Kamis, 10 Maret 2016

JANGAN BANGGA DIRI

JANGAN BANGGA DIRI

Ada 4 Pria berbicara tentang amal ibadah mereka & kesuksesan yg di dapat.

Pria 1.
🙋 Alhamdulillah sejak sering sholat dhuha rezeki mnjadi lancar bisnis sukses sebentar lagi anak saya lulus SMU rencananya akan kuliah ke luar Negeri.

Pria 2.
🙌 Bukan main hebat sekali, sejak naik haji / umroh ibadahku semakin rajin alhamdulillah anak juga sukses rumah harganya miliaran, aset bertambah orang tua sangat bangga berkat do'a saya

Pria 3.nn
👦 Masya Allah sungguh nikmat tak terkira sejak rajin puasa dan bersedekah rezeki bagaikan sungai mengalir tidak ada putus²-nya, anak baru selesai kuliah di luar negeri dan menjadi staf menteri

Ketiga pria tersebut kemudian melirik pria ke 4 sejak tadi hanya terdiam. Salah satu bertanya kpd pria ke 4.
Bagaimana dirimu? 
Kawan mengapa engkau diam saja.??

Pria 4
👳 Saya tdk sehebat kalian, jgnkan kesuksesan bahkan saya tdk tahu ibadah yg saya lakukan di terima oleh Allah SWT. atau tdk.

Saya tahu ibadah di terima dan sukses setelah saya meninggal nanti. 
Jadi saya merasa belum bisa menceritakan ibadah yg saya lakukan dan balasan yg Allah berikan kepada saya.

Jgn bersandar kpd amal. 
Sebab ketertipuan ini adalah sikap bersandar kepada amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan dan akhlak buruk kepada Allah Ta'ala.

Orang yg melakukan amal ibadah tdk tahu apakah amalnya di terima atau tdk, mereka tdk tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tdk tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tdk.

Oleh karena itu, mereka di anjurkan untuk meminta rahmat Allah dan selalu beristighfar. Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Di riwayatkan dari Abu Hurairah :
"Sesungguhnya amal seseorang tdk akan memasukannya ke dlm surga."
Mereka bertanya, "Tidak pula engkau Ya Rasulullah?
Beliau menjawab, Tdk pula saya.
Hanya saja Allah meliputiku dgn karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal sesuai sunnah) dan berlakulah sedang (tdk berlebihan dlm ibadah dan kendor atau lemah).
(HR. Bukhari & Muslim)

Sesungguhnya seseorang tdk akan masuk surga kecuali dgn rahmat Allah. Dan diantara rahmat-Nya adalah dia memberikan taufik untuk beramal dan hidayah untuk taat kepada-Nya.

Karenanya, kita wajib bersyukur kepada Allah dan merendah diri kepada-Nya. Tdk layak hamba bersandar kepada amalnya.

Seorang hamba tdk pantas membanggakan amal ibadahnya yg seolah-olah karena pilihan ( paling sesuai dgn sunah ) dan usahanya semata, apalagi ada perasaan telah memberikan kebaikan untuk Allah.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat
barokallohu fikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar