MAJELIS ILMU ALMANAR
๐ Apa Hukuman Bagi Pelaku Hubungan Sejenis Menurut Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaโah?
๐Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
ููููุฏู ููุฑูุฏู ููู ุงููุญูุฏููุซู ุงููู ูุฑูููููู ููู ุงูุณูููููู ุนููู ุงุจููู ุนูุจููุงุณู ู ูุฑููููุนูุง "ู ููู ููุฌูุฏูุชูู ูููู ููุนูู ููู ุนูู ููู ููููู ู ูููุทูุ ููุงููุชููููุง ุงููููุงุนููู ููุงููู ูููุนูููู ุจููู".
ููุฐูููุจู ุงููุฅูู ูุงู ู ุงูุดููุงููุนูููู ููู ูููููู ุนููููู ููุฌูู ูุงุนูุฉู ู ููู ุงููุนูููู ูุงุกู ุฅูููู ุฃูููู ุงููููุงุฆูุทู ููููุชูููุ ุณูููุงุกู ููุงูู ู ูุญูุตูููุง ุฃููู ุบูููุฑู ู ูุญูุตูููุ ุนูู ูููุง ุจูููุฐูุง ุงููุญูุฏููุซู.
ููุฐูููุจู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃูุจูู ุญููููููุฉู ุฑูุญูู ููู ุงูููููู ุฅูููู ุฃูููููู ููููููู ู ููู ุดูุงููููุ ูููุชุจูุน ุจูุงููุญูุฌูุงุฑูุฉูุ ููู ูุง ููุนููู ุงูููููู ุจูููููู ู ูููุทูุ ููุงูููููู ุณูุจูุญูุงูููู ููุชูุนูุงููู ุฃูุนูููู ู ุจูุงูุตููููุงุจู.
โDan telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dalam kitab-kitab Sunnah dari Ibnu โAbbas radhiyallahuโanhuma secara marfuโ (sampai kepada Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam bahwa beliau bersabda),
ู ููู ููุฌูุฏูุชูู ูููู ููุนูู ููู ุนูู ููู ููููู ู ูููุทูุ ููุงููุชููููุง ุงููููุงุนููู ููุงููู ูููุนูููู ุจููู
โSiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, kaka bunuhlah kedua pelakunya.โ
๐Mazhab Al-Imam Asy-Syafiโi dalam satu pendapat yang diriwayatkan dari beliau dan sekelompok ulama (mazhab lainnya) bahwa pelaku hubungan sejenis harus dihukum mati , sama saja sudah pernah menikah atau belum, sebagai pengamalan terhadap hadits ini.
๐Adapun Mazhab Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah hukumannya adalah dilempar dari tempat yang tinggi lalu disusul dengan lemparan batu, sebagaimana yang Allah lakukan kepada kaum Luth, wallaahu subhanahu wa taโala aโlam bish showaab.โ [Tafsir Ibnu Katsir, 3/342]
๐Bahkan hukuman mati terhadap pelaku hubungan sejenis adalah kesepakatan seluruh sahabat Nabi Muhammad shallallahuโalaihi wa sallam. Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
ููุฃูุทูุจููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุนูููู ููุชูููููุ ููู ู ููุฎูุชููููู ู ูููููู ู ููููู ุฑูุฌูููุงููุ ููุฅููููู ูุง ุงุฎูุชูููููุชู ุฃูููููุงููููู ู ููู ุตูููุฉู ููุชูููููุ ููุธูููู ุงููููุงุณู ุฃูููู ุฐููููู ุงุฎูุชูููุงููุง ู ูููููู ู ููู ููุชูููููุ ููุญูููุงููุง ู ูุณูุฃูููุฉู ููุฒูุงุนู ุจููููู ุงูุตููุญูุงุจูุฉูุ ูููููู ุจูููููููู ู ู ูุณูุฃูููุฉู ุฅูุฌูู ูุงุนู ููุง ู ูุณูุฃูููุฉู ููุฒูุงุนู.
โPara sahabat Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam menerapkan hukuman mati atas pelaku hubungan sejenis, tidak ada dua orang sahabat yang berbeda pendapat dalam permasalahan ini, hanya saja mereka berbeda pendapat tentang cara membunuhnya, lalu sebagian orang mengira bahwa para sahabat berbeda pendapat dalam permasalahan hukuman mati atas pelakunya, kemudian mereka menukilnya sebagai permasalahan khilaf di antara sahabat, padahal permasalahannya adalah ijmaโ (kesepakatan) sahabat bukan permasalahan khilaf.โ [Al-Jawaabul Kaafi, hal. 170]
Maka jelaslah bahwa para sahabat, sebaik-baik generasi umat ini, yang dibina langsung oleh Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam, yang paling mengerti hukum-hukum Islam, seluruhnya sepakat bahwa perbuatan itu hukumnya haram dan pelakunya harus diberikan hukuman maksimal, yaitu hukuman mati.
โ๏ธ Apa Kewajiban Kita Apabila Sahabat Telah Sepakat?
Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam bersabda,
ุฅูููู ุงูููููู ูุงู ููุฌูู ูุนู ุฃูู ููุชูู ุนูููู ุถููุงูููุฉู
โSesungguhnya Allah tidak akan menjadikan umatku bersepakat di atas kesesatan.โ [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar radhiyallahuโanhuma, Shahihul Jamiโ: 1848, Mukhtashor Al-Iโlam bi Akhiri Ahkamil Albani Al-Imam: 305]
Al-Imam Asy-Syafiโi rahimahullah berkata,
ุฅุฐุง ุงุฌุชู ุนูุง ุฃุฎุฐูุง ุจุงุฌุชู ุงุนูู ุ ูุฅู ูุงู ูุงุญุฏูู ููู ูุฎุงููู ุบูุฑู ุฃุฎุฐูุง ุจูููู ุ ูุฅู ุงุฎุชูููุง ุฃุฎุฐูุง ุจููู ุจุนุถูู ููู ูุฎุฑุฌ ู ู ุฃูุงููููู ูููู
โApabila mereka (sahabat) bersepakat maka kita ambil kesepakatan mereka, dan jika salah seorang dari mereka berpendapat dan tidak diselisihi oleh yang lainnya maka kita ambil pendapatnya. Apabila mereka berbeda pendapat maka kita tetap mengambil pendapat sebagian dari mereka, dan kita tidak boleh keluar dari seluruh pendapat mereka.โ [Al-Madkhal ila As-Sunan Al-Kubro lil Baihaqi: 21]
ูุงููู ุงุนูู ุจุงูุตูุงุจ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar