Sabtu, 26 Maret 2016

SEBAB-SEBAB KERASNYA QOLBU

SEBAB-SEBAB KERASNYA QOLBU

Penting dalam mengobati dan menerapi satu
penyakit. Berapa banyak dokter atau tabib
yang gagal memberikan obat yang pas
karena tidak mengetahui sebab penyakit
tersebut.
Kalbu yang keras  adalah penyakit berbahaya
yang terjadi tentunya dengan sebab-sebab
tingkah laku pemiliknya. Diantara sebab-
sebab kerasnya kalbu adalah:
1. Ketergantungan Kalbu kepada Dunia serta
Melupakan Akhirat.
Kalau yang sudah keterlaluan mencintai
dunia melebihi akhirat, maka kalbu
tergantung terhadapnya, sehingga lambat
laun keimanan menjadi lemah dan akhirnya
merasa berat untuk menjalankan ibadah.
2. Lalai.
Lalai pada asalnya adalah lupa yang terjadi
karena tidak sadar. Allah Ta'ala jelaskan hal
ini dalam firmanNya: Telah dekat kepada
manusia hari menghisab segala amalan
mereka, sedang mereka berada dalam
kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS.
Al-Anbiya’ :1).
Imam asy-Syaukani menjelaskan pengertian
Ghaflah (lalai) dalam ayat ini dengan
menyatakan: “Pengertiannya mereka berada
dalam kelalaian oleh dunia dan berpaling dari
akherat tidak bersiap-siap dengan kewajiban
mereka berupa iman kepada Allah dan
melaksanakan kewajiban serta menjauhi
semua larangan” (Fathu al-Qadir 3/566).
Sebab ini memiliki pengaruh langsung dalam
mengerasnya kalbu. Sehingga imam ibnu al-
Qayyim rahmimahullah menyatakan:
“semakin kuat sifat lalai dalam kalbu semakin
membuatnya keras” (al-Waabil ash-Shaib hal
99).
Lalai merupakan penyakit yang berbahaya
apabila telah menjalar di dalam kalbu dan
bersarang di dalam jiwa. Karena akan
berakibat anggota badan saling mendukung
untuk menutup pintu hidayah, sehingga kalbu
akhirnya menjadi keras dan terkunci.
Allah berfirman, yang artinya “ Mereka itulah
orang-orang yang kalbu, pendengaran dan
penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah,
dan mereka itu lah orang-orang yang
lalai ” (QS.16:108)
Dalam ayat diatas Allah Subhanahu wa Ta’ala
memberitahukan, bahwa orang yang lalai
adalah mereka yang memiliki kalbu keras
membatu, tidak mau lembut dan lunak, tidak
mempan dengan berbagai nasehat. Kalbu
yang keras bagaikan batu atau bahkan lebih
keras lagi, karena mereka punya mata, namun
tak mampu melihat kebenaran dan hakikat
setiap perkara”.
Karena itulah imam al-Alusi menyatakan:
Kerasnya kalbu (qaswah al-Qalbu) adalah
sumber keburukan dan ia bersumber dari
panjangnya kelalaian terhadap Allah  (Ruuh
al-Ma’ani 27/181).
3. Kawan yang buruk.
Ini juga salah satu sebab terbesar yang
mempengaruhi kerasnya kalbu dan jauhnya
seseorang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Orang yang hidupnya di tengah-tengah
manusia yang banyak berkubang dalam
kemaksiatan dan kemungkaran tentulah akan
terpengaruh. Sebab teman yang buruk akan
berusaha menjauhkannya dari keistiqamahan
dan menghalanginya dari mengingat
Allah Subhanahu wa Ta’ala , sholat dan
berakhlak mulia. Oleh karena itu didapatkan
dalam al-Qur`an perintah Allah Subhanahu wa
Ta’ala kepada Rasul-Nya untuk bergauk
dengan orang-orang shalih, sebagaimana
firman-Nya, yang artinya:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-
Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas. (QS al-kahfi:28)
4. Terbiasa dengan kemaksiatan dan
kemungkaran.
Dosa merupakan penghalang seseorang
untuk sampai kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala .  Ia merupakan pembegal perjalanan
dan membalikkan arah perjalanan yang lurus.
Kemaksiatan meskipun kecil, terkadang
memicu terjadinya bentuk kemaksiatan lain
yang lebih besar dari yang pertama. Maka
melemahlah kebesaran dan keagungan Allah
di dalam kalbu, dan melemah pula jalannya
kalbu menuju Allah dan kampung akhirat
sehingga menjadi terhalang dan bahkan
terhenti tak mampu lagi bergerak. Lihatlah
keterangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam sabdanya:
Seorang hamba apabila berbuat dosa karena
kalbunya diwarnai dengan titik hitam. Apabila
ia menginggalkannya dan beristighfar serta
bertaubat maka kalbunya dibersihkan dan bila
mengulang maka ditambahkan padanya (titik
hitam) hingga mendominasi kalbunya. Inilah
dia Raan yang Allah jelaskan dalam firman-
Nya: Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya
apa yang selalu mereka usahakan itu
menutupi hati mereka. (QS al-Muthafifin :14).
5. Berpaling dari mengingat Allah Subhanahu
wa Ta’ala
Kematian, Sakarat, Kubur dan
Kedahsyatannya, sehingga seluruh perkara
akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan
amal, mahsyar, shirath, Surga dan Neraka,
semua telah hilang dari ingatan dan kalbunya.
Demikianlah akibat lalainya manusia dari
mengingat Allah karena kesibukan yang
menenggelamkan mereka dalam urusan dan
kenikmatan dunia yang fana ini. Memang
tidak dipungkiri membicarakan permasalahan
dan urusan dunia adalah perkara mubah,
namun tenggelam dan menghabiskan
waktunya hanya utuk urusan tersebut
menjadikan kalbu keras, karena hilangnya
kalbu dari zikir kepada-Nya. Oleh karena
itulah hati ini telah mati sebelum kematian
tubuh. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam
pernah bersabda :
"Perumpamaan orang yang berzikir kepada
Allah dan yang tidak berzikir seperti
perumpamaan orang yang hidup dan mayat
(yang mati) . (Muttafaqun ‘alaihi)
Demikianlah beberapa sebab kerasnya hati
agar kita semua dapat menghindarinya.

Sumber: www.UstadzKholid.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar