Rabu, 20 Januari 2016

Odoj 370, USAHA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID DAN MENUTUP SEMUA JALAN YG MENUJU KEPADA KEMUSRIKAN

ONE DAY ONE HADIST (370)
USAHA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID, DAN MENUTUP SEMUA JALAN YANG MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN

عن عبد الله بن الشخير رضي الله عنه  قال: " انطلقت في وفد بني عامر إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلنا: (( أَنْتَ سَيِّدُنَا، فَقَـالَ: السَّيِّدُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قُلْنَا: وَأَفْضَلُنَا فَضْلاً, وَأَعْظَمُنَا طُوْلاً، فَقَالَ: قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ أَوْ بَعْضِ قَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَجْرِيَنَّكُمْ الشَّيْطَانُ ))

Abdullah bin Asy Syikhkhir  berkata: “Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir menemui Rasulullah , kami berkata: “Engkau adalah sayyiduna (tuan kami), maka beliau bersabda:” Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah Allah I”, kemudian kami berkata: ‘Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau bersabda: “Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah kalian terseret oleh syetan.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).

Dikatakan oleh Anas bin Malik  bahwa ada sebagian orang berkata:

(( يَا رَسُوْلَ اللهِ، يَا خَيْرَنَا وَابْنُ خَيْرِنَا، وَسَيِّدُنَا وَابْنُ سَيِّدِنَا، فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمْ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدٌ، عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُ اللهِ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُوْنِيْ فَوْقَ مَنْـزِلَتِيْ الَّتِيْ أَنْزَلَنِيْ اللهُ U. ))

“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik di antara kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami”, maka Rasulullah r bersabda: “Saudara-saudara sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yang telah diberikan AllahU kepadaku.” (HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid).

MAKNA DAN FAEDAH HADIST :

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau

2. Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau adalah tuan kami” hendaknya ia menjawab: “Tuan yang sebenarnya adalah Allah.

3. Rasulullah  memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

4. Rasulullah  (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampaui kedudukan yang sebenarnya), dengan sabdanya: “Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah.”

5. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang menjurus kepada perlakuan yang berlebih-lebihan terhadap makhluk, karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam kemusyrikan.

6. Maka bagaimana dengan orang zaman ini yang berlebih-lebihan kepada Kyia, ustadz dan para habaib dengan  memangil-mangil dalam doanya  serta bertawasul dengan mereka sedang Rasulullah saja tidak suka dan mengingkari hal itu ???

Dinukil dari kitab Tauhid Karya Syeikh Muhammad At Tamimi An Najdi Bab 66 

باب ما جاء في حماية المصطفى صلى الله عليه وسلم حمى التوحيد وسده طرق الشرك

سُلَيْمَانُ أَبُوْ شَيْخَة  
287302DE/58135AC8  

اَسْعَدَ اللهُ اَيَّامَاكُمْ وَ كُلُّ عَامٍ وَ اًنْتُمْ بِخَيْرٍ

Semoga Allah menjadikan hari-harimu penuh dengan kebahagian dan semoga kalian dalam keadaan baik-baik sepanjang masa

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar