Sabtu, 08 Agustus 2015

Janganlah kamu diperbudak dunia

Janganlah Kita Diperbudak Dunia ..

Allah Ta’’alaa berfirman :

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ. حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.( QS At Takastur : 1-2 )

Dalam sebuah Hadits dari Ibnu ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Ibnu Az-Zubair berkata di atas mimbar saat khutbah di Makkah, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لوأَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438).

Al-Hafizh Ibnu ‘Asakir menyebutkan di dalam biografi al-Ahnaf bin Qais yang namanya adalah adl-Dlahhak, bahwasannya dia pernah melihat uang dirham di tangan seseorang, lalu ia bertanya: “Milik siapa dirham ini?” lalu orang itu berkata kepadaku, dia mengatakan: “Uang itu akan menjadi milikmu jika engkau menginfakkannya, baik untuk memperoleh pahala maupun untuk mendapatkan rasa syukur.” Kemudian al-Ahnaf mengumandangkan ungkapan seorang penyair: “

أنت للمال إذاأمسكته # فاذا أنفقته فالمال لك

Engkau akan menjadi milik hartamu jika engkau menahannya, dan jika engkau menafkahkannya maka harta itu akan menjadi milikmu ( bekal diakherat )

Imam Ahmad meriwayatkan dari Mithraf, yakni Ibnu ‘Abdillah bin asy Syikhir dari ayahnya, dia berkata: “Kami pernah sampai kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam yang ketika itu beliau membaca ayat: alhaakumut takaatsur (“Bermegah-megahan telah melalaikanmu.”) beliau bersabda :

يَقُولُ الْعَبْدُ مَالِى مَالِى إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلاَثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى, وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ

“Seorang hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, harta yang ia berikanlah (yang dibelanjakan dijalan allah-pen) yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Yang akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap menemani hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah banyak sekali menyebutkan tentang dunia namun tidak peranh sekalipun memujinya bahkan mencelanya Allah ta’alaa berfirman :

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan  yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20).
Karena itu janganlah kita tertipu dengan kehidupan dunia ….
Lihat tafsir Ibnu Katsir QS Al takastur

Semoga bermanfaat ….

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخةَ
57B67B27

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ ♥♥
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar