Jumat, 11 September 2015

Islam mengatur segala aspek kehidupan

ISLAM mengatur segala aspek kehidupan
ini dengan begitu indah. Begitu pula
bagaimana islam mengatur hubungan anak
dengan orang tuanya. Anak mempunyai
kewajiban untuk selalu menjaga dan
menghormati kedua orang tuanya.
Banyak hal yang dianggap sepele oleh
kebanyakan orang mengenai bagaimana
bersikap kepada orang tuanya. Seringkali
seorang anak tidak memperhatikan
bagaimana seharusnya ia bersikap baik.
Padahal islam telah mengaturnya dengan
begitu indah. Seperti hadits yang
diriwayatkan oleh Baihaqi dan Ibnu Suni
bahwa, “Abu Hurairah melihat dua lelaki,
lalu ia bertanya, ‘Apa hubungan orang ini
dengan dirimu?’ Jawabnya, ‘Bapakku…’
Lalu Abu Hurairah berkata, ‘Janganlah
kamu memanggil dia dengan nama
terangnya, janganlah kamu berjalan di
depannya, dan janganlah kamu duduk
sebelumnya’.”
Adapun maksud Hadits ddi atas adalah bila
pada waktu yang sama dan di tempat yang
sama anak bersama dengan orang tuanya,
maka hendaklah anak tidak duduk sebelum
ibu atau bapaknya duduk lebih dulu. Bila
anak memanggil orang tuanya, ia tidak
boleh memanggil dengan nama terangnya.
Dan bila anak berjalan bersama orang
tuanya, maka hendaklah ia tidak berjalan
mendahului mereka.
Mendahulukan orang tua mengambil
tempat duduk adalah hak orang tua yang
harus dijunjung tinggi oleh anak di
manapun orang tua dan anak berada.
Perlakuan semacam ini adalah bagian dari
hak orang tua untuk memperoleh perlakuan
hormat dan sikap anak merendahkan diri di
hadapan orang tuanya.
Seringkali anak memang tidak menyadari
bahwa duduk mendahului orang tua adalah
perbuatan durhaka. Hal ini dapat
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
anak mengenai perilaku baik terhadap
orang tua.
Apabila anak terlanjur melakukan
kedurhakaan tersebut, maka yang harus
diperbuatnya yaitu ia segera minta maaf
kepada kedua orang tuanya. Anakpun
hendaknya tidak mengulangi kesalahan itu
dengan sengaja di kemudian hari agar tidak
mengundang kemurkaan Allah SWT.
Adapun orang tua yang mendapati anaknya
telah meminta maaf atas kesalahan
terhadap dirinya hendaklah memberikan
maaf kepadanya. Selanjutnya agar anak
tidak mengulangi kesalahan yang sama,
tugas orang tua adalah membimbing
anaknya menjadi anak yang shalih. [hs/
Islampos]
Sumber: 20 Perilaku Durhaka Anak
terhadap Orang Tua/Karya: Drs.M.Thalib/
Penerbit: Irsyad Baitus Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar