Selasa, 28 Juli 2015

Saling menasehati dalam kebajikan

Cinta Karena Allah Itu
Mempunyai Harga Sangat
Mahal, Siapkah Kita
Membayarkannya..?!
Cinta karena Allah itu
mempunyai harga sangat mahal
yang harus dibayar, dan sedikit
sekali yang mau membayarnya.
Apa harga mahal yang harus
dibayar itu..?
Harga mahal yang harus
dibayarkan oleh siapa saja yang
mengaku cinta karena Allah,
yaitu; SALING MENASEHATI,
sebagaimana firman Allah ta’ala
dalam surat 103 Al-‘Ashr.
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
“Demi masa [1] Sesungguhnya
manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian [2]
Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran [3]”.
Seseorang yang mengaku cinta
kepada temannya karena Allah
maka harus terus menerus
mengawasi temannya tersebut
untuk saling menasehati dalam
kebaikan dan kebenaran. Hal
ini jarang dilakukan oleh orang-
orang yang mengaku saling
cinta karena Allah, dengan
alasan khawatir temannya
tersinggung, atau khawatir
temannya marah, atau khawatir
temannya meninggalkannya,
dan berbagai macam alasan
lainnya..
Jadi, harga mahal yang harus
dibayarkan oleh orang-orang
yang saling mencintai karena
Allah adalah saling menasehati
dengan melakukan amar makruf
nahi munkar, yaitu saling
mengingatkan dan memotivasi
untuk menjadi lebih baik, lebih
taat kepada Allah, lebih
istiqomah dalam mengamalkan
Islam yang dibawa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi
Wa Sallam.
Karena itu apabila ada dua
orang sahabat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi
Wa Sallam bertemu, keduanya
tidak berpisah melainkan salah
seorang dari keduanya
membacakan kepada yang lain
surat Al-‘Ashr sampai selesai,
kemudian salah seorang dari
keduanya memberikan salam
kepada yang lain dan berpisah.
Ath-Thabrani Rahimahullah
meriwayatkan dengan sanadnya
dari Ubaidullah bin Hisn Abu
Madinah, ia berkata:
“Bahwasanya apabila ada dua
orang sahabat Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi
Wa Sallam bertemu, keduanya
tidak berpisah melainkan salah
seorang dari keduanya
membacakan kepada yang lain
surat Al-‘Ashr sampai selesai,
kemudian salah seorang dari
keduanya memberikan salam
kepada yang lain.”
Al-Imam Asy-Syafi’i
Rahimahullah berkata: “Kalau
sekiranya manusia
mentadabburi(merenungkan
dan menghayati) surat ini
(Al-‘Ashr), pastilah cukup bagi
mereka.”
[Tafsir Ibnu Katsir: 4/657, Tafsir
Al-Qasimiy: 9/538 dan Al-
Misbahul Munir Fi Tahdzib
Tafsir Ibni Katsir, Isyraf: As-
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-
Mubarak Fuuriy, hal 1529].
—————
Kisah cinta terpanjang itu
adalah saling cinta karena
Allah..
Dimulai dengan saling
menasehati untuk menjadi
lebih baik..
Berlanjut dengan saling
mendoakan dikala dekat dan
jauh..
Puncaknya adalah bertemu di
‘Mimbar-Mimbar dari Cahaya’ di
surga sukses dengan meraih
Cinta Allah..
Allah berfirman dalam Hadits
Qudsi:
“Orang-orang yang saling cinta
karena Aku, untuk mereka
mimbar-mimbar dari cahaya..”
[HR. At-Tirmidzi dan beliau
berkata: Hadits Hasan Shahih]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar