Senin, 15 Februari 2016

SEBAB-SEBQB KEHIDUPAN HATI

🌙TAZKIYATUN NUFUS🌙
(Penyucian Jiwa)
🌕 Sebab-sebab Kehidupan Hati
――――――――――――――――

Saudara-saudariku yang dimuliakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Perlu diketahui bahwasanya ketaatan-ketaatan itu merupakan suatu keharusan untuk menghidupkan hati seorang hamba, seperti keharusannya makanan dan minuman untuk kehidupan badan.

Setiap maksiat kedudukannya seperti makanan beracun yang akan merusak hati dan itu pasti.

Seorang hamba butuh untuk beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla. Dimana hal tersebut merupakan kebutuhan inti.

Sama halnya seorang hamba mengambil sebab-sebab untuk kehidupan badannya, yaitu dengan selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang bermanfaat dan bergizi.

Lalu apabila nampak kepadanya bahwa dia mengambil makanan yang beracun, maka pasti dia dengan segera menjauhi dan menghindari makanan tersebut.

Begitu pula KEHIDUPAN HATI seorang hamba.

Dan itu LEBIH UTAMA untuk DIPERHATIKAN daripada BADANNYA.

Ikhwah fillāh...

Kehidupan dan kesehatan BADAN akan menghantarkan kebaikan di dunia. Sedangkan kehidupan HATI dan kesehatannya akan menjadikan kehidupan yang baik di dunia dan kebahagiaan yang tak terbatas di akhirat kelak.

Oleh karena itu seorang hamba yang sholeh mengatakan: "Alangkah anehnya manusia, mereka menangis terhadap kematian badannya tetapi mereka tidak menangis terhadap kematian hatinya. Padahal kematian hati itu lebih dahsyat daripada kematian badannya.

ikhwah fillãh...

Seluruh ketaatan itu menghidupkan hati seorang hamba. Maka, di antara ketaatan-ketaatan yang patut anda praktekan dan perhatikan adalah:

•» Mengingat Allāh 'Azza wa Jalla 
•» Membaca Al-Qurān
•» Meminta ampunan kepada Allāh
•» Bersholawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan melaksanakan sholat malam.

Itu diantara ketaatan yang dapat membuat hati menjadi hidup dan merupakan makanan yang bermanfaat bagi hati seorang hamba.

Demikian semoga bermanfaat...
Wassalāmu'alaykum warahmatullāhi wabarakātuh.

🇸🇦 Makkah Al-Mukarramah
Ahad, 5 Jumadal Ūlā 1437 H
14 Februari 2016
📻 By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan, pada Grup WhatsApp "MANAR AT-TAUHID"
📖 Disarikan dari Kitab Tazkiyatun Nufus. Penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid
✏ Dicatat oleh salah seorang Admin Manar At-Tauhid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar