Rabu, 22 Juli 2015

Dari biduan menjadi penghafal alquran

Dari Biduan Menjadi
Penghafal Al-Qur’an

Imam adz-Dzahabi dalam
Kitabnya Siyar A’lam an-Nubala’
menceritakan kisah taubatnya
Zaadzan Abu Amru al-Kindy,
seorang ulama senior di kalangan
tabi’in,
“Dari Abu Hasyim berkata,
“Zaadzan pernah bercerita,
“Dahulu aku adalah seorang
pemuda yang memiliki suara
merdu dan terampil dalam
memainkan thanbuur (semacam
gitar-pen). Seperti biasa, aku
sedang berkumpul dengan
kawan-kawanku, ditemani dengan
arak dan khamr, sementara aku
mendendangkan lagu dan
memetik gitarku untuk kawan-
kawanku. Ketika itu, Abdullah bin
Mas’ud lewat dan memergoki
kami. Serta merta beliau
memecahkan botol khamr dan
gitar, kemudian berkata, “Andai
saja yang diperdengarkan dari
merdunya suaramu adalah al-
Qur’an…” (versi lain
menyebutkan bahwa yang
memecahkan botol dan gitar itu
adalah Zaadzan sendiri setelah
menyadari keteledorannya-pen)
Setelah Ibnu Mas’ud beranjak
pergi, aku bertanya kepada
teman-temanku, “Siapakah orang
itu?” Mereka menjawab, “Beliau
adalah Ibnu Mas’ud, sahabat
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam.”
Lalu saya memutuskan diri untuk
bertaubat, aku mengejar beliau
sambil menangis. Aku memegangi
ujung bajunya dan berdiri di
hadapan beliau, lalu kukatakan,
“Demi Allah, aku bertaubat dari
apa yang telah kukerjakan dan
dari memusuhi Rabbku, aku
benar-benar ingin bertaubat!”
Ibnu Mas’ud juga ikut menangis
haru dan berkata, “Marhaban,
selamat datang sebagai orang
yang dicintai oleh Allah…selamat
datang sebagai orang yang
dicintai oleh Allah.” ( Siyaru A’lam
an-Nubalaa’ , Imam adz-Dzahabi)
Pada gilirannya, beliau menjadi
seorang imam, penghafal Qur’an
dan qari’ setelah tadinya sebagai
pemusik dan penyanyi. Beliau
juga dikenal sebagai ulama yang
meriwayatkan
hadits. (Ustadz. Abu Umar Abdillah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar