✅ Dalam rangka untuk ta'at dan patuh kepada Pemerintah maka berikut akan dikaji tentang Tatacara Pelaksanaan Shalat Gerhana
◾️ Matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Alloh Subhanahuwata'ala (Surat Yunus 5 dan Fushilat 37)
◾️ Shalat gerhana hukumnya Sunnah muakkadah berdasarkan kesepakatan ulama.
◾️ Gerhana terjadi agar mengingatkan manusia untuk takut kepada Alloh Subhanahu wata'ala. (Surat Al-Isra' 59).
◾️ Di zaman Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wasallam gerhana hanya terjadi sekali, yaitu gerhana matahari.
◾️ Keyakinan bahwa gerhana terjadi karena kelahiran atau kematian orang besar adalah keyakinan jahiliyah. Nabi Muhammad menghapus keyakinan itu, berdasarkan hadits Abu Mas'ud Al-Anshari riwayat Al-Bukhari 1041 dan Muslim 911.
◾️ Waktu pelaksanaan shalat gerhana adalah dari mulai gerhana sampai selesai.
◾️ Shalat gerhana tidak bisa diqadha' setelah selesai.
◾️ Tatacara shalat gerhana bulan dan matahari sama.
◾️ Tatacara pelaksanaannya :
> Dilaksanakan 2 raka'at jahriyyah.
> Raka'at pertama membaca surat Al-Fatihah (termasuk istiftah) kemudian membaca surat yang panjang.
> Ruku' dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada ruku' pada shalat yang lain.
> I'tidal
> Membaca surat Al-Fatihah lagi dan surat yang panjang tetapi lebih pendek dari sebelumnya.
> Ruku' lagi dengan panjang.
> I'tidal
> Sujud yang lama.
> Duduk antara dua sujud yang lama.
> Sujud yang lama
> Berdiri lagi melaksanakan raka'at kedua. Caranya seperti raka'at pertama tadi.
> Tasyahud
> Salam
◾️ Setelah shalat, Imam dianjurkan untuk memberikan khutbah.
◾️ Shalat gerhana disunnahkan dilaksanakan secara berjama'ah. Boleh juga dilakukan sendiri-sendiri.
•••••
🌐 Sumber:
https://telegram (dot) me/kajianislamlendah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar