Kamis, 23 Juli 2015

Hadis-hadis lemah seputar ramadhan

HADIS-HADIS LEMAH SEPUTAR RAMADHAN

 

Di antara hadis yang tidak sahih berkaitan dengan Ramadhan dan puasa ialah:

★ KEDELAPAN: Ramadhan Datang, Hutang Puasa Belum Dibayar

مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ وَعَلَيْهِ مِنْ رَمَضَانَ شَيْءٌ لَمْ يَقْضِهِ فَإِنَّهُ لاَ يُقْبَلَ مِنْهُ حَتَّى يَصُوْمَهُ.

Barang siapa yang bertemu bulan Ramadhan sementara ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan lalu yang belum ia ganti, maka ibadahnya tidak akan diterima hingga ia mengqadha’nya. (Riwayat Imam Ahmad, 2/352)

Lihat: Dha’if al-Jami' no. 5376, adh-Dhaifah no. 838.

Derajat: Dha’if (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Syaikh al-Albani.

★ KESEMBILAN: Masalah Siwak (Bergosok Gigi) Ketika Berpuasa

إِذَا صُمْتُمْ فَاسْتَاكُوْا بِالْغَدَاةِ، وَلاَ تَسْتَاكُوْا باِلْعَشِيِّ....

Apabila kalian berpuasa maka bersiwaklah di waktu pagi, jangan kalian bersiwak di waktu sore. (Riwayat: ath-Thabrani 1/184/1, Daru Quthni, hlm. 249, al-Baihaqi 4/274)

Lihat: adh-Dhaifah, no. 401, al-Irwa', 1/67.

Derajat: Dha’if (lemah), sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh al-Albani.

★ KESEPULUH: Hukum Bercumbu dan Mencium Bagi Orang Yang Berpuasa

نَهَى أَنْ يُقَبِّلَ الرَّجُلُ وَهُوَ صَائِمٌ.

Nabi melarang seseorang mencium (istrinya) ketika berpuasa. (Riwayat Majma’ az-Zawa’id, 3/3949, al-Mu’jam al-Ausath, 9/8333.

Derajat: Dha’if (lemah).

◇ Riwayat lain:

سُئِلَ النَّبِيُّ عَنْ رَجُلٍ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ وَهُمَا صَائِمَانِ قَالَ: قَدْ أَفْطَرَا.

Nabi pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mencium isterinya padahal keduanya berpuasa, beliau menjawab: keduanya telah berbuka (batal).

Lihat: ‘Ilal at-Tirmidzi,no. 201, Zadul Ma’ad, 2/58, Dhaif Ibn Majah, no. 372, (dalam Ahadis Muntasyiroh Lam Tatsbut fi al-Aqidah wa al-Ibadat wa as-Suluk)

Derajat: Dh’aif Jiddan (sangat lemah).

Semoga Allah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar