Jumat, 23 Oktober 2015

Iman kepada hari akhir 2/3

🌻 IMAN KEPADA HARI AKHIR

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Bagian Kedua Dari Tiga Tulisan 2/3

Iman kepada hari Akhir adalah termasuk mengimani peristiwa-peristiwa yang akan terjadi
sesudah kematian, misalnya :

[a]. Fitnah Kubur
Yaitu pertanyaan yang diajukan kepada mayat ketika sudah dikubur tentang Rabbnya,
agamanya dan nabinya. Allah akan meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata
yang mantap. Ia akan menjawab pertanyaan itu dengan tegas dan penuh keyakinan, Allah
Rabbku, Islam agamaku, dan Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam nabiku. Allah
menyesatkan orang-orang yang zhalim dan kafir. Mereka akan menjawab pertanyaan dengan
terbengong-bengong karena pertanyaan itu terasa asing baginya. Mereka akan menjawab,
Hah.hah tidak tahu. Sedangkan orang-orang munafik akan menjawab dengan kebingungan,
Aku tidak tahu. Dulu aku pernah mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu aku
mengatakannya.

[b]. Siksa Dan Nikmat Kubur
Siksa kubur diperuntukkan bagi orang-orang zhalim, yakni orang-orang munafik dan orang-
orang kafir, seperti dalam firmanNya.

Artinya : Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan
siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadp ayatayatNya
[Al-Anam : 93]

Allah Subhanahu wa Taala berfirman tentang keluarga Firaun.

Artinya : Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi hari dan petang, dan pada hari
terjadinya Kiamat, (Dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras [Al-Mumin : 46]

Dalam Shahih Muslim Zaid bin Tsabit meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahualaihi wa
sallam bersabda :

Kalau tidak karena kalian saling mengubur (orang yang mati) pasti aku memohon kepada
Allah agar memperdengarkan siksa kubur kepada kalian yang saya mendengarnya. Kemudian
Nabi Shallallahualaihi wa sallam menghadapkan wajahnya seraya berkata : Mohonlah
perlindungan kepada Allah dari siksa Neraka. Para sahabat berkata, Kami memohon
perlindungan kepada Allah dan siksa Neraka. Nabi Shallallahualaihi wa sallam kemudian
berkata lagi, Mohonlah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur. Para sahabat berkata,
Kami memohon perlindungan Allah dari siksa kubur. Lalu beliau berkata lagi. Mohonlah
perlindungan kepada Allah dari berbagai fitnah baik yang tampak maupun yang tidak tampak.
Para sahabat lalu berkata, Kami memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai fitnah


baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Nabi Shallallahualaihi wa sallam berkata lagi.
Mohonlah perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal. Para sahabat berkata, Kami mohon
perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal. [Hadits Riwayat Muslim]

Adapun nikmat kubur diperuntukkan bagi orang-orang mukmin yang jujur. Hal ini dijelaskan
Allah Subhanahu wa Taala dalam firmanNya.

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Rabb kami ialah Allah, kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; dan
gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Fushilat : 30]

Artinya : Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketka itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka
mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu
(kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar ?, Adapun jika dia (orangorang
mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh
ketentraman dan rezeki serta Surga kenikmatan [Al-Waaqiah : 83-89]

Dari Al-Barrabin Azib Radhiyallahuanhu dikatakan bahwa Nabi Shallallahualaihi wa
sallam bersabda tentang orang mukmin jika dapat menjawab pertanyaan dua malaikat di
dalam kuburnya. Sabdanya, Ada suara dari langit, Hamba-Ku memang benar. Oleh
karenanya, berilah dia alas dari Surga. Lalu datanglah kenikmatan dan keharuman dan Surga,
dan kuburnya dilapangkan sejauh pandangan mata. [Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud,
dalam hadits yang panjang]

Buah Iman Kepada Hari Akhir
[1]. Mencintai ketaatan dengan mengharap balasan pahala pada hari itu.
[2]. Membenci perbuatan maksiat dengan rasa takut akan siksa pada hari itu
[3]. Menghibur orang mukmin tentang apa yang didapatkan di dunia dengan mengharap
kenikmatan serta pahala di akhirat.

Orang-orang kafir mengingkari adanya kebangkitan setelah mati dengan menyangka bahwa
hari Akhir dengan segala peristiwa-peristiwanya adalah suatu hal yang mustahil. Persangkaan
mereka jelas sangat keliru dan kesalahannya itu dapat dibuktikan dengan syara, indera dan
akal.

[1]. Bukti Syara

Allah Subhanahu wa Taala berfirman.

Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah : Tidak demikian, demi Rabbku, benar-benar kamu akan
dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan Yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah [At-Taghaabun : 7]

Semua kitab-kitab suci samawi telah sepakat tentang adanya hari kebangkitan.

[2]. Bukti Inderawi


Allah Subhanahu wa Taala telah memperlihatkan bagaimana Dia menghidupkan orang-
orang yang sudah mati du dunia ini. Dalam surat Al-Baqarah terdapat lima contoh mengenai
hal ini.

[a]. Ketika kaum Musa berkata kepada nabinya Musa Alaihis salam bahwa mereka tidak akan
percaya dengan risalah yang dibawa Musa Alaihis salam, sampai mereka melihat Allah
dengan mata kepada mereka sendiri. Oleh karena itulah Allah berfirman (yang ditujukan
kepada bani Israil).

Artinya : Dan (ingatlah), ketika kamu berkata : Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamua sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar,
sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati,
supaya kamu bersyukur [Al-Baqarah 55-56]

[b]. Cerita orang yang terbunuh yang pembunuhnya dipersengketakan bani Israil. Allah
Subhanahu wa Taala lalu memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi, kemudian daging
sapi itu dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh itu agar dapat menceritakan siapa
sebenarnya yang telah membunuhnya. Hal ini diungkapkan dalam firmanNya.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seorang manusia, lalu kamu saling tuduh
menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu
sembunyikan. Lalu Kami berfirman : Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi
betina itu !. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti [Al-Baqarah : 7273]

[c]. Kisah kaum yang keluar dari negerinya karena menghindari kematian. Mereka berjumlah
ribuan orang Allah mematikan mereka, lalu menghidupkan kembali. Ini digambarkan dalam
firmanNya.

Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampong
halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati, maka Allah
berfirman kepada mereka: Matilah kamu, kemungkinan Allah menghidupkan mereka.
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur [Al-Baqarah : 243]

[d]. Kisah orang yang melewati sebuah desa yang hancur. Dia sangsi, bagaimana Allah
mematikannya selama seratus tahun, dan kemudian Allah menghidupkannya kembali. Ini
dikisahkan dalam firmanNya.

Artinya : Atau apakah (kamu memperhatikan) orang yang melewati suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, Bagaimana Allah menghidupkan
kembali negeri ini setelah hancur ?Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian
menghidukannya kembali. Allah bertanya, Berapa lama kamu tinggal di sini ? Ia menjawab,
Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari, Allah berfirman. Sebenarnya kamu telah tinggal
di sini seratus tahun lamanya. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah,
dan lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Kami akan menjadikan kamu
tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging, Maka tatkala telah


nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, Saya
yakin Allah Mahakuasa atas segala sesuatu [Al-Baqarah : 259]

[e]. Kisah Nabiyullah Ibrahim Al-Khalil ketika bertanya kepada Allah bagaimana Dia
menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Allah memerintahkannya untuk
menyembelih empat ekor burung dan memisah-misahkan bagian-bagian tubuh burung itu di
atas gunung-gunung yang ada di sekelilingnya. Ibrahim memanggil burung itu, lalu tak lama
tampaklah olehnya bagian-bagian tubuh burung itu menyatu dan segera mendatangi Nabi
Ibrahim kembali. Ini dikisahkan Allah dalam Al-Quranul Karim.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim bekata : Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati, Allah berfirman : Apakah kamu belum
percaya ? Ibrahim menjawab : Saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah tetap hati saya,
Allah berfirman. (Kalau demikian), ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya
olehmu, lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu. Sesudah
itu panggillah mereka, niscaya mereka akan datang kepada kamu dengan segera, Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana [Al-Baqarah : 260]

Inilah contoh-contoh bukti inderawi yang menunjukkan mungkinnya Allah menghidupkan
orang-orang yang sudah mati. Telah diisyaratkan di atas, Allah menjadikan tanda-tanda Isa
bin Maryam yang menghidupkan orang-orang yang sudah mati serta mengeluarkannya dari
kubur dengan izin Allah Subhanahu wa Taala

[Ditulis ulang dari Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi
Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit:
KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar