Selasa, 08 September 2015

Pendidikan anak dalam islam

Share tetangga.

PEDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

Tujuan pendidikan anak dalam Islam adalah usaha mencari keridhaan Allah dan usaha untuk mendapatkan surgaNya, keselamatan dari neraka serta mengharapkan pahala dan balasanNya.

Para orang tua (bapak ibu) yang mendidik anaknya dengan pendidikan Islam yang benar akan mendapatkan keuntungan yang tidak ternilai harganya, yaitu mendapatkan derajat yang tinggi dan pahala yang terus mengalir setelah kematiannya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Apabila manusia telah mati maka terputus semua amalnya kecuali tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya”.
(HR. Bukhari dan Muslim).

Allah kelak akan meminta pertanggungjawaban kepada para orang tua (bapak ibu) atas pendidikan anaknya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian pasti akan ditanyai tentang yang dipimpinnya.”
(HR. Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dll).

Menyia-nyiakan dan lalai dalam mendidik anak merupakan sebab terhalangnya bapak ibu dari masuk surga.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba diberi tanggung jawab kepemimpinan oleh Allah kemudian pada saat ia meninggal, ia curang terhadap yang dipimpinnya, melainkan Allah mengharamkan baginya surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Pentingnya Suri Tauladan Orang Tua (Bapak Ibu) Tehadap Anaknya

Seorang anak mempunyai kecenderungan untuk meniru perilaku orang tuanya yang baik ataupun yang buruk, sehingga wajar sekali apabila seorang anak menjadi tidak baik karena orang tuanya selalu memberikan contoh yang tidak baik kepadanya, demikian pula sebaliknya.

Kebaikan orang tua merupakan kebaikan bagi anak dan ketakwaan orang tua akan menjadikan anak terjaga serta senantiasa mendapat rizki setelah kematian orang tuanya, insya Allah.

Allah berfirman:
“Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih”.
(QS. Al-Kahfi: 82).

Syaikh Abdul Rahman bin Nasir As-Sa’diy Rahimahullah mengatakan tentang tafsir ayat tersebut: “Bahwasanya seorang hamba yang shalih pasti dijaga dirinya oleh Allah demikian pula keturunannnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar