Selasa, 13 Oktober 2015

Copas tanya jawab seputar dalil doa akhir tahun..

Copas tanya jawab dg Ustadz
Muhammad Idrus Ramli
SEPUTAR DALIL DOA AKHIR
TAHUN DAN DOA AWAL TAHUN
SOAL: “Apakah doa akhir tahun dan
awal tahun ada dalilnya?
JAWAB: “Ya jelas ada dalilnya. Masak
doa tidak ada dalilnya. Di dalam al-
Qur’an Allah subhanahu wata’ala
berfirman:
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ
ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ ‏(60 )
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahanam dalam keadaan hina dina".
(QS. Ghafir : 60).
Ayat di atas memberikan pesan agar
kita selalu berdoa kepada Allah, dan
Allah menjanjikan akan mengabulkan
doa kita. Sedangkan orang yang
sombong dari menyembah-Nya
seperti tidak mau berdoa kepada-Nya,
diancam dimasukkan ke neraka
Jahanam.
Perintah berdoa dalam ayat di atas
bersifat mutlak dan umum. Karena itu
berdoa pada akhir tahun dan awal
tahun, masuk dalam keumuman
perintah ayat tersebut.”
SOAL: “Tapi dalil khusus akhir tahun
dan awal tahun kok tidak ada.”
JAWAB: “Ada, yaitu diqiyaskan dengan
doa awal waktu dan akhir waktu.
Misalnya doa pada awal bulan dan
akhir bulan. Dalam kitab-kitab hadits
diriwayatkan:
DOA AWAL BULAN
ﻋَﻦْ ﻃَﻠْﺤَﺔَ ﺑْﻦِ ﻋُﺒَﻴْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ: " ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺃَﻫِﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
ﺑِﺎﻟْﻴُﻤْﻦِ ﻭَﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔِ ﻭَﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﺭَﺑِّﻲْ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ " ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ
Dari Thalhah bin Ubaidillah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam apabila
melihat hilal (bulan pada tanggal 1, 2
dan 3), maka beliau berdoa: “Ya Allah,
perlihatlah bulan ini kepada kami
dengan kebahagiaan, keimanan,
keselamatan dan keislaman. Tuhanku
dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-
Darimi [1730] dan al-Tirmidzi [3451].
Al-Tirmidzi berkata: “Hadits ini
hasan”.).
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻗَﺎﻝَ: ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰَّ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ : " ﺍَﻟﻠﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮْ ، ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ
ﺃَﻫِﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺑِﺎْﻷَﻣْﻦِ ﻭَﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻣَﺔِ ﻭَﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ، ﻭَﺍﻟﺘَّﻮْﻓِﻴْﻖِ
ﻟِﻤَﺎ ﺗُﺤِﺐُّ ﻭَﺗَﺮْﺿَﻰ ، ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ ." ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma
berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam apabila melihat hilal,
maka berdoa: “Allah Maha Besar. Ya
Allah, perlihatkanlah bulan ini kepada
kami dengan keamanan, keimanan,
keselamatan, keislaman dan
pertolongan pada apa yang Engkau
cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami
dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. al-
Darimi [1729]).
ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ ، ﺃَﻧَّﻪُ ﺑَﻠَﻐَﻪُ ، ﺃَﻥَّ ﻧَﺒِﻲَّ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻬِﻼَﻝَ ﻗَﺎﻝَ : " ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ، ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ
ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ، ﻫِﻼَﻝُ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺭُﺷْﺪٍ ، ﺁَﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻚَ " ،
ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ : " ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺫَﻫَﺐَ ﺑِﺸَﻬْﺮِ
ﻛَﺬَﺍ ﻭَﺟَﺎﺀَ ﺑِﺸَﻬْﺮِ ﻛَﺬَﺍ ." ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ
Dari Qatadah, bahwa telah sampai
kepadanya, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam apabila melihat hilal,
maka berdoa: “Semoga bulan ini
membawa kebaikan dan petunjuk.
Semoga bulan ini membawa kebaikan
dan petunjuk. Semoga bulan ini
membawa kebaikan dan petunjuk. Aku
beriman kepada Allah yang telah
menciptakanmu.” Sebanyak tiga kali,
kemudian berkata: “Segala puji bagi
Allah yang telah membawa pergi
bulan ini, dan datang dengan bulan
ini.” (HR. Abu Dawud [5092]).
Hadits-hadits di atas menunjukkan
anjuran membaca doa pada awal
bulan, setelah perginya bulan
sebelumnya. Doa akhir tahun dan
awal tahun, dianjurkan juga, dengan
diqiyaskan pada doa awal bulan di
atas. Di sisi lain, dalam kitab-kitab
hadits juga disebutkan doa-doa yang
dianjurkan pada awal terbitnya
Matahari dan setelah terbenamnya
Matahari, sebagaimana dijelaskan
dalam kitab-kitab tentang doa dan
dzikir, seperti kitab al-Adzkar karya
al-Imam an-Nawawi dan
semacamnya. Wallahu a’lam.
SOAL: “Kalau dalil doa akhir tahun
dan awal tahun tersebut didasarkan
pada dalil qiyas, apakah hal ini dapat
dibenarkan?”
JAWAB: “Ya tentu dapat dibenarkan.
Qiyas dalam ibadah telah dilakukan
oleh para ulama sejak generasi salaf,
para sahabat, ahli hadits dan para
imam madzhab, termasuk Imam
Ahmad bin Hanbal, Imam al-Bukhari
dan lain-lain. Bahkan Syaikh Ibnu Baz
juga banyak melakukan qiyas dalam
bab ibadah, sebagaimana dapat dibaca
dalam sebagian fatwa-fatwa beliau.
SOAL: “Apakah penjelasan khasiat
doa akhir tahun dan awal tahun
tersebut dapat dibenarkan?”
JAWAB: “Ya tentu saja dapat
dibenarkan. Khasiat ayat al-Qur’an,
doa dan dzikir telah diakui oleh
seluruh ulama. Syaikh Ibnu Qayyimil
Jauziyyah, murid terkemuka Syaikh
Ibnu Taimiyah, panutan kaum Wahabi-
(bukan-Salafi), berkata:
ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﻠُﻮْﻡِ ﺃَﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟْﻜَﻼﻡِ ﻟَﻪُ ﺧَﻮَﺍﺹُّ ﻭَﻣَﻨَﺎﻓِﻊُ ﻣُﺠَﺮَّﺑَﺔٌ ﻓَﻤَﺎ
ﺍﻟﻈَّﻦُّ ﺑِﻜَﻼﻡِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻓَﻀْﻠُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻛَﻼﻡٍ ﻛَﻔَﻀْﻞِ
ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻠْﻘِﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺸِّﻔَﺎﺀُ ﺍﻟﺘَّﺎﻡُّ ﻭَﺍﻟْﻌِﺼْﻤَﺔُ ﺍﻟﻨَّﺎﻓِﻌَﺔُ
ﻭَﺍﻟﻨُّﻮْﺭُ ﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱْ ﻭَﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻌَﺎﻣَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻟَﻮْ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ
ﺟَﺒَﻞٍ َﺗَﺼَﺪَّﻉَ ﻣِﻦْ ﻋَﻈَﻤَﺘِﻪِ ﻭَﺟَﻼﻟَﺘِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ‏[ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ: 82 ‏] ﻭَ
ﻣِﻦْ ﻫَﺎ ﻫُﻨَﺎ ﻟِﺒَﻴَﺎﻥِ ﺍﻟْﺠِﻨْﺲِ ﻻَ ﻟِﻠﺘَّﺒْﻌِﻴْﺾِ ﻫَﺬَﺍ ﺃَﺻَﺢُّ ﺍﻟْﻘَﻮْﻟَﻴْﻦِ. ‏(ﺍﺑﻦ
ﺍﻟﻘﻴﻢ، ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ ﻓﻲ ﻫﺪﻱ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ، 2/162 ).
“Dan telah dimaklumi bahwa sebagian
perkataan manusia memiliki sekian
banyak khasiat dan aneka
kemanfaatan yang dapat dibuktikan.
Apalagi ayat-ayat al-Qur’an selaku
firman Allah, Tuhan semesta alam,
yang keutamaannya atas semua
perkataan sama dengan keutamaan
Allah atas semua makhluk-Nya. Tentu
saja, ayat-ayat al-Qur’an dapat
berfungsi sebagai penyembuh yang
sempurna, pelindung yang bermanfaat
dari segala marabahaya, cahaya yang
memberi hidayah dan rahmat yang
merata. Dan andaikan al-Qur’an itu
diturunkan kepada gunung, niscaya ia
akan pecah karena keagungannya.
Allah telah berfirman: “Dan kami
turunkan dari al-Qur’an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (QS. al-
Isra’: 82). Kata-kata “dari al-Qur’an”,
dalam ayat ini untuk menjelaskan
jenis, bukan bermakna sebagian
menurut pendapat yang paling benar.
(Ibn al-Qayyim, Zad al-Ma’ad, 2/162).
Perhatikan, dalam pernyataan di atas,
Syaikh Ibnu Qayyimil Jauziyyah
menjelaskan bahwa khasiat doa dan
dzikir termasuk hal yang dimaklumi di
kalangan umat Islam. Bagi yang tidak
percaya dengan khasiat tersebut,
tangisilah dirinya, karena telah
menyimpang dari kemakluman yang
diakui dalam agama.”
SOAL: “Dari mana untuk mengetahui
khasiat ayat al-Qur’an, doa dan
dzikir?”
JAWAB: “Sebagian dari hadits-hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sebagian juga dari pengalaman orang-
orang shaleh dan ilham yang diterima
oleh para auliya atau orang-orang
yang ma’rifat kepada Allah. Hal ini
sebagaimana dijelaskan oleh al-
Hafizh as-Suyuthi dalam al-Itqan fi
‘Ulum al-Qur’an.”
SOAL: “Apakah kepercayaan terhadap
khasiat yang diperoleh dari kaum para
auliya dan orang-orang shaleh tidak
merusak akidah Islam.”
JAWAB: “Tidak merusak. Bahkan
mempercayai khasiat yang diperoleh
dari pengalaman dan ilham para auliya
dan orang shaleh termasuk bagian dari
akidah umat Islam. Hal ini
sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh
Ibnu Taimiyah dalam al-‘Aqidah al-
Wasithiyyah.”
SOAL: “Siapa dari kalangan ulama
yang menganjurkan doa akhir tahun
dan awal tahun?”
JAWAB: “Ya banyak sekali, terutama
ulama Timur Tengah dan seluruh
dunia. Bisa Anda baca dalam kitab
Kanz al-Najah wa al-Surur fi al-
Ad’iyah al-Ma’tsurah allati Tasyrahu
al-Shudur, karya Syaikh Abdul Hamid
bin Muhammad Ali Qudus al-Makki al-
Syafi’i, (1277-1335 H).”
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar