ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺴﻌﺪﻱ
ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻌَﻠِـﻲّ
…ﺍﻟْﺄﺭْﻓَــﻖِ
ﻭَﺟَﺎﻣِـﻊِ ﺍﻷَﺷْﻴـَﺎﺀِ
.ﻭَﺍﻟْﻤُﻔَـﺮِّﻕِ
Berkata al-‘Allamah as-Sa’di
rahimahullah :
“Segala puji bagi Allah yang
Maha Tinggi lagi Maha Lembut…
Pengumpul dan Pemisah segala
sesuatu.”
——————————-
Al Hamdu : adalah Menyebutkan
sifat-sifat yang terpuji bagi Allah
dengan dibarengi rasa cinta,
pemuliaan dan pengagungan.
[lihat Jalaaul Afham hal.111]
Pujian yang mutlak hanya
diberikan kepada Allah Ta’ala,
adapun hamba dipuji terkait
dengan suatu perbuatan tertentu
saja, tidak secara mutlak.
Adapun semua perbuatan Allah
terpuji secara mutlak.
Allah : Lafzhul Jalaalah, salah
satu nama dari nama-nama
Allah. Nama ini hanya khusus
bagi Allah semata, tidak boleh
hamba menamakan dirinya atau
anaknya dengan nama tersebut.
Al ‘Aly , yaitu Allah Ta’ala Maha
Tinggi,
1. Tinggi Dzat-Nya yaitu
Allah bersemayam diatas
‘Ars-Nya,
ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ
ﺍﺳْﺘَﻮَﻯ
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha
Pemurah. Yang bersemayam di
atas ‘Ars””. [QS. Thahaa:5]
ﺳَﺒِّﺢِ ﺍﺳْﻢَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ
“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang
Maha Tingi.” [QS. Al-A’laa:1]
2. Tinggi sifat-sifat-Nya,
tidak satu pun dari
makhluk-Nya yang
menyamai sifat-sifat
Allah,
ﻟَﻴْﺲَ ﻛَﻤِﺜْﻠِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻭَﻫُﻮَ
ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﺒَﺼِﻴﺮُ
“Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah
yang Maha Mendengar dan
Melihat.” [QS. Asy-Syuura:11]
3. Tinggi kekuasaan-Nya,
yaitu semua makhluk-
Nya tunduk dibawah
kekuasaan-Nya.
ﻳَﻮْﻡَ ﻫُﻢْ ﺑَﺎﺭِﺯُﻭﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺨْﻔَﻰ
ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ
ﻟِﻤَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻟِﻠَّﻪِ
ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ﺍﻟْﻘَﻬَّﺎﺭِ
“(Yaitu) hari (ketika) mereka
keluar (dari kubur); tiada
suatupun dari keadaan mereka
yang tersembunyi bagi Allah.
(Lalu Allah berfirman):
“Kepunyaan siapakah kerajaan
pada hari ini?” Kepunyaan Allah
Yang Maha Esa lagi Maha
Mengalahkan.” [QS. Ghaafir:16]
Al Arfaq, ini diambil dari Ar Rifq,
ini merupakan nama dari nama-
nama Allah, sebagaimana hal ini
ditunjukan dalam hadits ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
« ﻳَﺎ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔُ، ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺭَﻓِﻴﻖٌ
ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺮِّﻓْﻖَ ﻓِﻲ ﺍﻷَﻣْﺮِ ﻛُﻠِّﻪِ »
‘Hai Aisyah, sesungguhnya Allah
Maha Lembut, Dia menyukai
kelembutan dalam segala
urusan.’ [Muttaqun ‘alaihi]
Jaami’ul Asyyaa: Dia-lah Allah
yang mengumpulkan amalan
hamba-hamba-Nya dan rizqi
mereka, tidak tertinggal
sedikitpun dan tidak pula
terluputkan satupun. Allah-lah
yang akan mengumpulkan semua
makhluk-Nya di padang mahsyar
dengan kekuatan-Nya dan
keluasan ilmu-Nya, dimanapun
mereka terkubur.
Al Mufarriqi , yaitu Allah
menciptakan makhluk dengan
berbagai macam bentuk dan
rupa yang berbeda-beda, baik
dari wajahnya, bentuk tubuhnya,
tinggi rendahnya, warna kulitnya,
cantik dan buruknya dan yang
lainnya. Hal ini menunjukan
kesempurnaan kekuatan Allah
dalam penciptaan.
Demikian pula dalam syariat ini,
Allah mengumpulkan perkara
yang satu dengan perkara yang
lainnya yang serupa dalam satu
hukum dan memisahkan perkara
yang satu dengan yang lainnya
yang berbeda bentuk
permasalahannya dalam hukum
yang berbeda.
Dengan inilah ilmu Qawaid
Fiqhiyah dibangun dan
dipelajari, untuk menyatukan
satu permasalahan satu dengan
yang lainnya yang serupa dalam
satu hukum.
Contoh kaidah : “Sesuatu yang
yakin tidak bisa dikalahkan
dengan sesuatu yang ragu”
1. Orang sudah berwudhu,
namun tiba-tiba ragu,
apakah dia batal apakah
belum batal?
2. Orang menikah, namun
tiba-tiba ragu, apakah
dia telah menceraikan
istrinya apakah belum?
3. Orang sudah shalat dua
rakaat, namun tiba-tiba
ragu, apakah dia telah
shalat dua raka’at
ataukah tiga raka’at?
Lihatlah 3 permasalahan yang
berbeda bentuk, namun
terkumpul dalam satu solusi dan
dalam satu kaedah, karena
bentuk inti permasalahannya
yang sama, yaitu asal mulanya
dia memiliki keyakinan, namun
tiba-tiba terbisikan hatinya
dengan keraguan.
Hal ini bisa kalian lihat nanti
ketika kita sudah masuk dalam
kaidah-kaidah yang akan
disebutkan oleh as-Sa’di
rahimahullah. Waffaqallahul
jami’.
Sabtu, 13 Juni 2015
Segala Puji Bagi Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar