Jumat, 18 September 2015

Dalil tentang parade tauhid?

ADA YANG MASIH MENCARI DALIL TENTANG PARADE TAUHID ADAKAH SUNNAHNYA ? ATAU YG TERUS BERTANYA APAKAH PARADA TAUHID DAN MENGAPA DIPARADEKAN?
Parade tauhid itu hanya gerakan kebangkitan ummat islam untuk menyatukan langkah dan tujuan dalam satu kalimat. Berbeda dalam furu' tapi bersatu dalam ushul. Itu intinya.
1. Parade Tauhid bukan ajang pemberontakan terhadap pemerintah. Tetapi pemberontakan terhadap keterpurukan rohani bangsa indonesia yang telah lama menggurita.
2. Parade Tauhid bukanlah ajang memberontak pada pemerintah, tapi justru gerakan kebangkitan mengajak pemerintah republik indonesia untuk sama-sama kembali kepada nilai-nilai Tauhid dalam berkeluarga dan bernegara serta damai dalam syari'ah.
3. Parade Tauhid adalah gerakan kebangkitan melawan para penjajah-penjajah ideologi yang merusak kebinekaan bangsa indonesia dan memecah belah persatuan NKRI.
4. Parade Tauhid adalah gerakan amar ma'ruf nahi munkar untuk membela hak asasi manusia terhadap ummat islam indonesia sebagai anak cucu para pahlawan kemerdekaan yang terus di jajah di negeri sendiri.
5. Parade Tauhid adalah jihad fii sabiilillah meneruskan perjuangan para pahlawan kemerdekaan guna menyatukan langkah rakyat indonesia dalam bingkai Syariah islamiyyah.
6. Parade Tauhid adalah gerakan revolusi terhadap kebodohan yang menyelimuti bangsa ini sehingga mudah di jadikan sasaran konspirasi global oleh antek-antek penjajah.
7.Parade Tauhid bangkit untuk mensyi'arkan dan melaungkan kalimat Tauhid bersama-sama yg selama ini dikerdilkan oleh kaum kafir seakan-akan kalimat tersebut sama sekali tidak ada gaungannya.
8.Dan ini adalah dakwah dan syi'ar secara nasional utk menjadi i'tibar dan pelajaran umat Islam sedunia insya Allah.
ADA YG MENCELA PARADE TAUHID DI JAKARTA SEBaGAI TIDAK BERMANFAAT BAHKAN MELECEHKAN SBG BID'AH
Sebagian orang Isalam mempertanyakan HUKUM di balik acara PARADE TAUHID di Jakarta. Mereka mengajukan aneka kritik. Sampai ada yang berkata: "Apakah tauhid perlu diparadekan?" sampepun ada yg mengatakan bid'ah dan tasyabbuh ( menyerupai adat jahiliah).
Jawabnya: Kalau tauhid boleh dibela dalam perang, apalagi sekedar parade.
Berikut adalah sebagian dalil Syariat tentang diperbolehkannya melakukan PARADE TAUHID.
[1]. Kaum Nasrani pernah membuat parade Salib di Solo, dengan membawa replika Salib besar-besar.
Maka Allah menerintahkan utk membalas perkakuan kafir denfan yg semisal .Allah berfirman, "Fa'aqibuu bi mitsli maa uqibtum bihi" (maka balaslah mereka sepadan dengan perbuatan mereka kepadamu). (QS.An-Nahl: 126. )
[2]. Saat terpilih, Gubernur DKI pernah adakan acara "pesta rakyat" bernuansa hedonisme (hura-hura) di sepanjang Thamrin Sudirman Jakarta. Begitu juga di malam Tahun Baru Masehi juga diadakan pesta-pesta hedonisme. Maka Ummat perlu buat citra yang menjunjung tinggi Syariat. Misal dengan Parade Tauhid.
NOTE: pertanyaan ,kenapa pesta besar-besaran "Ulil Amri" DKI Jakarta yang penuh dengan hedonisme itu tidak dikritik oleh pengkritik tapi Parade Tauhid bersama MUI dan kaum muslimin justru di kritik.
[3]. Dalil qiyas tentang diperbolehkannya membuat "show of force". Dikiaskan pada pelaksanaan Shalat 'Id. Saat MOMEN HARI ID ada bentuk "show of force"; Ummat shalat di lapangan, memakai pakaian bagus, banyak bertakbir.
[4]. Islam membolehkan kegiatan "show of force" dengan niatan mengangkat moral Ummat di hadapan musuhnya.
Dalilnya adalah firman Allah, "turhibuna bihi 'aduwwallah wa 'aduwwakum" (agar kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian). QS. Al-Anfaal: 60.
[5]. Kaum Muslim penduduk Madinah pernah berkumpul di perbatasan, menanti datangnya Nabi dari Makkah, sambil mendendangkan "Thala' al Badru 'Alaina". Itu juga bisa dimaknai sebagai parade. meskipun sebagian anda menganggap itu dha'if.
[6]. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarrakfury dalam kitabnya "Rahiqul Makhtum", menguatkan kisah tentang PARADE TAUHID kaum Muslimin di Makkah yang dipimpin Umar Bin Khathab dan Hamzah Bin Abdil Muthalib. Kisah ini disebutkan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab "Sirah Nabawiyah" dan Imam Ibnul Jauzy dalam kitab "Tarikh Umar bin Khattab".
[7]. Di zaman Khalifah Abu Bakar Radhiyallahu'anhu para pejuang Islam melakukan Parade Tauhid menuju medan jihad di Tabuk. Parade itu dipimpin Usamah bin Zaid. Ia sukses menggentarkan hati kaum kafir Romawi. Mereka pergi sebelum pecah perang.
[8]. Parade Tauhid di Jakarta adalah sebuah upaya "mensyukuri nikmat kemerdekaan" dan mengingatkan bangsa Indonesia tentang jasa "kaum santri dan ulama" di balik Kemerdekaan RI. Dalilnya "tahadduts bi ni'mah" dan "fa innad dzikra tanfa'ul Mukminin".
[9]. Kaum Muslimin harus BERSATU. Itu adalah perintah Syariat. Tapi kita juga perlu membuat "syiar persatuan". Syiar akan memperkuat maksud. Nah, Parade Tauhid itu contoh syiar tersebut.
[10]. Hukum asal segala sesuatu adalah BOLEH, selagi tidak ada larangan padanya. Dalam hal ini tidak ada larangan men-jahar-kan Tauhid di bumi Allah. Adakah yang melarang menampakkan syiar Tauhid di bumi-Nya?
Mungkin ada pertanyaan: Tapi kan acara ini harus atas persetujuan penguasa?
JAWAB: Para pelaksana sudah izin ke pemerintah. Ini juga bukan perbuatan melanggar hukum. Yang jadi birokrat tidak rewel, kok yang swasta malah bikin masalah? Kalau masyarakat boleh membuat "parade budaya dan seni", mengapa parade Tauhid tidak boleh? Tidak adil dong! Dalam Islam kita diajari adab .Para tamu harus hornati tuan rumah.
(11).Perintah Allah utk bersatu agar fitnah dan kerusakan tidak merajalela. Dalilnya ialah firman Allah "Orang-orang kafir bersatu padu menghancurkan Islam,wahai orang beriman jika kalian tidak melakukannya pasti akan menimbulkan fitnah dan kerusakan yang besar (QS Al Anfal 73)
Ikhwan dan akhawat,hari ini bukan saatnya mencari dalil yg membenarkan hanya pendapat sendiri yg benar,bukan saatnya kita berkata aku paling nyunah dan kalian ahli bid'ah.
Marikita analkan dalil yg sdh diketahui,dahulukan tauhid dan persaudaraan dari pada idea harakah dan fikhiyyah.Jangan jadi orang galau dan bingung
Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar