Sabtu, 30 Januari 2016

Hukum memelihara anjing

✔️ "Akibat Seorang Muslim Memelihara ANJING"

(Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, MSc).

Saat ini, begitu seringnya kita melihat orang yang memelihara anjing. Bahkan bukan hanya non muslim saja, sebagian kaum muslimin pun memelihara hewan yang jelas-jelas haram dan najis.

Pada posting kali ini, kita akan melihat beberapa hadits yang berkenaan dengan memelihara anjing.

Setelah membaca tulisan ini, silakan pembaca lihat, bagaimanakah hukum memelihara anjing untuk sekedar menjaga rumah?
Apakah diperbolehkan?

Hadits Pertama

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من أمسك كلبا فإنه ينقص كل يوم من عمله قيراط إلا كلب حرث أو ماشية

“Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan sholehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud), selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.”

Ibnu Sirin dan Abu Sholeh mengatakan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

إلا كلب غنم أو حرث أو صيد

“Selain anjing untuk menjaga hewan ternak, menjaga tanaman atau untuk berburu.”

Abu Hazim mengatakan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كلب صيد أو ماشية

”Selain anjing untuk berburu atau anjing untuk menjaga hewan ternak.” (HR. Bukhari)
[Bukhari: 46-Kitab Al Muzaro’ah, 3-Bab Memelihara Anjing untuk Menjaga Tanaman]

Hadits Kedua

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِى نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ

“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim: 23 Kitab Al Masaqoh).

An Nawawi membawakan hadits di atas dalam Bab “Perintah membunuh anjing dan penjelasan naskhnya, juga penjelasan haramnya memelihara anjing selain untuk berburu, untuk menjaga tanaman, hewan ternak dan semacamnya.”

Hadits Ketiga

Dari Salim bin ‘Abdullah dari ayahnya –‘Abdullah-, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ

“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim: 23 Kitab Al Masaqoh). ‘

Abdullah mengatakan bahwa Abu Hurairah juga mengatakan, “Atau anjing untuk menjaga tanaman.”

An Nawawi membawakan hadits ini dalam bab yang sama dengan hadits sebelumnya.
Hadits Keempat

Dari Salim bin ‘Abdullah dari ayahnya –‘Abdullah-, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا أَهْلِ دَارٍ اتَّخَذُوا كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَائِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ

“Rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim: 23 Kitab Al Masaqoh).

An Nawawi membawakan hadits ini dalam bab yang sama dengan hadits pertama.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin mengatakan, “Adapun memelihara anjing dihukumi haram bahkan perbuatan semacam ini termasuk dosa besar –Wal ‘iyadzu billah–.
Karena seseorang yang memelihara anjing selain anjing yang dikecualikan (sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits di atas, pen), maka akan berkurang pahalanya dalam setiap harinya sebanyak 2 qiroth (satu qiroth = sebesar gunung Uhud).” (Syarh Riyadhus Shalihin, pada Bab “Haramnya Memelihara Anjing Selain Untuk Berburu, Menjaga Hewan Ternak atau Menjaga Tanaman”)

Kesimpulan:

Hukum memelihara anjing adalah haram dan termasuk dosa besar kecuali anjing yang digunakan untuk berburu, untuk menjaga tanaman dan hewan ternak.

Semoga Allah menjauhkan kita dari setiap perkara yang Dia larang. Hanya Allah yang beri taufik.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

***
Pangukan, Sleman, 12 Rabi’ul Awwal 1430 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel https://rumaysho.com

Senin, 25 Januari 2016

SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI

-Kita mengetahui, bahwa ucapan "Subhaanallaahi wa bihamdihi" sebanyak 100 kali dalam sehari akan menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang, Berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun.
-Kita mengetahui, bahwa pahala dua rakaat Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha.
-Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar.
-Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini.
-Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.
-Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang pun janda dan anak yatim.
-Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al-Qur'an dalam jadwal harian kita.
-Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya.
-Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallaam dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.
-Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.
-Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita. tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.
SAHABATKU yang di Rahmati Allah.. Semoga kita segera merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi..
Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..
Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan tangan kita yang menjadi saksi..
Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, karena pada hari itu setiap orang akan disibukkan dg urusannya masing-masing.
Agama itu Nasihat...
(AD-DIINU AN-NASHIIHAH)
SEMOGA MANFAAT...
TETAP TERSENYUMLAH...

Rabu, 20 Januari 2016

PERINTAH MENYEBARKAN SALAM

📘 PERINTAH MENYEBARKAN SALAM 📗

 

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 54) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوْا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ.

"Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling cinta. Maukah aku tunjukkan sesuatu, bila kalian lakukan maka kalian akan saling cinta? Sebarkanlah salam di antara kalian."

Dari Abdullah bin ‘Amr, bahwasanya ada seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Islam seperti apakah yang baik?” Beliau menjawab:

تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ.

"Engkau berbagi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal ataupun tidak." (Muttafaq 'alaihi)

Mengucapkan salam di dalam Islam merupakan hak seorang muslim kepada saudaranya sesama muslim. Hukum memulai salam adalah sunnah, sedangkan hukumnya menjawabnya adalah wajib. Dan kita sebagai kaum muslimin, sangat dianjurkan untuk menyebarkan salam di antara kita.

Di bawah ini beberapa poin penting seputar salam. Semoga bermanfaat.

○ 1). Anjuran menyebarkan salam. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, al-hakim. Lihat: Shahih al-jami’, no. 1085)

○ 2). Berpegang teguh dengan salam yang diajarkan agama Islam dan menjauhi ucapan salam selain dari Islam.

○ 3). Pahala yang melimpah bagi orang yang mengucapkan salam secara sempurna. (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2163)

○ 4). Menjawab salam dengan ucapan yang lebih baik atau minimal semisalnya. (QS. an-Nisa’: 86)

○ 5). Tidak memulai salam kepada ahlul kitab dan non muslim. (HR. Muslim)

○ 6). Orang yang muda memulai salam kepada yang lebih tua. Yang sedikit memulai salam kepada yang lebih banyak. Yang sedang berdiri memulai salam kepada yang sedang duduk. Yang sedang berjalan memulai salam kepada yang berdiri. Yang berkendara memulai salam kepada yang berjalan. (HR. Ahmad, al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari dan al-Adab al-Mufrod, at-Tirmidzi, al-Abdurrozzaq, Ibnu Hibban. Lihat: ash-Shahihah, no. 2199, Shahih at-Tirmidzi, no. 2175)

○ 7). Anjuran mengucapkan salam ketika masuk dan keluar majelis. (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2177)

○ 8). Selain mengucap salam, dianjurkan berjabat tangan ketika bertemu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, ath-Thobroni. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2197, ash-Shahihah, no. 526)

○ 9). Mengucap salam sebelum bertanya dan berbicara. (HR. At-Tirmidzi, Ibnu ‘Adi, Ibnu Sunni. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2170, ash-Shahihah, no. 816)

○ 10). Mengulangi salam hingga tiga kali bila tidak terdengar. (HR. Al-Bukhari)

○ 11). Mengucapkan salam kepada anak-anak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

○ 12). Sunnahnya titip salam kepada orang lain. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

○ 13). Mengucap salam ketika ziaroh kubur. (HR. Muslim)

Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah senantiasa bersama kita. Aamiin.

✅ Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA
📅 [ 05/04/1437 H ]
============================
🔹 WhatsApp 🔹 Telegram
ICC DAMMAM KSA

♻Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📁Grup WA & TG Dakwah Islam
📩TG Bot : @DakwahIslam_Bot
🌐TG Channel : @DakwahIslam

Share yuk semoga saudara anda mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Odoj 370, USAHA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID DAN MENUTUP SEMUA JALAN YG MENUJU KEPADA KEMUSRIKAN

ONE DAY ONE HADIST (370)
USAHA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID, DAN MENUTUP SEMUA JALAN YANG MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN

عن عبد الله بن الشخير رضي الله عنه  قال: " انطلقت في وفد بني عامر إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلنا: (( أَنْتَ سَيِّدُنَا، فَقَـالَ: السَّيِّدُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قُلْنَا: وَأَفْضَلُنَا فَضْلاً, وَأَعْظَمُنَا طُوْلاً، فَقَالَ: قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ أَوْ بَعْضِ قَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَجْرِيَنَّكُمْ الشَّيْطَانُ ))

Abdullah bin Asy Syikhkhir  berkata: “Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir menemui Rasulullah , kami berkata: “Engkau adalah sayyiduna (tuan kami), maka beliau bersabda:” Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah Allah I”, kemudian kami berkata: ‘Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau bersabda: “Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah kalian terseret oleh syetan.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).

Dikatakan oleh Anas bin Malik  bahwa ada sebagian orang berkata:

(( يَا رَسُوْلَ اللهِ، يَا خَيْرَنَا وَابْنُ خَيْرِنَا، وَسَيِّدُنَا وَابْنُ سَيِّدِنَا، فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُوْلُوْا بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمْ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدٌ، عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُ اللهِ، مَا أُحِبُّ أَنْ تَرْفَعُوْنِيْ فَوْقَ مَنْـزِلَتِيْ الَّتِيْ أَنْزَلَنِيْ اللهُ U. ))

“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik di antara kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami”, maka Rasulullah r bersabda: “Saudara-saudara sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yang telah diberikan AllahU kepadaku.” (HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid).

MAKNA DAN FAEDAH HADIST :

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau

2. Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau adalah tuan kami” hendaknya ia menjawab: “Tuan yang sebenarnya adalah Allah.

3. Rasulullah  memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

4. Rasulullah  (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampaui kedudukan yang sebenarnya), dengan sabdanya: “Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah.”

5. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang menjurus kepada perlakuan yang berlebih-lebihan terhadap makhluk, karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam kemusyrikan.

6. Maka bagaimana dengan orang zaman ini yang berlebih-lebihan kepada Kyia, ustadz dan para habaib dengan  memangil-mangil dalam doanya  serta bertawasul dengan mereka sedang Rasulullah saja tidak suka dan mengingkari hal itu ???

Dinukil dari kitab Tauhid Karya Syeikh Muhammad At Tamimi An Najdi Bab 66 

باب ما جاء في حماية المصطفى صلى الله عليه وسلم حمى التوحيد وسده طرق الشرك

سُلَيْمَانُ أَبُوْ شَيْخَة  
287302DE/58135AC8  

اَسْعَدَ اللهُ اَيَّامَاكُمْ وَ كُلُّ عَامٍ وَ اًنْتُمْ بِخَيْرٍ

Semoga Allah menjadikan hari-harimu penuh dengan kebahagian dan semoga kalian dalam keadaan baik-baik sepanjang masa

 

Senin, 18 Januari 2016

Hukum membuka tangan ketika salam

Hukum Membuka Telapak Tangan ketika Salam

Tanya:

Saya sering liat beberapa orang membuka telapak tngannya ketika salam, apa ini ada dalilnya? Tolong minta dalil. Terima kasih

Dari: Abduh

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Fenomena salam dengan membuka tangan. Salam ke kanan, membuka tangan kanan, salam ke kiri dengan membuka tangan kiri. Ada juga salam ke kanan membuka tangan kanan, namun ketika salam ke kiri, telapak tangan tidak dibuka.

Saya pernah bertemu dengan orang yang mempraktekkan semacam ini, dan ketika saya tanya, beliau menjawab,

‘ketika salam ke kanan, tangan kanan dibuka, dengan harapan terbukalah pintu surga. Salam kiri tetap ditutup, tertutuplah pintu neraka.’ Itu alasannya, dan beliau sama sekali tidak menyebutkan dalil.

Sebenarnya kebiasaan semacam ini pernah dilakukan sebagian sahabat di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau ingatkan dan beliau melarangnya.

Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu,

”Ketika kami shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rahmatullah – Assalamu alaikum wa rahmatullah” sambil berisyarat dengan kedua kanan ke samping masing-masing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ؟ إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ، وَشِمَالِهِ

”Mengapa kalian mengangkat tangan kalian, seperti keledai yang suka lari? Kalian cukup letakkan tangan kalian di pahanya kemudian salam menoleh ke saudaranya yang di samping kanan dan kirinya. (HR. Muslim 430, Nasai 1185, dan yang lainnya).

Larangan ini menunjukkan bahwa membuka telapak tangan ketika salam, termasuk kesalahan dalam shalat. Jika ini telah ditegaskan salah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, layakkah dilestarikan dan dipraktekkan?

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

https://konsultasisyariah.com/21455-hukum-membuka-telapak-tangan-ketika-salam.html

Senin, 11 Januari 2016

UNTUKMU YG INGIN HIDUP BERSAMA ALQURAN

. . Untukmu Yang Ingin Hidup Bersama Al Qur'an
______________________________

Al Qur'an..

Siapa yang tak mengakui keagungannya?

Siapa yang memungkiri bahwa ia Kalam Sang Pencipta manusia?

Sarat dengan hikmah dan pelajaran..

Obat penyakit bagi jiwa dan badan..

Akan tetapi, mengapa sulit bagi kita untuk mentadabburinya?

Atau sekedar merutinkan bacaannya?

Selalu kita kalahkan ia dengan alasan kesibukan

Bahkan dengan sekedar hiburan dan obrolan..

Untukmu yang ingin hidup bersama Al Qur'an...

Berikut beberapa obat yang harus diperhatikan:

🌸 1. INGATLAH BAHWA KEBERKAHAN ITU ADA DI PAGI HARI.

Maka bersegeralah membaca Al Qur'an pada pagi hari.

Semakin pagi Anda merutinkan bacaan Al Qur'an, semakin mudah bagi Anda untuk merutinkannya.

Sebaliknya, semakin Anda terlambat untuk membacanya, semakin besar kesempatan Anda untuk melalaikannya dan sulit merutinkannya.

Berpeganglah pada doa Nabi kita shalallahu alaihi wa sallam :

بورِك لأمتي في بكورِها

"Ummatku diberkahi pada pagi hari mereka."

🌸 2. BACALAH AL QUR'AN SETIAP HARI DENGAN KEYAKINAN BAHWA ANDA SEDANG MEMBACA SURAT DARI ALLAH UNTUK ANDA.

Maka, tidaklah Anda merasakan kesedihan dan kesempitan dalam urusan dunia Anda kecuali akan Anda dapati kelapangan dan jalan keluar dari ayat-ayat yang Anda baca seakan-akan Allah menghibur Anda dan memanggil Anda:

"Aku lebih mengetahui tentang segala yang menyembuhkanmu"

🌸 3. PRIORITASKAN AL QUR'AN MAKA IA AKAN MEMBERIKAN BEKAS DI HATI ANDA.

Bacalah Al Qur'an dengan merenungi maknanya, dan sesungguhnya Anda dapat meresapi dan memahami bacaan Al Qur'an sesuai kadar prioritas Anda terhadapnya.

🌸 4. INGATLAH BAHWA LUPUTNYA BACAAN AL QUR'AN PADA SATU HARI ADALAH HUKUMAN BAGI ANDA.

Tidaklah hilang kesempatan Anda untuk membaca Al Qur'an pada satu hari kecuali disebabkan oleh dosa dan maksiat.

Maka perbanyaklah istighfar ketika terluput dari Anda bacaan Al Qur'an dan gantilah pada hari berikutnya.

🌸 5. BAGILAH BACAAN AL QUR'AN MENJADI BEBERAPA BAGIAN.

Bila Anda tidak memiliki banyak waktu untuk sekali membaca Al Qur'an, Anda dapat membagi bacaan Al Qur'an menjadi beberapa bagian.

Misalnya setiap selesai sholat Anda dapat membaca setengah atau satu halaman dan diteruskan setelah sholat berikutnya.

Dengan demikian Anda telah membaca beberapa halaman Al Qur'an dalam sehari.

🌸 6. ATAU BACALAH AL QUR'AN SEKALIGUS BEBERAPA HALAMAN.

Jadikanlah waktu tetap untuk membaca Al Qur'an secara rutin, yang sebisa mungkin tidak boleh diganggu oleh urusan lain.

Dan sebaik baik waktu membaca Al Qur'an adalah waktu ashar atau sebelum subuh.

Atau dapat juga setelah sholat subuh karena waktu itu fikiran Anda masih jernih sehingga lebih mudah memahami dan memaknai bacaan Anda, bahkan bila Anda ingin menghafalnya.

🌸 7. HINDARILAH SEGALA MACAM ALASAN UNTUK TIDAK MEMBACA AL QUR'AN.

Bersungguh-sungguhlah menepati waktu yang telah Anda tetapkan sebagai waktu membaca  Al Qur'an dan hindarilah alasan untuk kehilangan waktu membacanya.

Ingatlah para salafus sholih dahulu tidaklah meninggalkan bacaan Al Qur'an bahkan ketika mereka sibuk berperang, sedangkan kita, selalu menjadikan hal-hal sepele sebagai alasan untuk meninggalkan bacaan Al Qur'an!

▪️Diterjemahkan dengan beberapa penambahan dari tulisan Dr. Kholid Abu Syadi berjudul "Likulli man lam yantadzim bi qirooatil qur'an".

✒Ummu Sholih

Minggu, 10 Januari 2016

Hukum menggambar/membuat patung makhluk hidup dalam islam

ONE DAY ONE HADIST (364)
Hukum Mengambar/membuat Patung Makhluq Hidup Dalam Islam

عن عائشة - رضي الله عنها - أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال (( أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِيْنَ يُضَاهِئُوْنَ بِخَلْقِ اللهِ ))

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah, radhiallahuanha bahwa Rasulullah  bersabda: “Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaan (melukis/membuat patung )  dengan makhluk Allah ( Mutafaqun Alaihi )

Makna dan Faedah Hadist :

1.   Ancaman berat bagi para pelukis dan pembuat patung  makhluk yang bernyawa.

2.   Hal itu disebabkan karena tidak berlaku sopan santun kepada Allah Ta’alaa, sebagaimana firman Allah dalam hadist qudsi dari Abu Huroirah bahwasannya Rasulullah bersabda  :

قَالَ اللهُ  وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِيْ فَلْيَخْلُقُوْا ذَرَّةً، أَوْ لِيْخْلُقُوْا حَبَّةً، أَوْ لِيَخْلُقُوْا شَعِيْرَةً

Allah Ta’alaa Berfirman : “Dan Tiada seseorang yang lebih dzalim dari pada orang yang menciptakan ciptaan seperti ciptaan-Ku”.  “Maka cobalah mereka ciptakan seekor semut kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji gandum.” ( Hr Bukhari-Muslim )

3.   Ditegaskan dalam hadits bahwa para pelukis & pembuat patung  adalah manusia yang paling pedih siksanya , Hal ini Menunjukkan kekuasaan Allah, dan kelemahan manusia.

4.   Allah akan membuat ruh untuk setiap gambar makluq hidup atapun patung yang dibuat guna menyiksa para pelukis / pembuat patung  tersebut dalam neraka Jahannam.

5.   Perupa/pelukis / pembuat patung makluq hidup  akan dibebani untuk meniupkan ruh ke dalam rupaka yang dibuatnya Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas  dalam hadits yang marfu’, Rasulullah  bersabda:

(( مَنْ صَوَّرَ صُوْرَةً فيِ الدُّنْيَا كُلِّفَ أَنْ يَنْفُخَ فِيْهَا الرُّوْحَ، وَلَيْسَ بِنَافِخٍ ))

“Barangsiapa yang membuat rupaka di dunia, maka kelak (pada hari kiamat) ia akan dibebani untuk meniupkan ruh ke dalam gambar /patung  yang dibuatnya, namun ia tidak bisa meniupkannya”.

6.   Perintah untuk memusnahkan gambar/patung makhluq hidup  apabila menjumpainya.  Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Al Hayyaj, ia berkata: sesungguhnya Ali bin Abi Thalib  berkata kepadaku:

أَلاَ أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِيْ عَلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ  أَنْ لاَ تَدَعَ صُوْرَةً إِلاَّ طَمَسْتَهَا وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ

“Maukah kamu aku utus untuk suatu tugas sebagaimana Rasulullah  mengutusku untuk tugas tersebut? Yaitu: janganlah kamu biarkan ada sebuah rupaka tanpa kamu musnahkan, dan janganlah kamu biarkan ada sebuah kuburan yang menonjol kecuali kamu ratakan.”

Dinukil dari kitab Tauhid Karya Syeikh Muhammad At Tamimi An Najdi Bab 61   باب ما جاء في المصورين

PP Al Irsyad Solotigo, 10-01-2016
سُلَيْمَانُ أَبُوْ شَيْخَة  

287302DE/58135AC8  

اَسْعَدَ اللهُ اَيَّامَاكُمْ وَ كُلُّ عَامٍ وَ اًنْتُمْ بِخَيْرٍ

Semoga Allah menjadikan hari-harimu penuh dengan kebahagian dan semoga kalian dalam keadaan baik-baik sepanjang masa

 

Sabtu, 09 Januari 2016

Dimana dalil haramnya rokok?

ROKOK !!
GURU : “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”
Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’.”
Syeikh : “Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang?”
Guru : “Iya.”
Syeikh : Apakah” ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”
Guru : “Tidak ada.”
Syeikh : “Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK..(QS al A’raf 157).”
“Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain-lain itu termasuk yang baik-baik sehingga termasuk yang
dihalalkan. Adapun yang buruk- buruk, maka Allah mengharamkannya.”
Guru : “Menurut kami, rokok itu termasuk thayyibaat (yang baik-baik), meskipun menurut Anda tidak baik.”
Syeikh : “Anda punya istri?”
Guru : “Ya…”
Syeikh : “Anda punya anak?”
Guru : “Ya …”
Syeikh : “Jika kaulihat anakmu memakan pisang, apakah kamu ridha?”
Guru : “Ya, tidak masalah…”
Syeikh : “Kalau kaulihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu ridha?”
Guru : “Tidak…”
Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Karena itu tidak baik (yakni termasuk sesuatu yang buruk).”
Syeikh: “Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram? Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”
Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya, lalu ia berkata, “Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada Allah dari rokok.”

Kamis, 07 Januari 2016

DUA KALI SELAMA 90 TAHUN?

🍃DUA KALI AKU LAKUKAN SELAMA 90 TAHUN !!!

Apanya yang dua kali?! Lantas bagaimana tentang 90 tahun?!
Qadhi qudhat (Hakim Agung) negeri Syam, Sulaiman bin Hamzah al-Maqdisi – masih ada keturunan dengan Ibn Qudamah, pengarang kitab
al-Mughni – ia berkata: “Aku tidak pernah melaksanakan shalat fardhu sendirian kecuali
dua kali, dan seakan-akan aku tidak pernah melaksanakan dua shalat tersebut.”

Tahukah anda, berapakah umur Sulaiman al- Maqdisi ketika mengatakan hal ini? Umurnya saat itu sekitar 90 tahun!
Nampaknya sekarang anda tercengang keheranan, anda bertanya dalam hati: “90 tahun
tidak pernah meninggalkan shalat berjama’ah kecuali hanya dua kali, sementara aku yang masih muda belia dalam seminggu aku tidak bisa
shalat berjama’ah kecuali hanya satu atau dua kali saja!”

Karena itu muncul satu pertanyaan penting, mengapa generasi salaf dan sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat memperhatikan shalat berjama’ah? Sampai-
sampai salah seorang dari mereka ketika meninggalkan shalat berjama’ah dua kali saja, ia mengatakan: “Seakan-akan aku tidak mendirikan shalat tersebut.”

Jawabnya sangat mudah, yaitu mereka adalah orang-orang yang mengetahui benar fadhilah
shalat berjama’ah, dan pada saat yang bersamaan mereka juga selalu menuruti nasihat
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena beliaulah yang memerintahkan mereka dalam
banyak hadis untuk melaksana
kan shalat berjama’ah. Di antara hadis-hadis tersebut
misalnya:Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
‏« ﻣَﻦْ ﺗَﻄَﻬَّﺮَ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﺛُﻢَّ ﻣَﺸَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْﺖٍ ﻣِﻦْ ﺑُﻴُﻮﺕِ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟِﻴَﻘْﻀِﻲَ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔً ﻣِﻦْ ﻓَﺮَﺍﺋِﺾِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻛَﺎﻧَﺖْ
ﺧَﻄْﻮَﺗَﺎﻩُ ﺇِﺣْﺪَﺍﻫُﻤَﺎ ﺗَﺤُﻂُّ ﺧَﻄِﻴﺌَﺔً ﻭَﺍﻟْﺄُﺧْﺮَﻯ ﺗَﺮْﻓَﻊُ
ﺩَﺭَﺟَﺔً ‏»
“Siapa yang bersuci dirumah
nya, kemudian berjalan menuju masjid untuk melaksanakan
kewajiban shalat dari sekian banyak kewajiban yang dibebankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
maka dua langkah kakinya, salah satunya menghapuskan dosa, dan langkah satunya lagi
mengangkat derajatnya.”
(HR. Muslim)
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
‏« ﻣَﻦْ ﻏَﺪَﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻭَﺭَﺍﺡَ ﺃَﻋَﺪَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻧُﺰُﻟَﻪُ ﻣِﻦْ
ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻛُﻠَّﻤَﺎ ﻏَﺪَﺍ ﺃَﻭْ ﺭَﺍﺡَ ‏»
“Siapa yang berjalan di waktu pagi atau sore menuju masjid, niscaya Allah menyiapkan tempat kembalinya kelak di sorga, setiap kali ia pergi pagi
atau sore ke masjid.”
(HR. Bukhari)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
‏« ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﺮًﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﺃَﺑْﻌَﺪُﻫُﻢْ ﻓَﺄَﺑْﻌَﺪُﻫُﻢْ
ﻣَﻤْﺸًﻰ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻨْﺘَﻈِﺮُ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼَﻠِّﻴَﻬَﺎ ﻣَﻊَ
ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡِ ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺃَﺟْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﺛُﻢَّ ﻳَﻨَﺎﻡُ ‏»
“Manusia yang paling agung dalam shalatnya adalah yang paling jauh jarak yang ditempuh
nya, dan orang yang menunggu shalat (di masjid) supaya bisa shalat bersama imam, adalah lebih besar pahalanya dari pada orang yang shalat (berjama’ah) kemudian tidur.” (HR. Bukhari)

Saudaraku…! Bagaimana menurutmu perhatian dan pengagungan Nabi  terhadap perintah shalat berjama’ah? Karena itulah, tidak pernah
kita dengar dari generasi salaf ada orang yang meremehkan dan menggampangkan shalat
berjama’ah dengan alasan bahwa hal ini diperselisihkan di antara ulama’, sementara kita
hidup di zaman ini yang sangat membutuhkan kepada pahala yang besar.

Anda berhak tahu, bahwa shalat berjama’ah memiliki faedah dan manfaat selain pahala besar
yang telah disebutkan:
Jika anda ingin khusyu’ dalam shalat dan merasakan lezatnya shalat, maka anda harus
melaksanakannya secara berjama’ah, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Setan itu bersama orang yang sendirian, jika ia berdua maka setan semakin menjauh.”

Jika anda ingin berada di bawah naungan Arsy Allah Yang Maha Pengasih kelak di hari kiamat, maka anda harus melaksanakan shalat berjama’ah, hingga hati anda tertambat kepada masjid, ketika itu anda termasuk dalam hadis:
“Tujuh orang akan mendapat
kan naungan dari Allah, pada hari yang tidak ada naungan selain naungan Allah… di antaranya adalah orang yang
hatinya selalu terpaut kepada mesjid.”

Jika anda ingin ditulis bagi anda dua pembebasan dari api neraka dan kemunafikan,
maka peliharalah shalat berjama’ah dimulai dengan takbir bersama imam (sejak awal shalat) selama 40 hari terus menerus sebagaimana
dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Akhirnya, anda harus mengetahui bahwasanya
anda tidak akan bisa dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sesuatu yang Dia
cintai melebihi shalat-shalat fardhu berjama’ah,
sebagaimana Allah berfirman dalam hadis qudsi:
“Seorang hamba tidaklah mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada apa-apa yang telah Aku wajibkan kepada mereka.”

Mulailah dari sekarang, jaga dan peliharalah shalat ber
jama’ah di masjid, dan singkir
kanlah debu-debu kemalasan.
Saya tutup tulisan ini dengan satu pemandangan yang tiada bandingnya, dari berita-berita mereka yang selalu rindu dengan shalat (berjama’ah).

Tersebutlah salah seorang da’i al-muhaddits yang terpercaya; Ibrahim bin Maimun al-Marwazi, ia bekerja sebagai tukang emas. Ibn Ma’in berkata
tentang dirinya: “Jika ia sedang mengangkat palu, tiba-tiba mendengar suara azan, maka ia
tidak akan meneruskan memukul dengan palunya.”

Kita berdo’a memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan hidayah-Nya kepada kita menuju keridhoan Allah dan karunia-Nya, dan
agar Allah menjadikan kita termasuk orang-orang .yang selalu memperhatikan shalat tepat pada waktunya secara berjama’ah. (Faiz)
Qiblati.com

Rabu, 06 Januari 2016

DAHSYATNYA KALIMAT INI

Dahsyatnya

لا حول ولا قوة إلا بالله
Mari kita baca kalimat ini sebanyak mungkin,kita tujukan untuk menolong Mujahidin dan Mustadh'afin di SYAM..

Ini contoh kisahnya..

'Auf bin Malik Al-Asyja'i pergi menemui Rosulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallam Dan berkata :

Ya Rosulullah sesungguhnya anakku  Malik pergi bersamamu berperang di jalan Allah dan ia blm pulang, apa yg harus saya perbuat?
Padahal seluruh pasukan sdh pulang.

Rosulullah Shollallaahu'alaihi wa sallam bersabda :
Ya 'Auf perbanyaklah kamu dan istrimu mengucapkan

لا حول ولا قوة إلا بالله

'Auf pulang ke rmh dan istrinya sendiri menanti anaknya yg blm datang.
melihat suaminya datang istrinya bertanya :

Wahai 'Auf apa yg diberikan Rosulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallam ?

'Auf menjawab : beliau mewasiatkan untuk ku dan kamu juga agar kita banyak mengucapkan

لا حول ولا قوة إلا بالله

Apa jawaban istri yg sholehah dan sabar  ini ?

Ya sungguh benar Rosulullah Shollallaahu 'alaihi wa sallam.

Akhirnya mereka berdua duduk terus berdzikir dengan

لا حول ولا قوة إلا بالله

Sampai  saat malam yg gelap tiba, seketika ada yang mengetuk pintu, dan 'Auf berdiri membuka pintu, ternyata  yang datang adalah anaknya Malik  membawa banyak sekali domba sebagai ghonimah.

maka 'Auf bertanya : apa ini?

Malik menjawab:

Sesungguhnya musuh menangkapku dan mengikatku dengan rantai besi dan mengikat dua kakiku, maka ketika malam tiba saya berusaha keras utk kabur tp tidak bisa, karena kuatnya ikatan dikedua tangan dan kaki,

Tiba-tiba ikatan borgol yg dari besi perlahan-lahan longgar sehingga ikatan dikedua tangan dan kaki bisa lepas.

Maka saya bisa  datang sekarang dengan kambing2 orang Musyrikin ini.

Maka 'Auf berkata : Wahai ananda bukankah  jarak antara musuh dan kita jauh sekali?
Bagaimana kamu bisa datang dalam waktu satu malam?

Malik jawab: wahai ayahanda, demi Allah ketika ikatan itu lepas saya merasa ada Malaikat yang membawa saya.

Subhanallahal 'adzim.

Maka Auf mendatangi Rosulullah shollallaahu'alaihi wa sallam untuk memberi kabar beliau.

Tapi sebelum 'Auf memberi kabar beliau.

Rosulullah Shollallaahu'alaihi wa sallam mengatakan kepada 'Auf : wahai 'Auf bergembiralah bahwa Allah 'azza wa jalla menurunkan  ayatnya tentang urusanmu:

ومن يتق الله يجعل له مخرجا
ويرزقه من حيث لا يحتسب ومن يتوكل على الله فهو حسبه إن الله بالغ أمره قد جعل الله لكل شيئ قدرا

Ketahuilah sesungguhnya

لا حولا ولا قوة إلا بالله

Adalah harta terpendam  dibawah singgasana 'Arsy Ar-Rahman.

Ia adalah obat bagi 99 penyakit, yg paling ringan adalah penyakit gundah.

Masya Allah...
Jika kalimat itu begitu dahsyatnya, maka mari kita bayangkan apa yg akan terjadi di Bumi Jihad Syam, sekiranya MASING2 KITA MENGHADIAHKAN 100 KALI ATAU LBH BACAAN ITU UNTUK PARA MUJAHIDIN DAN MUSTADH'AFIEN DI SYAM.. ??
M A R I kita Lakukan.. !!!
Sekarang juga... !!!

Minggu, 03 Januari 2016

Negriku bersholawat

💟 NEGERIKU BERSHOLAWAT
Ust.Dr.Syafiq Riza Salamah MA @ Mesjid Istiqlal Jakarta

Perbanyaklah sholawat kpd Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam,
Karena sungguh besar jasa dan pengorbanan beliau kpd kita..

Ada sebuah keluarga dg 3 anak yg tinggal dg neneknya yg lumpuh. Si bungsu sll disuruh orangtuanya membantu melayani neneknya...
Suatu hari si bungsu ini protes kpd ortunya, knp sll dia yg sering disuruh2,knp tdk kakak2nya yg lain..
Lalu orangtuanya bercerita... dulu waktu rumahnya kebakaran, anak2 masih kecil.. semua kalang kabut menyelamatkn anak2 si ibu dan bpk sudah menggendong kakak2nya,.. lalu tanpa diketahui si nenek ternyata mencari si bungsu di tengah kobaran api, stlh dapat sibungsu digendongnya dan nenek melompat dr lantai 2 hingga kakinya lumpuh...
Sejak mendengar cerita itu.. si bungsu tidak pernah lagi mengeluh dlm melayani neneknya, yg telah menyelamatkn jiwanya

Lalu bgmn halnya dg kita thdp Rasulullah.. yg telah mengenalkn kita thdp tauhid
Sungguh berat ujian beliau, jasa2 beliau..
Semua nabi memiliki doa untuk ummatnya..
Tapi rasulullah menyimpannya untuk ummatnya kelak di yaumul hisab
Burung mengadu kepada beliau
Batang kurma merintih pada beliau
Batu pun bertasbih di tangan beliau...
Kepala beliau diberi kotoran onta...
Dilempari batu...
Perang badar..
Dan luka2 yg beliau alami dlm peperangan lain

Lihat QS. At Taubah: 188, QS. Ibrahim: 36, QS. Al Maidah: 118

TATA CARA SHOLAWAT
Bersholawat itu tdk dg berkumpul di suatu tempat lalu membaca sholawat sama2 rame2, seminggu sekali, sebulan sekali, tdk. Tapi bisa kapan saja dan dimana saja.
Saat-saat yg dianjurkan bersholawat:
1. Saat sholat - doa tahiyyat
2. Saat mendengar adzan
3. Ketika masuk masjid dan keluar masjid
4. Akhir doa Qunut
5. Khutbah Jumat
6. Pada malam dan hari Jumat
7. Saat du Shofa dan Marwa
8. Saat sholat Ied, diantara takbir
9. Saat sholat jenazah, di takbir ke 2
10. Saat masuk masjid nabawi
11. Saat melewati majam Rasulullah
12. Saat ada masalah, haduts Ubay bin Ka'ab
13. Ketika disebutkan nama Rasulullah
14. Saat dalam majlis
15. Saat berdoa: di awal, pertengahan, akhir
16. Tiap pagi dan sore (dibaca 10x akan mendpt syafaat)
17. Ketika memperingatkan orang, akan menyampaikan ilmu
18. Saat dimanapun dan kapanpun (kecuali yg sdh umum dilarang, saat MCK)

Ada lagi..peringatan tentang  sholawat yg dilagu2kan pake musik2 dan sampe joged2 itu tdk boleh...

Beberapa sholawat yg populer dimasyarakat spt sholawat nariyah, sholawat fatih, sholawat thibbul qulub..itu jg tdk boleh

Tidak bolehnya karena itu sholawat tidak diajarkan oleh Rasulullah, dan artinya mengandung pengkultusan yg berlebihan dg zat Rasulullah

Wallahu a'lam