Sabtu, 26 September 2015

Bijak dalam berdakwah

# Lebih Bijak Mendakwahkan Sunnah Memakai Cadar

-Ada dua pendapat mengenai cadar yaitu sunnah dan wajib, pendapat terkuat adalah sunnah
-Jika memilih sunnah perlu bijak dalam menerapkan dan mendakwahkannya karena cadar bisa jadi belum familiar sekali bagi beberapa masyarakat
-Cadar adalah kemuliaan wanita, melindungi wajah yang paling dinikmati laki-laki karena fitnah terbesar laki-laki adalah wanita

Butuh langkah yang tepat dan bijaksana dalam mendakwahkan sunnah memakai cadar. Dengan tetap menerapkan prinsip utama dakwah yaitu meninginkan kebaikan kepada yang didakwahi, berdakwah dengan lemah lembut, bijaksana, melihat keadaan yang didakwah dan orang yang mendakwah.

Juga perlu dihindari sikap memaksakan, sikap keras, mengancam, mempersulit serta membuat manusia lari dari dakwah.

Hendaknya seseorang mendakwahkan bahwa cadar adalah puncak kemuliaan seorang wanita yang menjaga diri, mempersembahkan kecantikan hanya kepada suami tetapi tidak tertutup, kaku, keras dan terkesan kumuh.

Padahal wanita bisa tampil modis, mempesona dan cantik dengan catatan hanya bagi suaminya saja. Tidak terbalik, ketika keluar rumah sangat cantik dan harum tetapi di rumah untuk suami ala kadarnya dan tidak pernah berhias.

Contoh dakwah yang kurang bijaksana:

seorang akhwat yang ingin mendakwahkan temannya yang masih sangat awam atau baru masuk islam. Ia langsung mengambil tema tentang cadar. Seharusnya ia mengambil tema tauhid dan keindahan serta kemudahan dalam islam.

“Mudahkan dan jangan mempersulit, berikan kabar gembira dan jangan membuat manusia lari” [HR. Bukhari)

Bijaksana dalam menerapkan

Baca selengkapnya ا:

http://muslimafiyah.com/lebih-bijak-mendakwahkan-sunnah-memakai-cadar.html

BACA JUGA

http://muslimafiyah.com/engkau-lebih-cantik-bercadar-mengangkat-kekhawatiran-dan-belum-siapnya-wanita-untuk-memakai-cadar.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar