Jumat, 24 Juli 2015

Dicari, waniya yg dirindukan surga

Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat demi menjadi Hamba Allah SWT yang Kaffah

DICARI, WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA

Kajian Online WA Hamba اَللّٰه Ta'ala

Hari / Tanggal : Jum'at - Sabtu, 02 - 03 Januari 2015

Narasumber : Ustadz Faris
Tema : Kajian Muslimah
Admin : Tari & Dewi

Editor : Shoffie

Dicari, wanita yang dirindukan syurga....

Mengapa ada wanita yang dirindukan surga dan bukannya lelaki yang dirindukan surga? Apakah surga mempunyai sifat rindu? Inilah wanita betapa indahnya hingga surga pun merindukannya. Ya, surga memiliki rindu, rindu orang-orang yang taat, rindu orang-orang shaleh. Kenapa wanita? Karena kebanyakan wanita masuk neraka. Seperti sabda Rasulullah: 

“Aku berdiri di depan pintu surga, ternyata yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sementara orang kaya lagi terpandang masih tertahan (untuk di hisab) namun penghuni neraka telah di perintah untuk masuk ke dalam neraka, ternyata mayoritas yang masuk ke dalam neraka adalah kaum wanita”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di zaman yang sekarang ini semakin meluas saja prilaku-prilaku wanita yang tak sesuai dengan syariat. Wanitalah sumber pencipta nafsu pria. Namun bukan berarti semua pria masuk surga. Dari mulai menutup aurat, berhubungan dengan lawan jenis yang telah melewati batas tertentu. Semua ini mengundang syahwat yang berujuang kepada perbuatan keji dan munkar.

Para ulama’ telah menjelaskan sifat-sifat wanita yang dirindu oleh surga, diantaranya:

Pertama, Wanita Yang Senantiasa Taat Kepada Suami Dalam Hal Kebaikan

Istri taat bukan karena suaminya baik ataupun tidak, namun ia ingin berkhidmat kepada suaminya karena ia paham bahwa pintu surga bagi wanita setelah ia dihalalkan bagi seorang laki-laki adalah taat dihadapan suaminya. Itulah yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih)

Kedua, Wanita Yang Senantiasa Sabar Ketika Mendapatkan Musibah Atau Ujian

Karena sesungguhnya tidak ada kehidupan dalam dunia ini, jika seorang beriman tidak mengundang berbagai macam ujian dan musibah. Oleh karena itu, wanita yang dirindu surga bukanlah wanita yang hanya melaksanakan puasa dan shalat saja. Tetapi termasuk wanita yang dirindu surga adalah wanita yang bersabar ketika ditimpa musibah.

عَن عَطَاءُ بْنُ أَبِى رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِى ابْنُ عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى . قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ ، وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى . قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . فَقَالَتْ إِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ ، فَدَعَا لَهَا

Dari ‘Atha’ bin Abi Rabaah, ia berkata bahwa Ibnu ‘Abbas berkata padanya, “Maukah kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” ‘Atha’ menjawab, “Iya mau.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, lantas ia pun berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering terbuka karenanya. Berdo’alah pada Allah untukku.” Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pun bersabda, “Jika mau sabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku akan berdo’a pada Allah supaya menyembuhkanmu.” Wanita itu pun berkata, “Aku memilih bersabar.” Lalu ia berkata pula, “Auratku biasa tersingkap (kala aku terkena ayan). Berdo’alah pada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam- pun berdo’a pada Allah untuk wanita tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan, “Hadits tersebut menjelaskan keutamaan orang yang bersabar ketika tertimpa penyakit ayan. Juga terkandung pelajaran bahwa orang yang bersabar terhadap cobaan dunia, maka itu memudahkannya mendapatkan surga. Orang yang menahan rasa sakit yang berat lebih utama daripada orang yang mengambil rukhsoh (keringanan), dengan catatan ini bagi yang mampu menahan. Hadits ini juga menunjukkan boleh memilih tidak berobat. Juga hadits ini menunjukkan bahwa berobat dari setiap penyakit dengan do’a dan menyandarkan diri pada Allah lebih manfaat daripada mengonsumsi berbagai macam obat. Pengaruh do’a dan tawakkal pada badan lebih besar daripada pengaruh berbagai macam obat pada badan. Namun do’a tersebut bisa manfaat jika: pasien yang diobati punya niat yang benar, lalu orang yang memberi obat, hatinya bertakwa dan benar-benar bertawakkal pada Allah.” Wallahu a’lam. (Fathul Bari, 10: 115).

Inilah yang harus kita pahami, bagi wanita yang hari ini sakit apapun itu, mendapatkan suami yang tidak sesuai dengan harapan atau anak yang menjadikan air mata menetes, jika bersabar terhadap ujian yang Allah berikan tersebut karena mengharap ridha-Nya semata, maka Ia akan mencintai hamba-hamba-Nya yang bersabar melebihi cinta hamba itu sendiri kepada Rabb-Nya. Tetapi cara mencintai Allah terhadap suatu kaum berbeda dengan cara mencintai manusia, yaitu Ia akan menguji mereka dengan berbagai macam ujian. Agar Ia mengetahui siapakah yang benar-benar jujur dalam keimanannya.

إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلَاءِ وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا اِبْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka siapa yang ridha (terhadapnya) maka baginya keridhaan Allah, dan siapa yang marah (terhadapnya) maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ketiga, Wanita Yang Memiliki Anak-Anak Shalih dan Shalihah

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي اْلجَنَّةِ, فَيَقُوْلُ: أَنَّي لِي هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ.

“Sesungguhnya seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka ia berkata,”Dari manakah balasan ini?” Dikatakan,” Dari sebab istighfar anakmu kepadamu”. (Shahih Sunan Ibnu Majah, 2/294, 2954, dan dikeluarkan Ahmad di dalam Musnad, 2/509)

Permintaan ampun dan doa seorang anak yang shalih bisa bermanfaat bagi orang tuanya, disebutkan dalam hadits ini bahwa Allah mengangkat derajat kedua orang tua karena anaknya telah memintakan ampun untuk mereka. Jadi bukan berarti seorang anak ketika kedua orang tuanya telah meninggal maka dia tidak mengerjakan birrul walidain, akan tetapi berbuat baik kepada kedua orang tua tidak terbatas hanya dalam masa hidupnya, tapi bisa juga setelah meninggalnya. Diantara hal tersebut adalah dengan mendoakannya, memintakan ampun baginya. Ini termasuk amalan yang dilakukan seorang anak dan memberikan manfaat bagi orang tuanya. Tetapi tidak semua amalan yang dilakukan seorang anak memberikan manfaat kepada kedua orang tua, karena harus ada nash atau dalil yang menunjukkan sampainya amalan tersebut. Karena masalah ini termasuk perkara ghaib yang harus berdasar dari Al Quran dan Al Hadits.

Wallahu a'lam bisshowab wa ilmuhu atamm.

Tafaddholiy,jika ada yg ditanyakan dari para mujahidah sekalian..

Tanya-Jawab

1. Assalamu'alaikum. Ustad mau tanya, bagaimna dengan wanita yg masih sendiri/belum menikah namun dy sudah berusaha menjaga kemaluannya dan nenjaga sholatnya jdi bgaimna dngan yg seperti itu? Syukron katsiran. Waalaikumsalam.

Jawab:

Untuk yg belum menikah,ketaatannya kepada orangtuanya lebih utama,karena untuk wanita sendiri tanggungannya lebih berat dibandingkan pria,seperti yg ada dlm slh satu hadis ( afwan lupa sanadnya ) ,tanggungan untuk anak perempuan sampai dia menikah.

Wallahualam..

2. Mana yg hrus lebih dl di utamakan utk kita berbakti, ibu kandung ataw ibu angkat yg mengasuh kita sejak SD?

Jawab:

Dalam hal ini Rasulullah tidak pernah membedakan ketaatan antara ibu kandung ataupun ibu angkat,seperti halnya rasul memuliakan ibu sepersusuannya

3. Katanya wanita  baik untuk laki2 baik. wanita sholehah untuk laki2 sholeh .Trus jk trnyta si wanita  mendapatkan laki2 yg tdk sholeh  apakh artinya wanita tersebut tdk sholehah?

Jawab:

Di dunia jni tidak ada laki2 yg ma'sum(terlepas dari dosa) disini lah Allah memuliakan wanita ketika ia selalu taat kepada suaminya,tentunya dalam kebaikan,bukan dalam kemaksiatan.

4. Bagaimana cara kita berbakti ke pada orang tua, jk kita sndiri berada jauh dari mereka, apakah ckup hnya dg mendoaknya mereka sj?

Jawab:

Berbakti kepada orangtua banyak sekali caranya,apapun kebaikan yg kita lakukan kepada orangtua insyallah dinilai sebagai tabungan pahala kita di akhirat.

5. Ada yg mengatakan, orang tua bisa membawa anaknya kesyurga/neraka dan sebaliknya anak bisa membawa orang tua ke syurga/ neraka, apakah mmg bisa seprti itu ustadz, kl iya,  bagaimana bisa terjadi seperti itu?

Jawab:

Pernah mendapatkan hadis ,setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,maka orangtuanya lah yg membawa anak tersebut menjadi Yahudi,majusi dan Nasrani.

Kurang lebih seperti itulah saroh dari hadis tsb.

6. Afwan ustad....utk yg msh sendiri yg di katakan taat n patuh ma kedua ortu, apakah meliputi smua keinginan ortu, misal kita ga boleh kerja jauh2 dr rumah, pdhl kita mrasa nyaman di tempat krj yg tidak di ingin kan ortu kita itu?

Jawab:

Jika memang bisa dibicarakan terlebih dahulu baik2 dengan orangtua,biasanya orangtua punya pertimbangan untuk anaknya,tidak mau jauh dari anaknya,dll..

Wallahualam bisshowab

7. Bagaimna ya klau menyembunyikan sesuatu kepada orangtua. Karena sesuatu sbnarnya dilarang oleh orangtua jadi sy melakukannya masih diam2..

Enda apa2 ya atau memang enda boleh?

Jawab:

Hayoo menyembunyikan apa ? Pacaran ? Atau yg bersifat jemungkaran bagi orangtua ? Kalau ini jelas tidak boleh ,jgn kan org tua,Allah aja ngelarang..katanya mw dirindukan syurga ??

8. BAgaimanakah nasib ortu yg telah menunjukkan anaknya k jalan yg benar n selalu mengingatkan anak tsb tpi anak tsb tetap tidak menghiraukannya ustadz apakah nanti ortu bisa d seret juga k nereka oleh anak tsb?

Jawab:

Apa yg telah di tarbiyah oleh orang tua ke anak sudahlah benar,walaupun tarbiyah ke anak memang membutuhkan "energi" yg extra,menciptakan anak yg soleh sesuai karakter alqur'an dan sunnah harus dimulai dari Qudwah orangtuanya,Silahkan para orangtua bermuhasabah diri,minta sebanyak2 banyaknya petunjuk Allah,karena sebaik2 pemberi pe tunjuk dan hidayah hanyalah Allah,perbanyak doa" ya muqollibal qulub,tsabbit qolbiy ala diynik"doakan anak kita juga mendapatkan hidayah dari Allah..

9. Ustadz bagaimana supaya bisa sabar?kadang hati tidak sejalan ama otak pengen nya sabar,tpi kadang2 suka ngedumel sendiri.

Jawab:

Perbanyak istigfar bu,biar Allah melembutkan dan melunakkan hati hambanya ,sabar bukanlah perkara yg mudah..

10. Bagaimana nasib seorang anak yang telah menyakiti hati ibunya dan ibunya blm memaafkannya ustad?dan ibunya tsb telah meninggal

Jawab:

Nauzubillah min zalik,perbanyak mohon ampun,introspeksi diri,jika belum bisa membahagiakan orangtua di dunia,jangan menyusahkannya di akhirat,doakan orangtuanya yg sudah tiada..

11. Doa seorang ibu selalu diijabah oleh Allah, bagaimana ustad jika ibu telah tiada kemanakah harus minta di doain?

Apakah doa seorang ayah jg sedahsyat doa seorang ibu?

Jawab:

Iya bu,tidak mengapa meminta doa dari ayah,karena doa bukan hanya dari ibu,bahkan dari teman,saudara,tetangga,dll

12. Satu lagi ustadz.. tentang nikah .. keinginan sudh ada , tp ortu blum boleh kn.. gmna. . Padahal banyak yg suka.. kn takut juga klo diri ini jd fitnah.. krna blum d bolehkn itu lh.. jd ngerasa kesel ma ortu.. gmna ya ust ?..

Jawab:

Nah klo ini,coba rekomendasikan nonton "Assalamualaikum Beijing"

Jika kamu belum bisa menemukan cinta,biar cinta yg menemukanmu..#tsaaah

Wallahualam bisshowab

13. Afwan ustad bukan yg sperti itu. Sy bercadar dan sy  masih sembunyikan hal ini dari orang tua.

Jawab:

Sampaikan baik2 kepada ortunya,kalau memang sudah itikad kuat,berikan alasan yg membuat ortumu yakin akan perihal memakai cadar,insyallah selama itu baik untukmu,orangtua pun akan ridho

14. Jaman skrg kan byk t mb tmn2 ataupun orang tua yg blom mnunaikan ibdah shltnya jd gmn t cara nashatinya?

Jawab:

Biar gak trsinggung bgi org yg dinasehati

ajak sekali2 orangtua ngobrol santai,sampaikan dengan Hanif mengapa kita harus shalat,dll..jika blm berubah,cukuplah kita menjadi Qudwah Hasanah di keluarga kita,sambil memohon Allah berikan hidayah untuk orangtuanya.

15. Ustadz, kalo semisal ada keluarga kita yg belum mengerti agama, tetapi saya lebih bnyk diam drpd ngasih tau, saya ngasih tau sih kadang2, kalo momen nya pas. Kalo sekiranya tidak pas, saya diem aja.. karena saya merasa belum banyak ilmu untuk menyampaikan, dan saya takut malah menyinggung trus malah terjadi perbedaan pendapat. Jd saya lebih banyak mendoakan drpd berbicara. Saya dosa ngga?

Jawab:

"addiynu nasihah",agamamu adalah  nasehat,sesegera mungkin memberikan nasehat untuk keluargamu yah,jangan pernah takut untuk tersinggung demi kebaikan,jika memang itu menyangkut masalah akidah yg harus segera diselamatkan..

Wallahualam bisshowab.

Mari kita tutup kajian jumat kita dengan lafadz alhamdallaah

Disempurnakan dg do'a kafaratul majlis

Doa Kafaratul Majelis...

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar