Minggu, 28 Februari 2016

UCAPAN YG TIDAK DIPERBOLEHKAN KALA BERDOA

Sebelum berdoa, umat Islam terbiasa melantunkan pujia-pujian terhadap Allah melalui kalimat dzikir. Setelah itu, barulah memanjatkan apa yang menjadi keinginannya agar dikabulkan Allah. Ternyata berdoa tidak sebatas berdzikir lalu meminta.

Lebih dari  itu, ada adab yang mengaturnya. Ternyata ada kalimat terlarang yang tidak boleh diucapkan ketika sedang memohon kepada Allah ini. Rasulullah menjelaskan kalimat ini sering diucapkan namun sebenarnya tidak diperbolehkan.
Apa kalimat terlarang tersebut?  

Ternyata kalimat ini sering diucapkan oleh sebagian umat Islam saat berdoa. Bahkan beberapa diantaranya menganggap baik menggunakan kalimat ini. Karena memang, sepintas seperti tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut. 

Namun ternyata, Rasulullah SAW lebih mengetahui kehendak Allah dibanding kita.

Melalui Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menyampaikan bahwa kalimat ini tidak disukai-Nya dan umat dilarang mengucapkan ketika berdoa. 

Adalah kalimat
“Ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah aku (isi permohonan)”,

“Ya Allah (isi permohonan) jika Engkau berkenan”  yang menjadi kalimat terlarang ketika berdoa. Sepintas tidak ada yang salah bukan? 

Bahkan beberapa diantara kita mungkin sering mengucapkannya usai salat. Kalimat ini terkesan lembut dan tidak memaksa Allah dalam berdoa ketika meminta. Namun ternyata tidak diperbolehkan diucapkan ketika berdoa. Hadist tentang penjelasan ini diriwayatkan   Bukhari yang artinya: 

“Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah ia mengucapkan,
‘Ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah aku.’
Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya”
(HR. Bukhari)

“Janganlah kalian mengucapkan
‘Ya Allah ampunilan aku jika Engkau berkenan. Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau berkenan’.

Tapi hendaknya ia sungguh-sungguh dalam memohon karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya”.
(HR. Bukhari)

Seorang ahli tafsir, Ibnu Abdil Barr menjelaskan tentang hadist tersebut. Menurutnya tidak ada yang dapat memaksa Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
Allah hanya mengabulkan apa yang dikehendaki-Nya. 

Kalimat  ini dianggap tidak berdasar sebab Allah hanya melakukan apa yang dikehendaki-Nya.

Ibnu Abdil Barr bahkan mengatakan bahwa ucapan ini hukumnya haram ketika berdoa.

Sedangkan Imam Nawawi berpendapat bahwa hukumnya adalah makruh.

Allah SWT maha mengetahui Ilmu pengetahun.

RAHASIA KESEHATAN DIBALIK SHALLAT 5 WAKTU

Shalat merupakan perintah wajib bagi umat Islam sebagai bentuk ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Aktivitas beribadah ini baik dilakukan pada awal waktu sesuai dengan yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW. Dalam satu riwayat Rasulullah SAW bersabda ,”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.” (HR Bukhari & Muslim).

Ternyata perintah shalat pada awal waktu tidak hanya bermakna bahwa seorang insan harus bersegera dalam mengingat Allah SWT. Namun lebih dari itu, ada manfaat kesehatan yang tersembunyi dari perintah ini yang bermanfaat bagi tubuh manusia itu sendiri.

Rahasia itu terungkap berdasarkan beberapa penelitian dan pengamatan para pakar di bidangnya.. Setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Artinya kita bisa mengikuti irama alam dan menyerap energy positifnya. Menurut para ahli, Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS dalam bukunya, “The Science of Shalat menguraikannya secara luas tentang lautan hikmah shalat menurut ilmu pengetahuan atau sains. Berikut ini manfaat kesehatan atas perintah shalat diawal waktu

1. Waktu Subuh
Shalat Subuh dimulai pada saat terbit fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Shalat Subuh memang sering terlewatkan karena hangatnya selimut dan rasa kantuk yang begitu kuat. Namun sangat disayangkan bagi orang yang meninggalkan shalat Subuh karena banyak manfaat yang sebenarnya di dapatkan dari ibadah ini.

Saat Subuh alam sedang dalam spektrum warna biru muda yang sesuai dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok) dan berpengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh. Energi dari spektrum ini terasa optimal saat awal berkumandangnya azan Subuh. Bagi siapa yang lantas bangun dan mengerjakan shalat, maka tubuhnya akan menyerap energi melalui konsep resonan yakni pada waktu rukuk dan sujud. Semakin lama, energi spektrum ini akan melemah. Sehingga jika anda berlama-lama melewatkan waktu Subuh, maka energi yang terserap juga akan sedikit.

Ternyata selain berpengaruh terhadap metabolisme, warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur.

2. Waktu Zuhur
Saat memasuki waktu Zuhur, alam berubah warna menjadi kuning yang dapat memperngaruhi perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

Waktu pelaksanaan shalat zuhur ini juga sangat sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00.

3. Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

4. Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

5. Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu.

Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersasama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).

Perpindahan waktu adalah bagian dari kekuasaan Allah SWT yang mempunyai hikmah dan kekhususan pada masing-masing. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah Swt sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini.

Jumat, 26 Februari 2016

Adab-adab ketika bersin

بسم الله الرحمن الرحيم

ADAB-ADAB KETIKA BERSIN

🍀 Hendaknya orang yang bersin untuk merendahkan suaranya dan tidak secara sengaja mengeraskan suara bersinnya. Hal tersebut berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى وَجْهَهُ بِيَدِهِ أَوْ بِثَوْبِهِ وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ.

“Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” [HR. Ahmad II/439, al-Hakim IV/264, Abu Dawud no. 5029, at-Tirmidzi no. 2746. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/355 no. 2205]

🍀 Hendaknya bagi orang yang bersin menahan diri untuk tidak menolehkan leher (menekukkan leher) ke kanan atau ke kiri ketika sedang bersin karena hal tersebut dapat membahayakannya. Seandainya lehernya menoleh (menekuk ke kanan atau ke kiri) itu dimaksudkan untuk menjaga agar tidak mengenai teman duduk di sampingnya, hal itu tidak menjamin bahwa lehernya tidak cedera. Telah terjadi pada beberapa orang ketika bersin memalingkan wajahnya dengan tujuan untuk menjaga agar teman duduknya tidak terkena, namun berakibat kepalanya kaku dalam posisi menoleh.

☘Dianjurkan kepada orang yang bersin untuk mengucapkan alhamdulillaah sesudah ia selesai bersin. Dan tidak disyari’atkan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya untuk serta merta mengucapkan pujian kepada Allah (menjawabnya) ketika mendengar orang yang bersin. Telah ada ungkapan pujian yang disyari’atkan bagi orang yang bersin sebagaimana yang tertuang dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu:

اَلْحَمْدُ ِللهِ.

“Segala puji bagi Allah” [HR. Al-Bukhari no. 6223, at-Tirmidzi no. 2747]

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

“Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.” [HR. Al-Bukhari di dalam al-Adaabul Mufrad no. 394, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 224, Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.259. Lihat Shahihul Jami’ no. 686]

اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ.

“Segala puji bagi Allah atas segala hal” [HR. Ahmad I/120,122, at-Tirmidzi no. 2738, ad-Darimi II/283, al-Hakim IV/66. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/354 no. 2202]

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِِيْرًا طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَ يَرْضَى.

“Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh ke-berkahan sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami.” [HR. Abu Dawud no. 773, al-Hakim III/232. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud I/147 no. 700]

🍀 Wajib bagi setiap orang yang mendengar orang bersin (dan mengucapkan alhamdulillah) untuk melakukan tasymit kepadanya, yaitu dengan mengucapkan,

يَرْحَمُكَ اللهُ

“Semoga Allah memberi rahmat kepadamu.”

Apabila tidak mendengarnya mengucapkan al-hamdulillah, maka janganlah mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, dan tidak perlu mengingatkannya untuk mengucapkan hamdallah (ucapan alhamdulillaah).[1]

🍀Bila ada orang kafir bersin lalu dia memuji Allah, boleh berkata kepadanya:

يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ.

“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.”

Hal ini berdasarkan hadits Abu Musa al-‘Asy’ari Radhiyallahu anhu, ia berkata:

كَانَ الْيَهُوْدُ يَتَعَاطَسُوْنَ عِنْدَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُوْنَ أَنْ يَقُوْلَ لَهُمْ يَرْحَمُكُمُ اللهُ، فَيَقُوْلُ: يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ باَلَكُمْ.

“Orang-orang Yahudi berpura-pura bersin di ha-dapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berharap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudi mengatakan kepada mereka yarhamukumullah (semoga Allah memberikan rahmat bagi kalian), namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengucapkan yahdikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).”

[HR. Ahmad IV/400, al-Bukhari dalam al-Adaabul Mufrad II/392 no. 940, Abu Dawud no. 5058, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 232, at-Tirmidzi no. 2739, al-Hakim IV/268. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi II/354 no. 2201]

Minggu, 21 Februari 2016

Peribahasa arab

" MENGENAL KUMPULAN MAHFUDZAT (PRIBAHASA  ARAB). BAHASA RINGKAS MAKSUDNYA LUAS...

NIKMATILAH  DG MEMBACA SEKSAMA DAN PELAN -PELAN

AYYUHAL  MUJAHIDUN WAL MUJAHIDAT
LA'ALLAKUM TURHAMUN.

1. ﻣَﻦْ ﺳَﺎﺭَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺪَّﺭْﺏِ ﻭَﺻَﻞَ
Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia
2. ﻣَﻦْ ﺟَﺪَّ ﻭَﺟَﺪَ
Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.
3. ﻣَﻦْ ﺻَﺒَﺮَ ﻇَﻔِﺮَ
Barang siapa sabar beruntunglah ia.
4. ﻣَﻦْ ﻗَﻞَّ ﺻِﺪْﻗُﻪُ ﻗَﻞَّ ﺻَﺪِﻳْﻘُﻪُ
Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit
pulalah temannya.
5. ﺟَﺎﻟِﺲْ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟﻮَﻓَﺎﺀِ
Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.
6. ﻣَﻮَﺩَّﺓُ ﺍﻟﺼَّﺪِﻳْﻖِ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻭَﻗْﺖَ ﺍﻟﻀِّﻴْﻖِ
Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu
kesempitan.
7. ﻭَﻣَﺎﺍﻟﻠَّﺬَّﺓُ ﺇِﻻَّ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺘَّﻌَﺐِ
Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
8. ﺍﻟﺼَّﺒْﺮُ ﻳُﻌِﻴْﻦُ ﻋَﻠﻰَ ﻛُﻞِّ ﻋَﻤَﻞٍ
Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.
9. ﺟَﺮِّﺏْ ﻭَﻻَﺣِﻆْ ﺗَﻜُﻦْ ﻋَﺎﺭِﻓًﺎ
Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang
tahu.
10. ﺍُﻃْﻠُﺐِ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻬْﺪِ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻠَّﺤْﺪِ
Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.
11. ﺑَﻴْﻀَﺔُ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺩَﺟَﺎﺟَﺔِ ﺍﻟﻐَﺪِ
Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
12. ﺍﻟﻮَﻗْﺖُ ﺃَﺛْﻤَﻦُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬَّﻫَﺐِ
Waktu itu lebih mahal daripada emas.
13. ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ﺍﻟﺴَّﻠِﻴْﻢُ ﻓﻲِ ﺍﻟﺠِﺴِْﻢ ﺍﻟﺴَّﻠِﻴْﻢِ
. Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.
14. ﺧَﻴْﺮُ ﺟَﻠِﻴْﺲٍ ﻓﻲِ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥِ ﻛِﺘَﺎﺏٌ
Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.
15. ﻣَﻦْ ﻳَﺰْﺭَﻉْ ﻳَﺤْﺼُﺪْ
Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).
16. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻷَﺻْﺤَﺎﺏِ ﻣَﻦْ ﻳَﺪُﻟُّﻚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺨَﻴْﺮِ
Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu
kepada kebaikan.
17. ﻟَﻮْﻻَ ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻛَﺎﻟﺒَﻬَﺎﺋِﻢِ
Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti
binatang.
18. ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﻓﻲِ ﺍﻟﺼِّﻐَﺮِ ﻛَﺎﻟﻨَّﻘْﺶِ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺤَﺠَﺮِ
Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di
atas batu.
19. ﻟَﻦْ ﺗَﺮْﺟِﻊَ ﺍﻷَﻳﺎَّﻡُ ﺍﻟَّﺘﻲِ ﻣَﻀَﺖْ
Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
20. ﺗَﻌَﻠَّﻤَﻦْ ﺻَﻐِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺍﻋْﻤَﻞْ ﺑِﻪِ ﻛَﺒِﻴْﺮًﺍ
Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
21. ﺍﻟﻌِﻠْﻢُ ﺑِﻼَ ﻋَﻤَﻞٍ ﻛَﺎﻟﺸَّﺠَﺮِ ﺑِﻼَ ﺛَﻤَﺮ
Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.
22. ﺍﻻﺗِّﺤَﺎﺩُ ﺃَﺳَﺎﺱُ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺡِ
Bersatu adalah pangkal keberhasilan.
23. ﻻَ ﺗَﺤْﺘَﻘِﺮْ ﻣِﺴْﻜِﻴْﻨًﺎ ﻭَﻛُﻦْ ﻟَﻪُ ﻣُﻌِﻴْﻨﺎً
. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah
penolong baginya.
24. ﺍﻟﺸَّﺮَﻑُ ﺑِﺎﻷَﺩَﺏِ ﻻَ ﺑِﺎﻟﻨَّﺴَﺐِ
Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti)
bukan dengan keturunan.
25. ﺳَﻼَﻣَﺔُ ﺍﻹِﻧْﺴَﺎﻥِ ﻓﻲِ ﺣِﻔْﻆِ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ
. Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya
(perkataannya).
26. ﺁﺩَﺍﺏُ ﺍﻟﻤَﺮْﺀِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺫَﻫَﺒِﻪِ
Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada
emasnya.
27. ﺳُﻮْﺀُ ﺍﻟﺨُﻠُﻖِ ﻳُﻌْﺪِﻱ
Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.
28. ﺁﻓَﺔُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﺍﻟﻨِّﺴْﻴﺎَﻥُ
Bencana ilmu itu adalah lupa.
29. ﺇِﺫَﺍ ﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟﻌَﺰْﻡُ ﻭَﺿَﺢَ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴْﻞُ
Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.
30. ﻻَ ﺗَﺤْﺘَﻘِﺮْ ﻣَﻦْ ﺩُﻭْﻧَﻚَ ﻓَﻠِﻜُﻞِّ ﺷَﻴْﺊٍ ﻣَﺰِﻳَّﺔٌ
Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada
kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.
31. ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻳَﺼْﻠُﺢْ ﻟَﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ
. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan
baik padamu.
32. ﻓَﻜِّﺮْ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺰِﻡَ
Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan
(merencanakan).
33. ﻣَﻦْ ﻋَﺮَﻑَ ﺑُﻌْﺪَ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ ﺍِﺳْﺘَﻌَﺪَّ
Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
34. ﻣَﻦْ ﺣَﻔَﺮَ ﺣُﻔْﺮَﺓً ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻴْﻬَﺎ
Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di
dalamnya.
35. ﻋَﺪُﻭٌّ ﻋَﺎﻗِﻞٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺻَﺪِﻳْﻖٍ ﺟَﺎﻫِﻞٍ
. Musuh yang pandai, lebih baik daripada teman yang bodoh.
36. ﻣَﻦْ ﻛَﺜُﺮَ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧُﻪُ ﻛَﺜُﺮَ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻪُ
Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah
temannya.
37. ﺍِﺟْﻬَﺪْ ﻭَﻻَ ﺗَﻜْﺴَﻞْ ﻭَﻻَ ﺗَﻚُ ﻏَﺎﻓِﻼً ﻓَﻨَﺪَﺍﻣَﺔُ ﺍﻟﻌُﻘْﺒﻰَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺘَﻜﺎَﺳَﻞُ
Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan
jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang
bermalas-malas.
38. ﻻَ ﺗُﺆَﺧِّﺮْ ﻋَﻤَﻠَﻚَ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻐَﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﻘْﺪِﺭُ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﻤَﻠَﻪُ ﺍﻟﻴَﻮْﻡَ
Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari,
yang kamu dapat mengejakannya hari ini.
39. ﺍُﺗْﺮُﻙِ ﺍﻟﺸَّﺮَّ ﻳَﺘْﺮُﻛْﻚَ
Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan
meninggalkanmu.
40. ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻬُﻢْ ﺧُﻠُﻘﺎً ﻭَﺃَﻧْﻔَﻌُﻬُﻢْ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ
Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi
pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.
41. فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
41. Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.
42. ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ
42. Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.
43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).
44. فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
44. Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.
45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ
45. Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.
46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
46. Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.
47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ
47. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
48. مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ
48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.b
49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
49. Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.
50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
50. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.
51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا
51. Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).
52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
52. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.
53. إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).
54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً
54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.
55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.
56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ
56. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.
57. وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً
57. Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.
58. هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
58. Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.
59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
59.Pokok dosa itu, adalah kebohongan.
60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
60. Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.
61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
61. Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.
62. لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.
63. مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ
63. Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.

64. أَخِي، لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذََكاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
1). Kecerdasan
2). Kethoma'an (terhadap ilmu)
3). Kesungguhan
4). Harta benda (bekal)
5). Mempergauli guru
6). Waktu yang panjang.
65. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً
65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.
66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
66. Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.
67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ
67. Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.
68. النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ
68. Kebersihan itu sebagian dari iman.
69. إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ
69. Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.
70. لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً
70. Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.
71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
71. Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.
72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
72. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.
73. دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam.
74. الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً
75. Bukan setiap yang mengkilat itu emas.
76. سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.
77. قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
77. Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.
78. صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ
78. Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.
79. عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.
80. خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
80. Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.
81. كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ
81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.
82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.
83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ تَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah den
gan isyarat.
84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah engkau lihat siapa yang mengatakan.

Semoga bermanfaat fiddunia wal akhirat..
Disebarkan di masjidil haram Makkah 21Febr 2016 M.( Abah Abu Muhammad Jibriel AR).

Kamis, 18 Februari 2016

Adab masuk wc dan buang hajat

ADAB MASUK WC DAN BUANG HAJAT

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :- ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﺇﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺨَﻼﺀَ ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ
ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺨُﺒُﺚِ ﻭَﺍﻟْﺨَﺒَﺎﺋِﺚ «
“Dari Anas_radhiyallahu anhu, ia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam masuk ke dalam tempat buang hajat, maka beliau selalu
berdo’a: ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL
KHABA`ITS (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki
dan setan perempuan).” [HR. Al Bukhary – Muslim]
—————————————
Faedah yang terdapat dalam hadits:
1. Disunnahkan membaca doa ini ketika akan buang hajat, baik buang
air besar maupun buang air kecil.
Imam An Nawawy berkata: “Doa ini adalah doa yang telah disepakati
kesunnahannya.”
Doa ini dibaca ketika akan masuk WC, bukan setelah masuk
WC kemudian berdoa, sebagaimana yang ditunjukan dalam
riwayat Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad.
Jumhur ulama berpendapat bahwa doa ini disyariatkan pula
ketika buang hajat di padang pasir atau yang semisalnya.
Dzikir ini bukan khusus ketika mau masuk WC saja, tapi
disemua tempat ketika akan buang hajat.
? Masalah: Kapan doa ini dibaca apabila buang hajatnya di padang
pasir atau yang semisalnya?
Pendapat yang dipilih oleh kebanyakan para ulama adalah dibaca
ketika akan menurunkan pakaiannya (membuka auratnya) untuk
buang hajat.
4Peringatan:
Dalam riwayat Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Syaibah dari hadits
Anas bin Malik terdapat tambahan lafazh “BISMILAH” sebelum
membaca doa diatas. Namun riwayat ini telah dilemahkan oleh Abu
Hatim dalam kitab ‘Ilalnya. Dalam riwayat tersebut ada perawi yang
bernama Abu Mi’syar Najih bin Abdurrahman As Sindi, dia adalah
perawi yang dha’if (lemah) dan ia telah menyelisihi 11 perawi yang
lain, yang mana mereka tidak meriwayatkan dengan tambahan
basmalah, sehingga riwayat haditsnya dikatakan “munkar”.
? Masalah: Apa yang kita baca disaat keluar dari WC setelah buang
hajat?
Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad dan
Ashhab As Sunan dari hadits ‘Aisyah_radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam disaat keluar dari WC beliau
mengucapkan:
“ ﻏُﻔْﺮَﺍﻧَﻚَ ”
“ GHUFRAANAKA (Aku mohon ampunanMu ‏) ”.
Berkata Syaikh Al Albani: “Sanad hadits ini shahih. Dan telah
dishahihkan oleh Abu Hatim, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ibnul
Jaarud, Al Hakim, An Nawawy dan Adz Dzahabi”. [Shahih Abu Dawud
1/59]
Adapun hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻠَﺎﺀِ ﻗَﺎﻝَ :
‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺫْﻫَﺐَ ﻋَﻨِّﻲ ﺍﻟْﺄَﺫَﻯ ﻭَﻋَﺎﻓَﺎﻧِﻲ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika keluar dari tempat buang hajat
selalu mengucapkan: “ALHAMDULILLAAHILLADZII ADZHABA ‘ANNIL
ADZAA WA ‘AAFAANII (Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan dariku rasa sakit dan menjaga kesehatanku).” [HR.
Ibnu Majah, didha’ihkan* Syaikh Al Albani]
Hadits ini adalah hadits yang lemah, karena dalam sanadnya terdapat
perawi yang bernama Ismail bin Muslim. Berkata Ibnu Hajar tentang
perawi ini dalam kitab At Taqrib: “lemah dalam periwayatan hadits”
dan dalam kitab Zawaid beliau berkata: “telah disepakati kelemahan
haditsnya.” [lihat kitab Al Irwa karya Syaikh Al Albani no 53]
2. Wajib bagi seseorang yang ingin buang hajat untuk menjauh dari
pandangan manusia, hal ini dalam rangka menjaga auratnya dan juga
tidak menzhalimi manusia disaat buang hajat dengan baunya.
3. Hadits ini menunjukan bahwa berdzikir kepada Allah merupakan
sebab terjaganya diri dari gangguan setan. Sebagaimana pula yang
ditunjukan dalam hadits-hadist yang lain, seperti;
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ” ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ – ﻳَﻌْﻨِﻲ – ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﺘِﻪِ : ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ،
ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ، ﻟَﺎ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻟَﺎ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ، ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ : ﻛُﻔِﻴﺖَ،
ﻭَﻭُﻗِﻴﺖَ، ﻭَﺗَﻨَﺤَّﻰ ﻋَﻨْﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ”
“Dari Anas bin Malik_radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa yang ketika
keluar dari rumahnya mengucapkan; BISMILLAAH, LAA HAULA WA
LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (dengan nama Allah, tidak ada daya
dan kekuatan kecuali dengan dengan pertolongan Allah) maka
dikatakan baginya, engkau telah mendapatkan kecukupan, telah
mendapat pertolongan dan setan menjauh darimu.” [HR. At Tirmidzi,
dishahihkan Syaikh Al Albani]
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻗَﺎﻝَ : ”
ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ، ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻟَﻪُ
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ، ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡٍ ﻣِﺎﺋَﺔَ ﻣَﺮَّﺓٍ، ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ
ﻋَﺪْﻝَ ﻋَﺸْﺮِ ﺭِﻗَﺎﺏٍ، ﻭَﻛُﺘِﺒَﺖْ ﻟَﻪُ ﻣِﺎﺋَﺔُ ﺣَﺴَﻨَﺔٍ ﻭَﻣُﺤِﻴَﺖْ ﻋَﻨْﻪُ ﻣِﺎﺋَﺔُ
ﺳَﻴِّﺌَﺔٍ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻪُ ﺣِﺮْﺯًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ، ﻳَﻮْﻣَﻪُ ﺫَﻟِﻚَ، ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻤْﺴِﻲَ
ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺕِ ﺃَﺣَﺪٌ ﺃَﻓْﻀَﻞَ ﻣِﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَ ﺑِﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺣَﺪٌ ﻋَﻤِﻞَ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ .
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ
“Dari Abu Hurairah_radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Barangsiapa yang
mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul
mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’ (Tiada tuhan
yang berhak disembah selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan
segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa
sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan
mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus
orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus
keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan
sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya,
kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu.” [HR.
Muslim]. Wallahu a’lam wal muwaffiq ila ash shawab.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

NASIHAT INI DIHADIRKAN OLEH :

TPA BAITUL JALAL KLATEN

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT BISA MENGHUBUNGI :
TELP/SMS/WA : 085642493111 (USTADZ. AHMAD SETIAWAN, DIREKTUR TPA BAITUL JALAL KLATEN)

Rabu, 17 Februari 2016

MEMISAHKAN TEMPAT TIDUR ANAK

Memisahkan Tempat Tidur Anak

Oleh: Ustadz Budi Ashari, Lc

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

Ustadz, mana yang lebih baik bagi anak-anak kami punya kamar sendiri-sendiri agar punya privacy atau dibiarkan sharing kamar dengan pemisahan jenis kelamin saja?

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

Ummu Bilal

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Ummu Bilal -hafidzokillah- ada dua hal di sini:

Perintah untuk memisahkan kamar anak laki dan anak perempuan kita.

Perintah ini tertera dalam hadits Nabi,

مُرُوا أولادكم بالصلاة وهم أبناءُ سبع سنين، واضربوهم عليها وهمأبناءُ عشر سنين؛ وفرَقوا بينهم في المضاجع

Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia 10 tahun dan pisahkan di antara mereka tempat tidurnya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa orangtua diperintahkan untuk memisahkan tempat tidur anak-anaknya jika telah berusia 10 tahun. yaitu antara anak laki-laki dan anak perempuan.

Perintah ini hukumnya wajib. Oleh karenanya para orangtua tidak boleh menyepelekan kewajiban ini. Ibnu Hajar berkata,
“Dengan hadits ini, para imam kita menjelaskan: wajib memisahkan antara ikhwan (laki) dan akhwat (perempuan), maka dengan ini tidak dibolehkan anak laki dan anak perempuan berkumpul di satu tempat tidur.” (Lihat Mirqotul MafatihSyarh Misyakatil Mashobih, Abul Hasan Al Harawi,Darul Fikr, 2/512)

Banyak sekali pelajaran dari perintah memisahkan tempat tidur ini bagi keluarga kita.

Mana yang lebih baik, apakah satu anak satu kamar (privacy) atau hanya dua kamar saja; kamar laki dan kamar perempuan (sharing)
Nabi hanya memerintahkan untuk memisahkan antara laki dan perempuan. Tidak ada perintah memberikan untuk masing-masing anak satu kamar.
Abul Hasan Al Harawi penulis Mirqotul Mafatih Syarh Misyakatil Mashobih menjelaskan hadits tersebut di atas,

"Yaitu antara anak laki dan anak perempuan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Dan diperbolehkan untuk dua anak laki-laki tidur bersama di satu tempat tidur demikian juga dua anak perempuan. Dengan syarat: aurat keduanya tertutup di mana aman dari hal yang haram."

Maka yang harus sangat diperhatikan orangtua, jika telah berusia 10 tahun anak laki dan anak perempuan tidak boleh di satu tempat tidur.
Adapun apakah lebih baik satu anak satu kamar atau beberapa anak laki dalam satu kamar dan beberapa anak perempuan satu kamar.Dikarenakan tidak ada perintah jelas dari nabi, maka kita boleh memilih.

Untuk memilihnya silakan kaji berdasarkan kemampuan keluarga dan kebutuhan anak-anak. Yaitu kemampuan keluarga menyediakan kamar juga kebutuhan anak-anak kita sekarang : privacy atau sharing sekaligus pelajaran apa yang harus mereka dapatkan sekarang : kenyamanan dan saling menghormati privacy atau kebersamaan dalamsharing.

Wallahu A’lam

KEBIASAAN RASULULLAH..

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ».

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan:

“Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat."

Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan:

“Alhamdulillah ‘ala kulli hal."

[HR. Ibnu Majah]

Selasa, 16 Februari 2016

KENAPA SOERQNG MAYIT MEMILIH BERSEDEKAH JIKA HIDUP KEMBALI?

🌹🌹 Kenapa seorang mayit memilih "bersedekah" jika bisa kembali hidup ke dunia?

Sebagaimana firman Allah:

رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..." {QS. Al Munafiqun: 10}

Kenapa dia tdk mengatakan,
"Maka aku dapat melaksanakan umroh"
"Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa" dll?

Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan "sedekah" kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal...
___

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada dibawah naungan sedekahnnya...

Dan, bersedekah-lah atas nama org org yg sudah meninggal diantara kalian, karena sesungguhnya mrk sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mrk...

Dan, biasakan, ajarkan anak-anak kalian untuk bersedekah...

Dan sedekah yg paling utama saat ini adalah; menyebarkan broadcast ini dengan niat sedekah,

Karena siapa saja yg mempraktekkan isi broadcast ini, dan mengajarkannya untuk generasi berikutnya, maka pahala-nya akan kembali kpd anda insyaAllah

Oleh:
Syeikh Maher al-Mueaqly hafidzahullah
[Imam Masjidil Haram, Mekah al-Mukarramah]

SHOLATMU CERMIN HIDUPMU

SHOLATMU CERMIN HIDUPMU

من تعود على تأخير الصلاة رجل او إمراة
Barang siapa terbiasa mengakhirkan sholat, baik laki-laki maupun perempuan

فليتهيأ للتأخير في كُل أمور حياته

Maka bersiaplah ia terlambat dalam segala urusan kehidupannya !!

زواج ، وظيفة ، ذُرية ، عافية ، تكملة ، توفيق

Nikah, pekerjaan, keturunan, kesehatan, kemapanan, petunjuk

Hasan Albashri berkata :

إذَا هَانَت عَليكَ صَلاتك فَمَا الذي يَعزُ عَليـكْ ؟

Jika sholat saja sepele bagimu, maka adakah urusan yg penting menurutmu ?

بقدر ماتتعدل صلاتك تتعدل حياتك .

Seperti apa engkau merubah sholatmu, seperti itulah engkau merubah hidupmu

ألم تعلم أن الصلاة اقترنت بالفـلاح

Tidakkah engkau tahu bahwa sholat itu bergandengan dg kesuksesan

“حي على الصلاة حي على الفلاح”

"Marilah melakukan sholat, marilah meraih kesuksesan"

فكيف تطلب من الله التوفيق وأنت لحقه غير مجيب

Bagaimana mungkin engkau minta kesuksesan kepada Allah, sedangkan kamu tidak tunaikan hakNya

اللهم اجعلنا ممن يقيم الصلاة في وقتها ،،،

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yg mendirikan sholat tepat pada waktunya.

HIdup adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.

KITA HIDUP DI DUNIA INI ADALAH HANYA UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH Ta'ala.

Sebagai mana firman Allah di dlm Qs. Az-Zaariyat: 56

Qatadah bin Di'amah  berkata : "Barangsiapa memperhatikan penciptaan dirinya, niscaya akan mengetahui bahwa persendiannya diciptakan sedemikian rupa agar ia beribadah kepada Allah."

(Qatadah bin Di'amah, mufassir tabi'in, 61-117 H.
Dalam kitab: Ma'arijul Qabul, Syaikh Hafizh al-Hakami, 1/100)

Hukum wanita bercelana panjang

Kita sudah mengetahui bahwa seluruh tubuh
wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak
tangan. Itu berarti kaki dan betis wanita adalah
aurat yang wajib ditutupi. Di antara syarat
pakaian muslimah yang mesti dipenuhi adalah
tidak membentuk lekuk tubuh. Nah, pakaian
yang tidak memenuhi syarat ini adalah jika
wanita berbusana celana panjang, apalagi ketat.
Ditambah lagi pakaian celana panjang ini
menyerupai pakaian pria. Inilah musibah yang
pada wanita muslimah saat ini.
Tentang larangan wanita menyerupai pakaian
pria di antara contohnya adalah memakai celana
panjang. Pakaian tersebut menyerupai pakaian
laki-laki dan terlarang berdasarkan hadits
berikut,
ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ
ﻳَﻠْﺒَﺲُ ﻟُﺒْﺴَﺔَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓَ ﺗَﻠْﺒَﺲُ ﻟُﺒْﺴَﺔَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ
“ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaknat laki-laki yang berpakaian wanita dan
wanita yang berpakaian laki-laki. ” (HR. Ahmad
no. 8309, 14: 61. Sanad hadits ini shahih sesuai
syarat Muslim, perowinya tsiqoh termasuk
perowi Bukhari Muslim selain Suhail bin Abi
Sholih yang termasuk perowi Muslim saja).
Syaikh Abu Malik -semoga Allah senantiasa
menjaga beliau dalam kebaikan-, penulis kitab
Shahih Fiqh Sunnah berkata, “Patokan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang saling
tasyabbuh (menyerupai) satu dan lainnya bukan
hanya kembali pada apa yang dipilih, disukai
dan dijadikan kebiasaan wanita dan pria. Namun
hal ini kembali pula pada maslahat pria maupun
wanita. Yang maslahat bagi wanita adalah yang
sesuai dengan yang diperintahkan yaitu wanita
diperintahkan untuk menutupi diri tanpa boleh
tabarruj atau menampakkan perhiasan diri. Jadi
dalam larangan berpakaian pada wanita ada dua
tujuan: (1) membedakan pria dan wanita, (2)
menutupi diri wanita secara sempurna. Kedua
maksud (tujuan) ini harus tercapai.” ( Shahih
Fiqh Sunnah , 3: 36).
Di halaman lain, Syaikh Abu Malik berkata,
“Memakai celana panjang adalah sejelek-jelek
musibah yang menimpa banyak wanita saat ini,
semoga Allah memberi petunjuk pada mereka.
Walaupun celana tersebut bisa menutupi aurat,
namun ia bisa tetap menggoda dan
membangkitkan syahwat, apalagi jika celana
tersebut sampai bercorak. Sebagaimana telah
diketahui bahwa di antara syarat jilbab syar’i
adalah tidak sempit atau tidak membentuk lekuk
tubuh. Sedangkan celana panjang sendiri adalah
di antara pakaian yang mengundang syahwat,
bahkan kadang celana tersebut sampai terlalu
ketat. Ada juga celana yang warnanya seperti
warna kulit sampai dikira wanita tidak memakai
celana sama sekali. Ini sungguh perilaku yang
tidak dibenarkan namun sudah tersebar luas.
Oleh karena itu, tidak diperkenankan wanita
memakai celana panjang.
Jika ia memakai celana semacam itu di
hadapan suami -selama celananya tidak
menyerupai pakaian pria-, maka tidak masalah.
Namun tidak diperkenankan jika dipakai di
hadapan mahrom lebih-lebih di hadapan pria
non mahram.
Akan tetapi, tidak mengapa jika wanita
mengenakan celana panjang di dalam pakaian
luarnya yang tertutup. Karena memakai celana
di bagian dalam seperti lebih menjaga dari
terbukanya aurat lebih-lebih kalau naik
kendaraan mobil. Wallahu a’lam.” (Lihat Shahih
Fiqh Sunnah , 3: 38).
Di antara dalil bahwasanya pakaian wanita tidak
boleh ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh
adalah hadits berikut dari Usamah bin Zaid di
mana ia pernah berkata,
ﻛﺴﺎﻧﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗﺒﻄﻴﺔ
ﻛﺜﻴﻔﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﻤﺎ ﺃﻫﺪﻯ ﻟﻪ ﺩِﺣْﻴَﺔُ ﺍﻟﻜﻠﺒﻲ ﻓﻜﺴﻮﺗﻬﺎ
ﺍﻣﺮﺃﺗﻲ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – :
ﻣﺎﻟﻚ ﻻ ﺗﻠﺒﺲ ﺍﻟﻘﺒﻄﻴﺔ؟ ﻓﻘﻠﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ! ﻛﺴﻮﺗﻬﺎ
ﺍﻣﺮﺃﺗﻲ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻣﺮﻫﺎ ﺃﻥ ﺗﺠﻌﻞ ﺗﺤﺘﻬﺎ ﻏﻼﻟﺔ ﻓﺈﻧﻲ
ﺃﺧﺎﻑ ﺃﻥ ﺗﺼﻒ ﺣﺠﻢ ﻋﻈﺎﻣﻬﺎ
“ Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah
memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju
tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi
kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu
kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju
Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab,
‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai
Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia memakai
baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir
Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk
tulangnya ’” (HR. Ahmad dengan sanad layyin,
namun punya penguat dalam Sunan Abi Daud.
Ringkasnya, derajat hadits ini hasan ).
Jadi tidak cukup wanita itu menutup rambut dan
kepalanya saja, juga mereka harus menutupi
aurat dengan sempurna. Termasuk di dalamnya
adalah tidak memakai pakaian ketat atau
pakaian yang masih membentuk lekuk tubuh.
Semoga Allah memberi hidayah.