَﻴْﻄِﺮُﻭﻥَ { ” ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﺎﺩَ ﻗَﻠْﺒِﻲ ﺃَﻥْ ﻳَﻄِﻴﺮَ .
“Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat
Ath-Thuur pada shalat Maghrib. Tatkala sampai ayat ini; “Apakah
mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah
menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak
meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada
perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?. (At
Thuur: 35-37). Beliau bersabda: ‘Hatiku hampir saja akan
terbang.’ [HR. Al-Bukhari]
Allah menciptakan mereka dengan tujuan agar mereka beribadah
hanya kepada Allah semata;
1. Allah Ta’ala berfirman;
{ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ
ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ }
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” [QS. Al-
Baqarah: 21]
2. Allah Ta’ala berfirman;
{ ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ }
“Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka hanya beribadah kepada-Ku.” [QS. Adz-Dzaariyaat: 65]
Ayat-ayat yang menunjukan permasalahan ini sangatlah banyak.
Perkataan penulis rahimahullah: “ dan memberi rizki kepada kita.“
Wajib pula bagi kita semua mengetahui bahwa Allah Ta’ala selain
menciptakan makhluk-Nya, Dia pula yang memberikan rizki kepada
mereka.
Diantara dalil-dalil dalam permasalahan ini adalah:
1. Firman Allah Ta’ala;
{ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺮَّﺯَّﺍﻕُ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻘُﻮَّﺓِ ﺍﻟْﻤَﺘِﻴﻦُ }
“Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai
Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [QS. Adz-Dzaariyaat: 58]
2. Firman Allah Ta’ala;
{ ﻗُﻞْ ﻣَﻦْ ﻳَﺮْﺯُﻗُﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ }
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit
dan bumi,…” [QS. Yunus: 31]
3. Firman Allah Ta’ala;
{ ﻭَﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺩَﺍﺑَّﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺇِﻟَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺭِﺯْﻗُﻬَﺎ }
“Dan tidak ada suatu binatang melata (yakni semua makhluk) pun di
bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya,…” [QS. Huud: 6]
4. Firman Allah Ta’ala;
{ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻄِﻴﻒٌ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻳَﺮْﺯُﻕُ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻘَﻮِﻱُّ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ }
“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rizki
kepada yang di kehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha Kuat lagi
Maha Perkasa.” [QS. Asy-Syuura: 19]
5. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata;
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ
ﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭﻕُ ‏« ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ
ﻳَﻮْﻣًﺎ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ
ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭﺡَ، ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ
ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ : ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ، ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِ، ﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ، ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴﺪٌ ».
Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam yaitu -Ash Shadiq Al Mashduq-(seorang yang jujur
menyampaikan dan berita yang disampaikannya adalah benar):
‘Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut
ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian
berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian
menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian
diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan
dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan
rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau
kebahagiaannya.’ [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.

Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 29 Dzulhijjah
1435/ 23 Oktober 2014_di Daarul Hadits_al-Fiyusy_Harasahallah.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
NASIHAT INI DIHADIRKAN OLEH:
TPA BAITUL JALAL KLATEN
UNTUK INFORMASI TPA BAITUL JALAL KLATEN silahkan menghubungi: 085642493111 (Ust. Ahmad Setiawan, Direktur TPA BAITUL JALAL KLATEN)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
INFORMASI LAHAN INFAK KEGIATAN DAKWAH TPA BAITUL JALAL KLATEN:

💸 Infak Donasi Uang untuk mukafa'ah/gaji Ustadz, Silahkan Transfer ke BANK SYAR'IAH MANDIRI dgn nomor rekening: 7085671701
A.n. Ahmad Setiawan
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
BAGI ikhwah fillah yang ingin mengajak saudara/temannya untuk mendapatkan tausiyah broadcast TPA BAITUL JALAL KLATEN, silahkan ketik:
Broadcast_Nama_alamat_nomor Wa

Dikirim via WhatsApp ke nomor : 085729721203

Tidak ada komentar:

Posting Komentar