Selasa, 10 Mei 2016

KESABARAN YANG TERCELA

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 03 Sya'ban 1437 H / 10 Mei 2017 M
👤 Ustadz Firanda Andirja,  MA
📝 Materi Tematik | Kesabaran Yang Tercela
🔄 Download audio: BiAS-Tmk-KesabaranYangTercela
📺 Video Source: https://www.youtube.com/watch?v=anviBdbckz4
-------------------------------

KESABARAN YANG TERCELA

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Seorang Syaikh pernah bercerita tatkala dia berdakwah di belantara hutan Afrika. Dia menempuh perjalanan yang jauh dengan berjalan kaki, melewati rawa-rawa, menginjak lumpur-lumpur dan dia merasa bahwasanya dia sudah berjuang untuk bisa berdakwah.

Ternyata di tengah hutan belantara tersebut dia mendapati seorang wanita bule yang sudah tinggal lama di situ m sebagai missionaris. Mendakwahkan kesyirikan dan kekufuran di tengah hutan belantara.

Maka, tatkala itu Syaikh sadar, bahwasanya ternyata apa yang dia lakukan belum apa-apa dibandingkan dengan pejuang kesyirikan tersebut, terlebih lagi seorang wanita.

Ikhwāni fīllāh,

Para pelaku maksiat, para pelaku kesyirikan, mereka juga berjuang menyebarkan kesyirikan, menyebarkan kemaksiatan yang mereka lakukan.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah menyebutkan dalam Al Qurān tentang kesabarannya orang-orang musyrikin tatkala mereka berkata:

إِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلا أَنْ صَبَرْنَا

"Hampir saja Muhammad (shallallāhu 'alayhi wa sallam) menyesatkan kita dari penyembahan terhadap tuhan-tuhan kita, kalau bukan karena kita bersabar."

(QS Al Furqān: 42)

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa mereka, kaum musyrikin, sombong dan bangga dengan kesabaran mereka di atas kesyirikan, sehingga Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak berhasil mendakwahi mereka.

Mereka bangga: "Kalau bukan karena kesabaran kami, kalau bukan karena ketegaran kami di atas kesyirikan, maka kami akan terbawa oleh dakwahnya Nabi Muhammad."

Demikianlah kebanggan mereka.

Dalam ayat yang lain juga Allāh menyebutkan, mereka para pelaku kesyirikan saling berwasiat untuk saling sabar di antara mereka,

وَانْطَلَقَ الْمَلأ مِنْهُمْ أَنِ امْشُوا وَاصْبِرُوا عَلَى آلِهَتِكُمْ

"Maka berjalanlah sekelompok dari mereka kemudian menasehati sebagian yang lain, 'Berjalanlah kalian dan bersabarlah kalian dalam menyembah tuhan-tuhan kalian'."

(QS Shād: 6)

Lihat, bagaimana mereka saling berwasiat untuk bersabar.

Karenanya, kita dapati orang-orang yang berdakwah kepada kekufuran, kepada kesyirikan, mereka juga berjuang, mereka juga mengorbankan jiwa dan raga, mereka juga berinfaq mengeluarkan harta mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

اِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

"Mereka orang-orang kāfir menginfaqkan harta mereka untuk menghalangi manusia dari jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, mereka terus menginfaqkan harta mereka kemudian infaq tersebut menjadikan mereka mengalami penyesalan dan mereka akhirnya kalah, padahal mereka nanti di akhirat kelak akan dikumpulkan menuju neraka Jahannam."

(QS Al Anfal: 36)

Lihat ! Padahal mereka berinfaq dan uang tersebut akan mengantarkan kepada neraka Jahannam, namun mereka bersabar.

Contoh kesabaran orang musyrik (orang kāfir) Allāh sebutkan juga pada kisah Nabi Nūh 'alayhissalām tatkala mendakwahi anaknya.

Allāh sebutkan dalam Al Qurān, tatkala Nabi Nūh 'alayhissalām sudah naik di atas perahu, sementara banjir telah melebar di atas muka bumi ini, maka Nabi Nūh melihat anaknya (ingin mendakwahi anaknya) yang dalam keadaan kāfir.

Allah mengisahkan hal ini dalam firman-Nya:

وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ (٤٢)قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ (٤٣)

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:

'Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama Kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.'

Anaknya menjawab:

'Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!'

Nūh berkata:

'Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allāh selain Allah (saja) yang Maha Penyayang.'

Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; Maka jadilah anak itu Termasuk orang-orang yang ditenggelamkan."

(QS Hūd: 42-43)

Ternyata pelaku kemaksiatan, pelaku kesyirikan, pelaku kekufuran juga bersabar.

Padahal kesabaran mereka itu semakin menjerumuskan mereka ke dalam neraka Jahannam, semakin membuat mereka terperosok di dasar neraka Jahannam.

Lantas mengapa kita tidak bersabar?

√ Sementara antum adalah para pejuang dakwah.
√ Sementara antum berpegang teguh di atas jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

🔹Kenapa antum tidak bersabar dalam berjuang?

🔹Kenapa antum tidak bersabar dalam berdakwah?

🔹Kenapa antum tidak bersabar dalam berinfaq di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla?

🔹Kenapa antum tidak bersabar tatkala dicaci maki oleh orang-orang yang menyuruh kepada kesesatan?

Jika para pelaku maksiat bersabar kenapa anda tidak bersabar?

Kenapa kita tidak bersabar?

Lihatlah, dahulu kalau ada seorang wanita membuka jilbabnya kemudian nampaklah sebagian auratnya maka akan jadi bahan hinaan, akan jadi buah buah bibir di kampungnya (wanita ini akan dihinakan).

Kita berbicara puluhan tahun lalu, bila ada wanita membuka aurat akan menjadi bahan cibiran, namun wanita yang membuka aurat ini bersabar. Dia bersabar meskipun di caci maki, dia bersabar, tetap bertahan dengan membuka aurat nya sehingga akhirnya di ikuti orang. Bersabar dalam maksiat di ikuti banyak orang.

Sekarang kondisinya terbalik, dalam suatu kondisi tertentu seorang yang memakai jilbab sekarang di cibir (dihinakan, direndahkan).

Oleh karenanya, kalau para pelaku maksiat saja bersabar sementara kesabaran mengantarkan kepada neraka Jahannam:

🔹Bagaimana dengan para pejuang dakwah?

🔹Bagaimana dengan kalian, wahai wanita yang berpegang teguh dengan syariat Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam?

🔹Bukankah kesabaran kalian akan mengantarkan kalian kepada surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla ?

وبالله التوفيق
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar