Kamis, 09 Juni 2016

APA PERBEDAAN TADABBUR DENGAN TAFSIR?

Tadabbur Beda dengan Tafsir

Tadabbur adalah merenungkan ayat Qur’an untuk menggali petunjuk dari pendalilan ayat tersebut untuk diterapkan dalam ilmu dan amal. Sedangkan tafsir adalah mendefinisikan makna ayat dan menjelaskannya.

Tadabbur lebih luas dari Tafsir.
Tafsir adalah wasilah (perantara/sarana) untuk Tadabbur.
Tadabbur adalah tujuan utama, tafsir adalah perantara/sarananya.

Sebagian Salaf mengatakan:

العلم علمان : علمٌ في القلب فذاك العلم النافع ،وعلمٌ على اللسان فتلك حجة الله على خلقه

Ilmu itu ada 2:
(1) ilmu yang merasuk ke hati, itulah ilmu yang manfaat.
(2) ilmu yang sekedar di lisan, itu akan jadi hujjah bagi Allah atas hamba-Nya.

===

Beda Tafsir dengan Tadabbur

1.

Tafsir:
Mengungkap makna yang dikandung ayat.

Tadabbur:
Mencari tujuan dan maksud ayat, mengeluarkan dilalah, petunjuknya, dan lainnya.

2.

Mufassir:
Tujuannya mengetahui makna ayat.

Mutadabbir:
Mengambil manfaat dan menerapkan ayat pada iman, amal, dst.

3.

Tadabbur:
Diperintahkan kepada semua orang, untuk mengambil manfaat dan menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk.

Tafsir:
Diperintahkan menurut kebutuhan untuk memahami Kitabullah sesuai dengan kemampuan manusia, sehingga ada pembagian derajat manusia dalam memahami al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan perkataan Ibnu 'Abbas Ra.: Tafsir dibagi menjadi 4, tafsir yang hanya diketahui orang Arab (sesuai bahasanya), tafsir yang bisa diketahui siapa saja (kebodohan bukan menjadi penghalang untuk memahaminya), tafsir yang hanya diketahui para ulama, dan tafsir yang hanya diketahui Allah Ta'ala.

4.

Tafsir:
Membutuhkan syarat-syarat khusus, supaya tidak melampui maksud Allah Ta'ala itu sendiri yang tersirat di dalam ayat.

Tadabbur:
Tidak membutuhkan syarat-syarat khusus, cukup memahami makna ayat secara umum dengan husnul qasdi. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

5.

Tadabbur:
Wajib dilakukan (baca: sesuai kebutuhan) di dalam setiap keadaan. Karenanya, selalu diperintahkan mentadabburi al-Qur’an.

Tafsir:
Tidak wajib setiap saat.

6.

Tadabbur:
Merupakan tujuan daripada diturunkannya al-Qur’an itu sendiri, karena mendorong seorang hamba untuk tunduk pada aturan-Nya yang terkandung di dalam al-Qur’an.

Tafsir:
Perantara untuk tadabbur.

Oleh ✍ Ustadz Ahmad Isrofiel M
( أحمد إسرافيل مرضات الله )

wallahu a'lam bish shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar