Rabu, 01 Juli 2015

Menyayangi istri yg sedang marah & menghindari celaan

❤ SENI MEMADU KASIH DALAM RUMAH CINTA ❤
By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
~ Halaqah 8 ~
🌹SENI BERGAUL BERSAMA ISTRI🌹
🔸 Keenam : Menyayangi Istri yang sedang marah
🔸 Ketujuh : Menghindari celaan
-------------------------------------------

Saudaraku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dihalaqah yang ke-8 ini kita akan menjelaskan seni keenam dalam mempergauli istri secara baik yaitu "Menyayanginya tatkala Istri emosi/marah"

Ikhwah fillāh,

Karena seorang wanita itu berbeda kondisi/keadaannya dengan laki-laki dalam perasaannya. Ketika paling dominan perasaannya (lebih dikedepankan) kadang seorang wanita hilang akal & pemikirannya yang selamat. Maka tidak akan mungkin bisa memperbaikinya diwaktu emosi kecuali dengan kelembutan, kasih sayang & mendekatinya. Atau dengan arti lain berbicara dari hati ke hati dengan perasaan.

Oleh karena itu, Coba kita tiru tauladan kita Nabi Muhammad Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam dalam menyikapi istrinya yang marah kepada Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam.

Didalam sebuah riwayat Abu Bakr Ash-Shidīq minta izin masuk ke Rumah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam  lalu Abu Bakr mendengar suara 'Āisyah sangat tinggi sekali. Maka tatkala Abu Bakr masuk hampir mau menampar 'Āisyah. Dan Abu Bakr berkata: "Suaramu kencang sekali kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam?" Akan tetapi Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam menghalanginya. Lalu Abu Bakr Shiddīq keluar dalam keadaan emosi. Lalu tatkala Abu Bakr telah keluar, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata: "Bagaimana engkau lihat aku telah menyelamatkanmu dari laki-laki itu." (HR, Abu Daawud 4999 dengan sanad yang kuat).

Perhatikan kasih sayang Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam.

Ini contoh tauladan bagi kita tatkala menghadapi istri kita yang sedang marah walaupun tinggi suaranya, walaupun sedang marah kepada suaminya, tidak ada cara kecuali meluruskan dengan baik, kelembutan dan kasih sayang, bukan dendam.

Kemudian ikhwah fillāh,

🔸Seni yang ketujuh dalam mempergauli istri secara baik adalah "Waspada/hati-hati dari banyak mencela."

Anas bin Malik-semoga Allāh meridhai kepadanya-berkata: "Aku melayani Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam 10 tahun maka tidaklah aku pernah mendengar sekalipun dia berkata kepadaku 'uf' dan tidak mengatakan 'Kenapa engkau tidak melakukan ini?'."

Ya betul, dalam pasangan suami istri mesti kadang terjadi problem atau suatu hal yang salah, yang membutuhkan celaan dari satu waktu ke waktu yang lain, yang menyebabkan mesti adanya bimbingan ke arah yang baik tanpa mesti terang-terangan dihadapan banyak orang atau anak. Dan tidak pula kita memaksakan diri karena merasa diri menjadi pemimpin.

Ikhwah fillāh,

Sebagian hukamā berkata: "Celaan yang bisa mendekatkan antara hati dan menghilangkan kedengkian, yaitu celaan antara kekasih dengan baik dan ucapan yang lembut."

Tapi kalau seandainya dengan cara mencela itu malah membuka problem lain yang akan terjadi karena kurang bisanya memilih waktu yang tepat dan malah berlebihan dalam mencela bahkan yang ada ingin menang sendiri, maka carilah beberapa alasan dan belajar untuk memaafkan tanpa mencela.

Ja'far bin Muhammad berkata:

التمس لأخيك سبعين عذراً

"Carilah untuk saudaramu 70 alasan."

'Abdullah bin Ja'far memberikan pesan kepada salah satu anaknya: "Waspada dari banyak mencela karena mencela itu mewariskan kebencian."

Demikian, semoga bermanfa'at.
🇸🇦 Makkah Al-Mukarramah
Rabu, 14 Ramadhan 1436
1 Juli 2015

📖 Disarikan dari kitab "Fann wa Adab At-Ta'amul baina Az-Zaujain", karya Syaikh 'Amr 'Abdul Mun'im Salim, hal. 30 &38 - 40.

📻 By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan, pada Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah"

👥 Untuk Bergabung:
💬 Kirim pesan via WhatsApp (BUKAN SMS Seluler) ke:
📲 Muslim: +966554942933
📲 Muslimah: +966554506956
✏ Tulis: #Nama #Alamat #Muslim atau #Muslimah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar