Rabu, 01 Juli 2015

Kejutaan yg menyenangkan & melupakan kesalahan

❤ SENI MEMADU KASIH DALAM RUMAH CINTA ❤
~ Halaqah 7 ~
🌹SENI BERGAUL BERSAMA ISTRI🌹
🔸Keempat : Kejutan yang menyenangkan
🔸Kelima : Melupakan Kesalahannya
------------------------------

Saudaraku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dihalaqah yang ke-7 ini kita akan menjelaskan seni yang ke-4 dalam mempergauli istri yaitu "Kejutan yang menyenangkan".

Dalam kehidupan rumah tangga terkadang terjadi kebosanan pada kehidupan pasangan suami istri. Karena pada sebagian waktu, bilamana hanya sekedar rutinitas saja didalam kehidupan, terjadilah kebosanan yang menimbulkan problem setelahnya.

Oleh karena itu butuh bagi kita untuk merubah ke arah yang lebih baik didalam kehidupan untuk memadu kasih antara pasangan suami istri.

Bukan berarti ketika ada kebosanan berarti tidak ada kecintaan, akan tetapi biasanya memang dengan sebab adanya kebosanan itu terjadinya problem.

Ikhwah fillāh,

Dalam masalah memberikan kejutan yang menyenangkan itu bukan berarti membeli suatu perkara yang mahal, misal membelikan mobil baru untuk istri atau hal-hal lain yang mahal, bukan itu!

Perkaranya lebih mudah dari itu semuanya:

💌 Cukup sms cinta secara tiba-tiba atau mengajak istri untuk makan malam ditepi pantai

🌴 Mengajak rekreasi kepada suatu tempat yang dulu ketika pengantin baru selalu mendatangi tempat tersebut.

Atau mengirim sms:

💕 "Saya rindu, saya cinta, saya ingin selalu duduk bersamamu"

Atau,

🍱 Tatkala pulang dari pekerjaan membawa makanan ringan yang dicintai oleh istri.

Intinya, kejutan yang menyenangkan yang menumbuhkan cinta kedalam hati istrinya.

Adapun seni yang kelima: "Lupakan kesalahan-kesalahan istri".

Jadi, seorang suami shālih, yang pintar, dia tidak mencari-cari kesalahan istrinya karena dia tahu bahwasanya mencari-cari kesalahan merupakan usaha syaithan dalam rangka memisahkan pasangan suami istri yang saling mencintai.

Dan wanita itu paling dominan perasaannya, oleh karena disebabkan terdorong oleh perasaan maka akan terjadi suatu perkara yang menyelisihi pemikiran yang selamat sehingga terjadilah (terjerumus) kepada ketergelinciran.

Disini pentingnya peran suami yang shālih. Dia berperan membantu istrinya agar keluar dari kesalahan itu.

Dia berkata dan berpesan kepada istrinya dengan penuh cinta: "Jangan bersedih, Allāh akan mengampunku dan Allāh akan mengampunimu."

Tidak menampakkan kesalahan yang telah dia buat bahkan dia membimbingnya kepada kebenaran dengan kata-kata lembut dan dengan kalimat yang dirasakan istri dia itu dekat kepadanya dalam rangka mengamalkan sabda Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam:

استوصوا بالنساء خيرا

"Hendaklah berbuat kepada istri dengan kebaikan."

Dan diantara konsekuensi berpesan kepada istri dengan kebaikan itu yaitu tidak mencari kesalahan istri ketika tergelincir.

Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melarang dari suatu perkara yang membuat renggangnya antara pasangan suami istri.

Dalam sebuah hadits: Dari Jābir bin 'Abdillah-semoga Allāh meridhai kepdanya-ia berkata: Bahwasanya Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam melarang seorang laki-laki datang kepada keluarganya secara tiba-tiba pada waktu malam untuk mencari kesalahan-kesalahan mereka ( Muttafaq 'Alahi).

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melarang para shāhabat memasuki istrinya diwaktu malam tatkala mereka pulang dari bepergian secara tiba-tiba agar mereka tidak melihat apa yang mereka tidak senangi dari istrinya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"أمهلوا حتى ندخل ليلا كي تمتشط الشعثة وتستحد المغيبة"
"Hendaklah kalian datang secara pelan-pelan (ada pemberitahuan terlebih dahulu) sampai ketika kita memasuki malam agar dia menyisir rambutnya yang kusut dan mencukur bulu kemaluannya"(HR, Bukhari 3/240 & Muslim 3/1527).
أ
Tapi kalau tanpa pemberitahuan, terkadang suami bisa melihat apa yang tidak diinginkannya, karena seorang istri biasanya tidak memperhatikan dirinya diwaktu suaminya tidak ada. Berbeda tatkala suaminya ada/hadir.

Oleh karena tatkala kita memberitahukan waktu pulang kita dari berpergian, dia (istri kita) akan bersiap-siap untuk menyambut suami, dan ini lebih utama.

Bahkan ini salah satu bentuk membantu istri kita untuk berbakti kepada suaminya dan membahagiakan suaminya.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

🇸🇦 Makkah Al-Mukarramah
Selasa, 13 Ramadhan 1436
30 Juni 2015

📖 Disarikan dari kitab "Fann wa Adab At-Ta'amul baina Az-Zaujain", karya Syaikh 'Amr 'Abdul Mun'im Salim, hal.  22- 24 .

📻 By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan, pada Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah"

👥 Untuk Bergabung:
💬 Kirim pesan via WhatsApp (BUKAN SMS Seluler) ke:
📲 Muslim: +966554942933
📲 Muslimah: +966554506956
✏ Tulis: #Nama #Alamat #Muslim atau #Muslimah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar