Kamis, 18 Februari 2016

Adab masuk wc dan buang hajat

ADAB MASUK WC DAN BUANG HAJAT

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :- ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﺇﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺨَﻼﺀَ ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ
ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺨُﺒُﺚِ ﻭَﺍﻟْﺨَﺒَﺎﺋِﺚ «
“Dari Anas_radhiyallahu anhu, ia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam masuk ke dalam tempat buang hajat, maka beliau selalu
berdo’a: ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL
KHABA`ITS (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki
dan setan perempuan).” [HR. Al Bukhary – Muslim]
—————————————
Faedah yang terdapat dalam hadits:
1. Disunnahkan membaca doa ini ketika akan buang hajat, baik buang
air besar maupun buang air kecil.
Imam An Nawawy berkata: “Doa ini adalah doa yang telah disepakati
kesunnahannya.”
Doa ini dibaca ketika akan masuk WC, bukan setelah masuk
WC kemudian berdoa, sebagaimana yang ditunjukan dalam
riwayat Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad.
Jumhur ulama berpendapat bahwa doa ini disyariatkan pula
ketika buang hajat di padang pasir atau yang semisalnya.
Dzikir ini bukan khusus ketika mau masuk WC saja, tapi
disemua tempat ketika akan buang hajat.
? Masalah: Kapan doa ini dibaca apabila buang hajatnya di padang
pasir atau yang semisalnya?
Pendapat yang dipilih oleh kebanyakan para ulama adalah dibaca
ketika akan menurunkan pakaiannya (membuka auratnya) untuk
buang hajat.
4Peringatan:
Dalam riwayat Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Syaibah dari hadits
Anas bin Malik terdapat tambahan lafazh “BISMILAH” sebelum
membaca doa diatas. Namun riwayat ini telah dilemahkan oleh Abu
Hatim dalam kitab ‘Ilalnya. Dalam riwayat tersebut ada perawi yang
bernama Abu Mi’syar Najih bin Abdurrahman As Sindi, dia adalah
perawi yang dha’if (lemah) dan ia telah menyelisihi 11 perawi yang
lain, yang mana mereka tidak meriwayatkan dengan tambahan
basmalah, sehingga riwayat haditsnya dikatakan “munkar”.
? Masalah: Apa yang kita baca disaat keluar dari WC setelah buang
hajat?
Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad dan
Ashhab As Sunan dari hadits ‘Aisyah_radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam disaat keluar dari WC beliau
mengucapkan:
“ ﻏُﻔْﺮَﺍﻧَﻚَ ”
“ GHUFRAANAKA (Aku mohon ampunanMu ‏) ”.
Berkata Syaikh Al Albani: “Sanad hadits ini shahih. Dan telah
dishahihkan oleh Abu Hatim, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ibnul
Jaarud, Al Hakim, An Nawawy dan Adz Dzahabi”. [Shahih Abu Dawud
1/59]
Adapun hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻠَﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ :
‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺫْﻫَﺐَ ﻋَﻨِّﻲ ﺍﻟْﺄَﺫَﻯ ﻭَﻋَﺎﻓَﺎﻧِﻲ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika keluar dari tempat buang hajat
selalu mengucapkan: “ALHAMDULILLAAHILLADZII ADZHABA ‘ANNIL
ADZAA WA ‘AAFAANII (Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan dariku rasa sakit dan menjaga kesehatanku).” [HR.
Ibnu Majah, didha’ihkan* Syaikh Al Albani]
Hadits ini adalah hadits yang lemah, karena dalam sanadnya terdapat
perawi yang bernama Ismail bin Muslim. Berkata Ibnu Hajar tentang
perawi ini dalam kitab At Taqrib: “lemah dalam periwayatan hadits”
dan dalam kitab Zawaid beliau berkata: “telah disepakati kelemahan
haditsnya.” [lihat kitab Al Irwa karya Syaikh Al Albani no 53]
2. Wajib bagi seseorang yang ingin buang hajat untuk menjauh dari
pandangan manusia, hal ini dalam rangka menjaga auratnya dan juga
tidak menzhalimi manusia disaat buang hajat dengan baunya.
3. Hadits ini menunjukan bahwa berdzikir kepada Allah merupakan
sebab terjaganya diri dari gangguan setan. Sebagaimana pula yang
ditunjukan dalam hadits-hadist yang lain, seperti;
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ” ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ – ﻳَﻌْﻨِﻲ – ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﺘِﻪِ : ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ،
ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﻟَﺎ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻟَﺎ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ، ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ : ﻛُﻔِﻴﺖَ،
ﻭَﻭُﻗِﻴﺖَ، ﻭَﺗَﻨَﺤَّﻰ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ”
“Dari Anas bin Malik_radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa yang ketika
keluar dari rumahnya mengucapkan; BISMILLAAH, LAA HAULA WA
LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (dengan nama Allah, tidak ada daya
dan kekuatan kecuali dengan dengan pertolongan Allah) maka
dikatakan baginya, engkau telah mendapatkan kecukupan, telah
mendapat pertolongan dan setan menjauh darimu.” [HR. At Tirmidzi,
dishahihkan Syaikh Al Albani]
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻗَﺎﻝَ : ”
ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ، ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡٍ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﻣَﺮَّﺓٍ، ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ
ﻋَﺪْﻝَ ﻋَﺸْﺮِ ﺭِﻗَﺎﺏٍ، ﻭَﻛُﺘِﺒَﺖْ ﻟَﻪُ ﻣِﺎﺋَﺔُ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻭَﻣُﺤِﻴَﺖْ ﻋَﻨْﻪُ ﻣِﺎﺋَﺔُ
ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ ﺣِﺮْﺯًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ، ﻳَﻮْﻣَﻪُ ﺫَﻟِﻚَ، ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻤْﺴِﻲَ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺕِ ﺃَﺣَﺪٌ ﺃَﻓْﻀَﻞَ ﻣِﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺣَﺪٌ ﻋَﻤِﻞَ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ .
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ
“Dari Abu Hurairah_radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Barangsiapa yang
mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul
mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’ (Tiada tuhan
yang berhak disembah selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan
segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa
sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan
mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus
orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus
keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan
sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya,
kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu.” [HR.
Muslim]. Wallahu a’lam wal muwaffiq ila ash shawab.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

NASIHAT INI DIHADIRKAN OLEH :

TPA BAITUL JALAL KLATEN

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA MENGHUBUNGI :
TELP/SMS/WA : 085642493111 (USTADZ. AHMAD SETIAWAN, DIREKTUR TPA BAITUL JALAL KLATEN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar