Jumat, 03 Juli 2015

Memilih calon suami, istikharah & musyawarah

❤ SENI MEMADU KASIH DALAM RUMAH CINTA ❤
~ Halaqah 11 ~
Sabtu, 4 Juli 2015
17 Ramadhan 1436
🌹SEBELUM PINANGAN DITERIMA🌹
🔸 Pertama : Memilih calon suami berdasarkan agama & akhlaqnya
🔸 Kedua : Istikharah & Musyawarah
--------------------------------------

Saudaraku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dihalaqah yang ke-11 ini kita akan mulai membahas "Dua hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima pinangan laki-laki."

PERTAMA
Hendaklah engkau, wahai saudariku, MEMILIH LAKI-LAKI YANG SHĀLIH.

Karena pernikahan adalah hubungan yang akan selalu terus di sepanjang masa. Bahkan hubungan pernikahan ini lebih kuat dan lebih panjang daripada dengan anak, bisa saja kalau anak berpisah misal menikah atau pergi atau yang lainnya. Dan begitupula lebih panjang hubungannya dengan ibunya dan ayahnya.

Oleh karena itu selayaknya seorang wanita untuk memilih calon suaminya secara baik karena dia akan hidup selalu bersamanya, yang menjadikan sebab kebahagiaannya atau kecelakaannya.

Jadi, suami bisa jadi surgamu, wahai saudariku... atau nerakamu..

Kalau seandainya seorang laki-laki yang shālih pasti akan baik dan akan memuliakanmu sehingga suami adalah surgamu...

Sedangkan apabila engkau memilih yang lemah agamanya dan sifatnya buruk maka itulah nerakamu...

Bahkan dengan sebab engkau memilih yang jelek agamanya dan buruk sifat-sifatnya dan lemah agamanya akan mendorong engkau untuk menyepelekan haknya, enggan untuk berhubungan intim bersamanya, dan juga kecelakaan & kesengsaraan yang akan engkau rasakan.

Oleh karena itu, sebelum menerima pinangan calon suamimu, pilihlah sifat-sifat yang baik agamanya dan akhlaqnya yang selamat, jangan terfitnah & tertipu dengan sekedar zhahirnya saja yang menipu bagaikan fatamorgana..

Jadi sekali lagi pilihlah laki yang agamanya baik walaupun dia itu faqir, barangkali suatu ketika Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan mengkayakan setelah menikah, atau Kalau seandainya calon suami yang datang itu biasa-biasa saja dari sisi wajahnya akan menjadi cakep dan ganteng dengan akhlaqnya.

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Tiga hak Allāh untuk menolong mereka; seorang budak yang menginginkan kebebasan, lelaki yang ingin menikah untuk menjaga diri, dan orang yang berjihad dijalan Allāh."

KEDUA
Setelah kita memilih dan mencari yang baik agamanya ketika ada seseorang yang meminang, hendaklah engkau saudariku MEMINTA PILIHAN KEPADA ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA'ĀLA, jangan lupa untuk meminta pilihan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan juga BERMUSYAWARAH dengan orang yang ahli dan berpengalaman.

Fāthimah bintu Qais meminta petunjuk kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hal pernikahan. Kemudian Nabi Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam memberikan petunjuk kepada Fāthimah bintu Qais tentang siapa itu Mu'āwiyah bin Abī Sufyan dan Abū Jahm.

Kemudian dalam hadits itu Beliau Shallallāhu ' alayhi wa sallam menyarankan hendaknya yang dipilih itu adalah 'Usāmah bin Zaid. Tatkala itu Fāthimah kaget, mengapa harus memilih 'Usāmah bin Zaid. Lalu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata kepada Fāthimah: "Ta'at kepada Allāh dan ta'at kepada RasulNya itu lebih baik bagimu."

Subhānallāh...

Tatkala memilih agamanya, karena diisyaratkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam untuk memilih 'Usāmah karena diketahui oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang agamanya dan baik sifatnya maka yang terjadi adalah kebahagiaan. Karena dia melihat bagaimana baiknya akhlaq dan pergaulan 'Usāmah.

Wahai saudariku, agama dan akhlaq itu sangat penting sekali.
Demikian, semoga bermanfaat.

📻 By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan, pada Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah" disarikan dari buku "Fann wa adab At-Ta'amul baina Az-Zaujain" hal 87-88.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar