Senin, 03 Agustus 2015

Nasib para modifikator

Nasib Para Modifikator️.

Sobat! Anda pernah melihat pengendara sepeda motor yang telah sukses memodif sepeda motornya sehingga menimbulkan suara sangat brisik& asap yang mengepul? 
Ada lagi yang mengganti lampu remnya dengan warna putih sehigga sangat menyilaukan mata pengandara yang dibelakangnya?

Bagaimana perasaan anda saat itu?

Bisa jadi pak polisi mrnilang mereka dan anda srbagai masyarakat juga kadang kala mengumpat mereka. Andai kuasa barang kali anda akan mengusir mereka dari jalanan.

Ini adalah nasib yang bisa dialami oleh para modifikator kendaraan.

Tidak jauh; nasib yang dialami oleh para modifikator agama. Kelak di hari qiyamat; mereka akan kena tilang bukan oleh polisi namun oleh malaikat.

Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu mengisahkan: pada suatu hari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallaam mendatangi kuburan, lalu beliau mengucapkan salam:

ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺩَﺍﺭَ ﻗَﻮْﻡٍ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ، ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻜُﻢْ ﻟَﺎﺣِﻘُﻮﻥَ

“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian“.

Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudara
ku“.

Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan, sehingga mereka bertanya: “bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab :

ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ ﻭَﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺗُﻮﺍ ﺑَﻌْﺪُ

“Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku yang akan datang kelak“.

Kembali para sahabat bertanya:

“wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“.

Beliau menjawab:

ﺃَﺭَﺃَﻳْﺖَ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻟَﻪُ ﺧَﻴْﻞٌ ﻏُﺮٌّ ﻣُﺤَﺠَّﻠَﺔٌ ﺑَﻴْﻦَ ﻇَﻬْﺮَﻱْ ﺧَﻴْﻞٍ ﺩُﻫْﻢٍ ﺑُﻬْﻢٍ ﺃَﻟَﺎ ﻳَﻌْﺮِﻑُ ﺧَﻴْﻠَﻪُ

“Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?”

Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya“.

Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda:

ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻳَﺄْﺗُﻮﻥَ ﻏُﺮًّﺍ ﻣُﺤَﺠَّﻠِﻴﻦَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮﺀِ، ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻓَﺮَﻃُﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺤَﻮْﺽِ ﺃَﻟَﺎ ﻟَﻴُﺬَﺍﺩَﻥَّ ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﻋَﻦْ ﺣَﻮْﺿِﻲ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺬَﺍﺩُ ﺍﻟْﺒَﻌِﻴﺮُ ﺍﻟﻀَّﺎﻝُّ

“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia“.
Aku akan menanti ummatku di pinggir telagaku di alam mahsyar.

Dan ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir.

Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudlu, maka aku memanggil mereka: “kemarilah“.

Namun para Malaikat yang mengusir mereka berkata:

ﻓَﻴُﻘَﺎﻝُ : ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﻗَﺪْ ﺑَﺪَّﻟُﻮﺍ ﺑَﻌْﺪَﻙَ

“sejatinya mereka sepeninggalmu telah merubah-rubah ajaranmu“.

Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata:

ﺳُﺤْﻘًﺎ ﺳُﺤْﻘًﺎ ﻟِﻤَﻦْ ﺑَﺪَّﻝَ ﺑَﻌْﺪِﻱ

“menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah ajaranku” (diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim).

Muungkin anda berkata: sedemikian beratkah hukuman yang ditimpakan kepada para modifikator agama Islam?

Ya; betul& itu pantas untuk mereka terima; karena semasa mereka hidup di dunia merekadengan kejamnya melemparkan tuduhan bahwa "hanya dengan Islam saja" urusan ummat tidak akan selesai. Mereka dengan darah dinginnya mengatakan bahwa uswah nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya sudah kadaluarsa sehingga harus dimodernisasi agar bisa sejalan dengan perkembangan zaman. Keji bukan tuduhan semacam ini?

Dahulu imam Malik berkata:
من ابتدع في الاسلام بدعة فقد زعم أن محمدا خان الرسالة
Siapapun yang membuat suatu bid'ah berarti dia telah menuduh Nabi Muhammad telah berkhinanat dalam menyampaikan kerasulannya.

Sobat! Anda tidak ingin bernasib seperti mereka? Tentu jawabannya : tidak.

Karena itu, jagalah kemurnian ajaran Islam dan amalkan seutuhnya tanpa ditambah atau dikurangi.

Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang mendapat syafaat Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallaam pada hari kiyamat kelak. Amiin
                                         Ust.DR.Muhammad Arifin Badri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar