Rabu, 08 Juli 2015

Firman Allah

Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
{ ﻗُﻞْ ﻣَﻦْ ﺣَﺮَّﻡَ ﺯِﻳﻨَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ
ﻭَﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕِ ﻗُﻞْ
ﻫِﻲَ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺧَﺎﻟِﺼَﺔً ﻳَﻮْﻡَ
ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻧُﻔَﺼِّﻞُ ﺍﻟْﺂﻳَﺎﺕِ
ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ }
“Katakanlah: “Siapakah yang
mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkan-Nya
untuk hamba-hamba-Nya dan
(siapa pulakah yang
mengharamkan) rezeki yang
baik?” Katakanlah: “Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang
yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka
saja) di hari kiamat. Demikianlah
Kami menjelaskan ayat-ayat itu
bagi orang-orang yang
mengetahui”. [Al A’raf: 32]
Diriwayatkan dalam Shohih
Muslim dari hadits ‘Abdullah bin
Mas’ud_radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
beliau bersabda:
« ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ
ﻓِﻲ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝُ ﺫَﺭَّﺓٍ ﻣِﻦْ
ﻛِﺒْﺮٍ ‏» ﻗَﺎﻝَ :ٌﻞُﺟَﺭ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ
ﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺛَﻮْﺑُﻪُ ﺣَﺴَﻨًﺎ
ﻭَﻧَﻌْﻠُﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺔً، :َﻝﺎَﻗ ‏« ﺇِﻥَّ
ﺍﻟﻠﻪَ ﺟَﻤِﻴﻞٌ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻝَ،
ﺍﻟْﻜِﺒْﺮُ ﺑَﻄَﺮُ ﺍﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﻏَﻤْﻂُ
»ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
“Tidak akan masuk surga, orang
yang di dalam hatinya terdapat
seberat biji sawi dari
kesombongan”. Seorang laki-laki
bertanya: ‘Sesungguhnya seorang
laki-laki menyukai apabila baju
dan sandalnya bagus (apakah ini
termasuk kesombongan- pent)?
Maka beliau pun menjawab:
“Sesungguhnya Allah itu Maha
Indah, menyukai keindahan,
tetapi kesombongan itu adalah
menolak kebenaran dan
meremehkan manusia.” [HR.
Muslim]
Dan didalam Sunan Abu Dawud
[11/151] dengan sanad yang
shahih dari hadits Abu
Hurairah_radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata: “Sungguh telah datang
seorang laki-laki kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam dan
laki-laki itu adalah seorang yang
tampan, dia berkata: ‘Wahai
Rasulullah, aku seorang laki-laki
yang menyukai keindahan, dan
aku juga diberi keindahan
sebagaimana yang engkau lihat,
sampai-sampai aku tidak suka
jika ada seseorang yang
melebihiku – mungkin ia
mengatakan: ‘meskipun berupa
sandal atau tali sandal -, apakah
itu bagian dari rasa sombong?’
ﻗَﺎﻝَ: ﻟَﺎ ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻜِﺒْﺮَ ﻣَﻦْ ﺑَﻄِﺮَ
ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﻭَﻏَﻤَﻂَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ
Beliau menjawab: “Tidak, akan
tetapi sombong itu adalah
menolak kebenaran dan
meremehkan orang lain.” [HR.
Abu Dawud]
Hadits ini terdapat dalam Al
Jami’ Ash Shahih no 2793 karya
Syaikh kita Muqbil_rahimahullah.
Bahkan dalam syari’at kita yang
bijak, telah memerintahkan kita
untuk mengambil perhiasan,
kebersihan dan kerapian, Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{ ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺧُﺬُﻭﺍ ﺯِﻳﻨَﺘَﻜُﻢْ
ﻋِﻨْﺪَ ﻛُﻞِّ ﻣَﺴْﺠِﺪٍ ﻭَﻛُﻠُﻮﺍ
ﻭَﺍﺷْﺮَﺑُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺴْﺮِﻓُﻮﺍ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﺎ
ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﺮِﻓِﻴﻦَ }
“Hai anak Adam, pakailah
pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan”. [Al A’raf:
31]
Dan didalam Ash Shahihain dari
hadits Abu
Hurairah_radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
« ﺍﻟْﻔِﻄْﺮَﺓُ ﺧَﻤْﺲٌ ﺃَﻭْ ﺧَﻤْﺲٌ
ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮَﺓِ ﺍﻟْﺨِﺘَﺎﻥُ
ﻭَﺍﻟِﺎﺳْﺘِﺤْﺪَﺍﺩُ ﻭَﻧَﺘْﻒُ ﺍﻟْﺈِﺑْﻂِ
ﻭَﺗَﻘْﻠِﻴﻢُ ﺍﻟْﺄَﻇْﻔَﺎﺭِ ﻭَﻗَﺺُّ
»ﺍﻟﺸَّﺎﺭِﺏِ
“(sunnah-sunnah) fithrah itu ada
lima – atau lima dari sunnah-
sunnah fitrah – yaitu; berkhitan,
mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong
kuku dan mencukur kumis.” [HR
Bukhori: 5889 dan Muslim: 257].
Dan diriwayatkan dalam Sunan
Abu Dawud [11/112] dengan
sanad yang shahih dan juga
dalam Al Jami’ Ash Shahih [2794]
karya Syaikh kita rahimahullah,
dari hadits Malik bin
Nadhlah_radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata:
“Aku mendatangi Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
dengan baju yang lusuh. Maka
beliau bertanya: “Apakah engkau
memiliki harta?” Ia menjawab,
“Ya.” beliau bertanya lagi: “Harta
apa saja?” ia menjawab: “Allah
telah memberiku unta, kambing,
kuda dan budak.” Beliau
bersabda:
« ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺁﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺎﻟًﺎ ﻓَﻠْﻴُﺮَ
ﺃَﺛَﺮُ ﻧِﻌْﻤَﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
ﻭَﻛَﺮَﺍﻣَﺘِﻪِ »
“Jika Allah memberimu harta
maka tampakkanlah wujud dari
nikimat-Nya dan pemberian-Nya
itu pada dirimu.”
Dan didalam Sunan Abu Dawud
juga [11/80] dengan sanad yang
hasan dari Abdullah bin
‘Abbas_radhiyallahu ‘anhuma ia
berkata:
“Ketika orang-orang Haruri keluar,
aku menemui Ali_radhiyallahu
‘anhu. Lalu ia berkata:
“Datangilah kaum (Haruri) itu!”.
Maka aku mengenakan pakaian
terbaik yang dimiliki bangsa
Yaman. – Abu Zumail berkata:
“Ibnu Abbas adalah seorang laki-
laki yang sangat tampan dan
enak dipandang -. Ibnu Abbas
berkata: “Kemudian aku
mendatangi mereka (orang-orang
Haruri), mereka berkata: “Selamat
datang wahai Ibnu ‘Abbas, ini
pakaian apa!” Ibnu ‘Abbas
menjawab: “Kenapa kalian
mencelaku! Sungguh, aku pernah
melihat Rasulullah shollallahu
‘alaihi wasallam mengenakan
pakaian yang sangat bagus.”
Dan hadits ini juga terdapat
dalam Al Jami’ Ash Shahih no
2795, karya Syaikh kita
rahimahullah.
Dan kitab “Mu’jam Ath Thabrani
Al Ausath” 11/2, dari hadits Sa’d
bin Abi Waqaash_radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
« ﻃﻬِّﺮﻭﺍ ﺃَﻓْﻨِﻴَﺘَﻜﻢ، ﻓﺈﻥَّ
ﺍﻟﻴﻬﻮﺩَ ﻻ ﺗُﻄَﻬِّﺮُ ﺃﻓﻨﻴﺘَﻬﺎ »
“Bersihkanlah halaman-halaman
kalian karena orang Yahudi tidak
pernah membersikan
halamannya” [lihat Ash Shahihah
karya Syaikh Al
Albani_rahimahullah no 236].
Dan didalam Sunan Abu Dawud
[10/331] dengan sanad yang
hasan dari Abu
Hurairah_radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
« ﻣَﻦْ ﻧَﺎﻡَ ﻭَﻓِﻲ ﻳَﺪِﻩِ ﻏَﻤَﺮٌ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻐْﺴِﻠْﻪُ ﻓَﺄَﺻَﺎﺑَﻪُ ﺷَﻲْﺀٌ
ﻓَﻠَﺎ ﻳَﻠُﻮﻣَﻦَّ ﺇِﻟَّﺎ ﻧَﻔْﺴَﻪُ »
“Barangsiapa tidur dan di
tangannya terdapat lemak daging
yang belum ia bersihkan
kemudian mengenai sesuatu,
maka janganlah ia mencela
kecuali kepada dirinya sendiri!”
Hadits ini terdapat dalam Al
Jami’ Ash Shahih no 3120 karya
Syaikh kita rahimahullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar